Jumat, 05 April 2019

DETIK-DETIK AKHIR KEADAAN WNI SIMPATASIAN ISIS PASKA TAKLUKNYA BAGHOUZ DI SURIAH

NusanTaRa.Com
byMuhammaDBakkaranG, 27/03/2019


"  Pada hari yang khusus ini, kami memperingati ribuan martir yang berjuang menjadikan kemenangan ini terwujud  ", Ujar SiDin Mustafa.    Menjelang tengah malam Sabtu waktu setempat, akhir pekan lalu, Mustafa Bali, juru bicara Pasukan Demokratik Suriah (SDF), menyiarkan kabar resmi melalui akun Twitter dia bahwa teritorial ISIS di Baghouz telah 100 persen ditaklukan.

Baghouz, sebuah desa di tepi Sungai Eufrat yang menjadi basis terakhir kekuatan ISIS di Suriah, dibombardir SDF bersama milisi Kurdi sejak 9 Februari 2019. Tanda-tanda kekalahan ISIS mulai terlihat ketika SDF berhasil membuat 3.000 kombatan bersama belasan ribu keluarga ISIS menyerahkan diri, pertengahan Maret lalu.    Menurut data dari Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), ada sekitar 8.500 milisi ISIS yang terkonsentrasi di Baghouz. Dari 8000-an orang itu, hampir sepertiganya telah tewas dan diserahkan SDF secara bertahap.

Kejatuhan Baghouz ketangan SDF dari milisi ISIS berakibat semakin bertambahnya jumlah pengungsi,  diperkirakan lebih dari 72.000 warga sipil telah keluar dari Baghouz artinya  10 kali lipat dari total perkiraan Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR).  Mereka itu umumnya terdiri dari keluarga Kombatan ISIS baik perempuan maupun anak-anak yang mendekam di kamp-kamp pengungsian Suriah baik daari Eropah, Asia maupun Indonesia.

Organisasi teroris paling radikal yang hari ini kita kenal sebagai Islamic State in Irak and Syria (ISIS)  yang berawal  dari  perang Irak pada 2003 dan  berakar dari kelompok Al-Qaeda in Irak (AQI)—salah satu aktor utama dalam pemberontakan terhadap pemerintah Irak dan pasukan pendudukan asing di sana. Di bawah kepemimpinan Abu Musab Al-Zarqawi, AQI bertanggung jawab atas beberapa serangan paling brutal selama konflik di Irak.

Sejak deklarasi pendirian kekhalifahan ISIS oleh pemimpin kelompok Abu Bakar al Baghdadi bulan Juli 2014, terdapat setidaknya 18 kelompok ekstremis yang mendukung ISIS di Indonesia. Di antara mereka terdapat kelompok takfiri, atau gerakan Islam Sunni yang menuduh gerakan lain murtad, yakni Jamaah Ansharut Tauhid (JAT), Jamaah Tauhid Wal Jihad (JTWJ), Darul Islam Ring Banten (DI Ring Banten), Mujahidin Indonesia Timur (MIT), dan Forum Aktivis Syariat Islam (FAKSI), yang telah berbaiat setia kepada al Baghdadi.

Dari sini banyak warga Indonesia yang terpikat pada panji kekhalifahan ISIS di bawah panji Islam,  mereka menyerahkan masa depan kehidupannya sebagai warga tanpa negara, ditolak oleh negara tempat mereka berlabuh, dan dianggap musuh dari negara-negara tujuan.  Mereka juga ditolak oleh negara asal ketika ingin pulang karena dianggap telah menerima yang tak sejalan di Negara tersebut yaitu Teroris, sebagaimana nasib Shamima Begum, eks-anggota keluarga ISIS, yang emoh diterima Inggris.

Wartawan lepas peliput konflik terakhir ISIS di Suriah LaPoddinG LegenD@  yang  melaporkan untuk  NusanTaRa.Com,  mendapatkan ada sekitar 50 warga negara Indonesia di sebuah kamp pengungsian Al-Hol, sebuah desa kecil di pinggiran kota Al Hasakeh, 6 jam perjalanan dari Baghouz  dan  Afshin  Ismaeli  sempat menemui seorang lelaki muda asal Indonesia bernama  Muhammad ketika dikumpulkan dengan sesama lelaki dewasa lain untuk dibawa ke penjara.     Hisham Arafat  wartawan Kurdi di Kota Qamishlo, Rojava, yang pertama kali menemukan adanya  WNI di  kamp pengungsian Selasa 26 Februari 2019,  sebagaimana unggahan akun Twitter nya ,   "  Anak-anak ISIS asal Indonesia baru tiba dari Baghouz.  Ayah mereka masih berperang dan ibu mereka sudah meninggal akibat serangan Koalisi  ".  

Ismaeli di kamp pengungsi Al-Hol juga menemukan Mariam Abdullah  ibu empat anak yang mengaku dari Bandung, Jawa Barat.   Mariam datang bersama suaminya bernama Saifuddin dan memboyong anak-anak ke Suriah buat bergabung dengan ISIS.      Suami saya hilang tidak ada kabar  ”,  Ujar SiGaluh Mariam kepada Ismaeli, yang baru dua hari keluar dari Baghouz.    Mariam memiliki putri yang sudah besar bernama Nabila yang ketika itu sedang menyuapi  tiga adiknya yang masih kecil. 

