Jumat, 10 April 2020

PULAU LUZON DI FILIPINA PULAU TERKAYA AKAN SATWA ENDEMIK DI DUNIA.


NusanTaRa.Com
byIrkaBPiranhA,     09/04/2020


Evolusi suatu proses  makhluk hidup bertahan dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan secara bertahap dalam waktu agak lama,  Survival of the fittest.   Benarkah  ? Ternyata,  tidak selalu benar !!.   Evolusi  juga hasil penyesuaian satwa baik fisik maupun  behavier dari satwa-satwa yang berhasil hidup  di tempat yang baru.    Luzon, salah satu pulau di Filipina, yang mempunyai konsentrasi terbesar satwa unik di dunia dengan wujut yang berbbeda, bahkan lebih dari Madagaskar,  adalah contoh yang sempurna.

Pulau-pulau  adalah contoh yang sempurna menjelaskan evolusi  satwa,  ketika berbagai spesies satwa berada di situasi yang berbeda dari biasanya, baik karena tipe habitat atau sumber daya yang baru dan berbeda, atau juga karena ketiadaan pesaing maupun predator.   Ekosistem di pulau tersebut dapat  mengubahnya menjadi spesies baru yang aneh dan luar biasa  tapi banginya perubahan pisik dan perilaku itu sangat sesuai untuk bertahan di daerah tsbt.   

Contoh-contoh spesies yang ditemukan di satu pulau dan tidak dtemukan di tempat lain (dikenal sebagai endemik) dapat dilihat di pulau manapun di seluruh dunia. Misalnya, lemur di Madagaskar, tidak akan ditemukan di tempat lain di dunia, pulau-pulau di Galapagos sebagai habitat burung Cormorant yang tak bisa terbang, juga iguana air, atau juga tikus scilly dan orkney yang hanya bisa ditemukan di pulau-pulau di Inggris Raya.

Filipina memiliki banyak hewan endemik seperti mamalia dan unggas. Salah satu pulau di negara Filipina yang menyimpan banyak hewan endemik adalah pulau Luzon. Burung-burung yang unik dan langka asli Filipina mayoritas terdapat di pulau Luzon.   Salah satu hewan endemik yang terkenal dari Filipina adalah bubo, sejenis burung hantu mirip elang yang berukuran besar dan hanya bisa ditemukan di pulau-pulau yang ada di negara berpenduduk 100 juta jiwa ini topatnya di P Luzon dondonang.

Meski begitu, pulau-pulau bukan hanya tempat berkumpulnya spesies-spesies baru, mereka juga adalah tempat  bagi satwa-satwa yang beradaptasi dengan aneh,  yang kadang membuat mereka berbeda secara signifikan secara fisik, dibandingkan satwa sejenis di daratan utama.   Bahkan, beberapa di antaranya mengalami adaptasi yang benar-benar mengejutkan, misalnya spesies yang  “ seharusnya “  besar menjadi kecil, dan spesies kecil bisa menjadi besar.   Sebagai salah satu bukti, adalah gajah kerdil yang pernah hidup di Mediterania, atau bahkan manusia kerdil di Flores, Indonesia. Di sisi lain, penyu dari Madagakar dan Ekuador yang terbawa arus dan terdampar di Seychelles dan Galapagos, tumbuh menjadi raksasa.

Sebagai  pulau terbesar di Filipina maka Luzon, adalah contoh yang paling sempurna.   Studi pada ilmuwan selama 15 tahun menyimpulkan bahwa dari 56 spesies mamalia (tak termasuk kelelawar) di pulau tersebut, ada 52 spesies yang dinyatakan endemik !   artinya  93%  mamalia di pulau ini, tak ditemukan di tempat lain manapun di seluruh dunia  sehingga membuat Luzon adalah suatu wilayah harta karun biologi yang menakjubkan di muka bumi dengan keragamannya yang unik.

Mengapa Luzon dinilai paling unik dibandingkan dengan pulau pulau lain di seluruh dunia  ?  Karena ukurannya.   Luzon berukuan sekitar 64.000 kilometer persegi, lebih besar dari Kuba atau Islandia  dan pulau ini tak pernah terhubung dengan daratan manapun.  Dengan ruang hidup yang besar dan berbagai jenis habitat,  selama jutaan tahun Luzon telah memberikan tempat sempurna bagi satwa-satwa di sana untuk beradaptasi dan berevolusi menjadi spesies baru.
 
Bahkan, sebagaimana yang diberitakan di Business Insider,Disana ditemukan satwa yang migrasi dengan  berenang melintas ke pulau pulau lain, atau terbawa arus ke hutan mangrove, mereka beradaptasi dengan mendiversifikasi spesies mereka menjadi spesies yang berbeda.   Sayangnya,  ekosistem tempat mereka hidup biasanya cukup rentan dan rapuh, mengancam mereka untuk dapat  survive.  Seperti di Galapagos, ketika kambing-kambing dibawa ke sana, dan menjadi pesaing penyu dalam mendapatkan makanan, maka akhirnya  Kambing yang menjadi pemenang dalam persaingan ekosistem tersebut.

Sebagaimana ketika tanpa sengaja seekor ular terbawa ke Pulau Guam. Burung-burung di sana tak pernah mengenal bahkan melihat ular tersebut, yang kemudian menghancurkan keseimbangan ekosistem. Sehingga upaya-upaya konservasi harus lebih digalakkan, terutama di pulau-pulau dengan aneka satwa endemik serta adanya  polusi, perburuan, dan perubahaan iklim  yang tentunya dapat membuat hidup mereka terancam jika kita masih menginginkan kehidupan keseimbangan dan keragaman alami terjaga.


Burung BUBO di P Luzon termasuk satwa endemik,

P Luzon  di dunia terkaya akan  keragaman satwa endemik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BRIGJEN TNI MIRZA PATRIA JAYA SE, KUNJUNGAN KERJA MONITORING DI SOBATIK KALIMANTAN UTARA

NusaNTaRa.Com byFarhaMTukirmaN,           S   e   l   a   s   a,    2   3      A    p    r    i    l     2   0   2   4 Rombongan  Brigjen TN...