Selasa, 29 Januari 2019

YERUSALAM UNTUK PALESTINA, MALAYSIA LARANG WARGA ISRAEL YANG MENGIKUTI KEGIATAN DI NEGARA MEREKA.

NusanTaRa.Com
byBakkaranGNunukaN, 22/Januari/2019

 
Atas kebijakan menjadikan Palestina sebagai ibukota negara Israel dan menjadikannya sebagai pusat pemerintahan serta diikuti beberapa negara yang akan menempatkan Kantor Duta besarnya  di sana seakan mementahkan berdirinya dua Negara disana (Palestina dan Israel).    Malaysia yang mendukung status dua Negara disana melarang warga Israel berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan di negara tersebut,  tulis kantor berita Reuters.

Malaysia telah melarang atlet asal Israel berlaga dalam kejuaraan World Para Swimming, Juli 2019 mendatang.   Menteri Luar Negeri Malaysia Saifuddin Abdullah, Rabu (16/01) mengungkapkan bahwa pemerintah Malaysia memutuskan untuk menerapkan larangan tersebut minggu lalu, hal ini sebagai satu pernyataan kuat Malaysia untuk mendukung terwujutnya negara Palestina di Timur tengah.

Negara Jiran dengan penduduk mayoritas Muslim tersebut selama ini memang tidak menjalin hubungan diplomatik dengan Israel,   Malaysia juga mendukung solusi dua negara sebagai penyelesaian konflik Israel-Palestina.     Bahkan jika kami jadi tuan rumah acara, mereka (orang Israel) tidak diperbolehkan masuk (ke Malaysia)  ”, Ujar SiDin Saifuddin Abdullah dalam rekaman konferensi pers yang didengar oleh kantor berita Reuters.

Komite Paralimpik Internasional dalam pernyataan tertulisnya mengungkapkan,    kekecewaan terhadap keputusan pemerintah Malaysia  ” dan    Kejuaraan dunia harusnya terbuka untuk semua negara dan atlet  ”.   Karena kejuaraan World Para Swimming  sebagai kejuaraan penting  jelang Tokyo Paralympics 2020 tahun hadapan, akan diikuti sekitar 70 negara di muka bumi ini semestinya dapat berlaku kebersamaan tanpa membawa kepentingan politik dan     Kejuaraan dunia harusnya terbuka untuk semua negara dan atlet  ”.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengemukakan di PBB hari Selasa (15/1) bahwa Israel menghambat perkembangan di Timur Tengah karena menduduki wilayah Palestina, dan ia kembali berseru bagi pendirian negara Palestina merdeka.  Mahmoud Abbas mengemukakan hal ini dalam upacara serah-terima jabatan ketua Kelompok 77 dan China dari Mesir kepada Palestina di markas PBB, New York. Palestina berstatus peninjau di PBB tetapi dengan mengetuai kelompok terbesar negara berkembang di badan dunia itu profilnya naik.

Di hadapan hadirin Abbas mengatakan “  kolonisasi dan pendudukan Israel yang berlanjut di negara Palestina merongrong pembangunan dan kemampuan Palestina untuk bekerjasama dan berkordinasi dan menghambat pembangunan masa depan yang terpadu bagi semua bangsa di kawasan  “.   Abbas mengatakan, ia tetap komit pada    penyelesaian damai dan mengakhiri pendudukan serta perwujudan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem timur sebagai ibukotanya, hidup berdampingan secara damai dan aman dengan negara Israel  “.

Kebijakan Israel yang tetap ngotot menjadikan Palestina sebagai ibukota negara mereka telah memicu protes beberapa Negara di dunia yang mengakui adanya dua Negara di wilayah tersebut, seperti  sebelumnya atlet-atlet Israel dilarang berkompetsisi oleh negara-negara yang tidak mengakui Israel serta demonstrasi digelar dibeberapa negara.

Sehingga untuk mengikuti beberapa kejuaraan dunia,  mereka kadang berlaga tanpa simbol nasional, misalnya dengan hanya menggunakan bendera federasi yang menyelenggarakan kompetisi.   Pameran seni yang menampilkan ikon restoran Ronald McDonald yang disalib di kota Haifa, Israel telah memicu kontroversi (14/1/2019).   Islam El-Shehaby  atlet Judo Mesir, pada 2016 dikeluarkan dari Olimpiade Rio setelah menolak bersalaman dengan atlet Israel, Or Sasson sesudah pertandingan keduanya.

Ribuan orang di Malaysia dan Indonesia berunjuk rasa Desember 2017 lalu menyusul keputusan Washington yang mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel dan akhir bulan Desember 2018, Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad mengkritisi keputusan Australia yang mengikuti langkah Amerika, mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel.

Saifuddin menyebut Malaysia akan terus berupaya untuk memperjuangkan Palestina, yang disebutnya tengah mengalami krisis kemanusiaan.      Kami melihat isu Palestina tidak hanya dari sudut pandang agama, ini masalah kemanusiaan, masalah hak asasi manusia  ”, Ujar SiDin Saifuddin. 
 
Demonstrasi rakyat Malaysia didepan Kedutaan USA di Kuala Lumpur
 
Tanah Palestina di timur tengah,

Israel negeri biadab masih tetap menjajah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BRIGJEN TNI MIRZA PATRIA JAYA SE, KUNJUNGAN KERJA MONITORING DI SOBATIK KALIMANTAN UTARA

NusaNTaRa.Com byFarhaMTukirmaN,           S   e   l   a   s   a,    2   3      A    p    r    i    l     2   0   2   4 Rombongan  Brigjen TN...