Issam Abdallah, jurnalis video Reuters, yang mengunggah foto di akun Twitter pada 2 Maret 2019 lalu,   " Gadis asal Indonesia yang keluar dari kantong Negara Islam di Desa Baghouz, provinsi Deir ez-Zor, Suriah, dengan membawa roti, selimut, dan gayung di lokasi transit  ".  Kondisi dipengungsian semakin sesak dengan pengungsi yang kebingungan atas keadaan yang tak menentu, banyak diantara mereka juga menyatakan kepingin balik kenegaranya.

Diperkirakan  sejak Januari 2019,  ada sekitar 66.000-67.000 orang meninggalkan basis terakhir ISIS di Baghouz, termasuk 5.000 kombatan dan 24.000 anggota keluaraga ISIS, perempuan maupun anak-anak serta 3.000 kombatan yang menyerahkan diri pada SDF renger.   Studi ICSR yang mengamati perkembangan ISIS sejak kejayaan hingga kejatuhannya, mengungkapkan dari total 700-an sampai 800-an WNI simpatisan ISIS di Suriah, sekitar 113 orang adalah perempuan dan 100 orang adalah anak-anak dan  dari angka itu, sekitar 54 perempuan dan 60 anak terdeteksi telah kembali ke Indonesia. Total yang kembali pulang ke Indonesia (returnee) antara 183 hingga 300 orang.

Abu Walid  alias Mohammed Yusop Karim Faiz adalah salah satu kombatan ISIS asal Solo, Jawa Tengah, beliau termasuk salah satu kombatan ISIS yang telah tewas di Trajodi  Baghouz tersebut.   Pria berbadan mungil ini pernah muncul dalam video dengan menenteng AK-47 dengann latar desiran angin dan ombak, namun pada 2 Februari 2019  beliau dinyatakan tewas oleh pecahan peluru dalam satu serangan bom pasukan SDF turut gugur dalam serangan ini sebanyak 25 NI simpatisan ISIS .     Diperkirakan masih ada sekitar 30 an orang WNI di sana  ”,  Ujar LaPoddinGLegenD@.  

Kemunduran ISIS di Boughouz berakibat banyak simpatisannya terpaksa keluar dari basis mereka dan menjadi pengungsi di kamp-kamp Suriah,  banyak diantara mereka menyatakan keinginannya untuk kembali kenegara mereka semula yang mereka utarakan pada lembaga pengungsi dunia UNHCR.   Dua pejabat dari Kementerian Luar Negeri, Arrmanantha Nasir dan Lalu Muhammad Iqbal, menyatakan pemerintah Indonesia belum bisa merespons bagaimana proses pemulangan tersebut.

Nasir, juru bicara Kemenlu, mengatakan pemerintah belum bisa berkata   " ya "  untuk memulangkan WNI simpatisan ISIS di Suriah meski ada pertimbangan ke arah sana.     Itu pun perlu proses cukup panjang. Jadi sebelum mengambil langkah apa pun, kami melakukan verifikasi  ", Ujar SiDin Nasir, menerangkan proses penyaringan WNI simpatisan ISIS yang kini berada di kamp-kamp pengungsian.    Di kamp pengungsi Al-Hol, 6 jam perjalanan dari Baghouz, Mariam Abdullah, ibu empat anak yang mengaku dari Bandung, memohon agar ia bisa dibantu untuk pulang ke Indonesia bersama empat anaknya.

Abu Walid berbadan kerempeng  dan Ngomong terbata-bata jauh dari Macho berasal dari  Solo namun beliau adalah algojo ISIS. Penampilan Abu Walid  dalam unggahan di Video sering menenteng senjata AK-47 dan beliau sering menjadi algojo dalam menggorok leher para musuh dan pelaku kesalahan dengan sadis dan tenang,  berbaju gamisnya  berwarna abu-abu yang  tampak kedodoran.   Namun sifat sadisme itu tak linier dengan fisiknya,  siapa pun bisa memiliki sifat sadis. Di akhir rekaman, Abu Walid berdiri berjejeran bersama Abu Aun asal Malaysia dan Abu Abdurrahman asal Filipina. Di depan mereka duduk bersimpuh tiga tahanan memakai baju oranye, laiknya Steven Sotloff, James Foley, David Haines, Alan Henning, atau Kenji Goto.

Kepemimpinan ISIS di Indonesia terbelah tiga patron :  Bahrun Naim, Bahrumsyah alias Abu Muhammad al-Indonesi dan Salim Mubarak at-Tamimi alias Abu Jandal. Tiga nama itu begitu dihormati dan disegani para ISISers - bahasa slang kelompok jihadis menyindir pendukung ISIS di Indonesia.   Bahru Naim adalah sosok yang tidak suka popularitas,  cenderung bekerja di belakang layar, sementara Bahrumsyah dan Abu Jandal,   kedua orang ini kian populer dan  berani muncul dalam video yang dirilis resmi oleh ISIS dengan ceramah-ceramahnya.

Abu Walid alias Mohammad Yusop Karim Faiz (Indonesia)

Wanita bercadar menyandang senjata,

WNI Simpatisan ISIS kepingin kembali Indonesia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DESA WAE REBO OLEH TIMEOUT TERMASUK SEBAGAI KOTA TERKECIL TERINDAH DI DUNIA.

NusaNTaRa.Com     byBambanGNunukaN,        S   e   l   a   s   a,     0    7       M     e     i        2    0    2    4     Rumah Adat Mb...