Rabu, 10 Juli 2024

JUTAAN JEMAAH HAJI MEMADATI MASJIDIL HARAM DAN 1.000 JEMAAH HAJI MATI KARENA PANAS EKSTRIM

 NusaNTaRa.Com   

byMuhammaDNunukaN,        M  i  n  g  g  u,    2    3       J     u     n     i       2    0    2    4

Jutaan jemaah haji masih memadati Masjidil Haram hingga Minggu (23/6) pagi waktu Makkah, Arab Saudi.

Jutaan jemaah haji 2024 masih memadati Masjidil Haram hingga Minggu (23/06/2024) pagi waktu Makkah, Arab Saudi,   masih banyak jemaah yang menjalani Tawaf Ifadah, Tawaf Wada dan umrah sunah di Masjidil Haram.    Area Tawaf atau prosesi mengelilingi Ka'bah selalu dipadat para jemaah, bukan hanya di lantai bawah tempat  Ka'bah berada.  Area Tawaf juga ramai hingga ke lantai tiga Masjidil Haram, begitu lokasi sa'I,  selain itu petugas keamanan selalu memberlakukan buka-tutup alur jalan jemaah setiap sebelum dan sesudah solat lima waktu.  

Situasi ini  bisa cukup membingungkan bagi jemaah haji jika ingin mendapatkan tempat solat di dalam wilayah Masjidil Haram,    "  Harus pintar-pintar atur waktu dan cari tahu pintu masuk dan keluar agar bisa solat di dalam Masjidil Haram   ",   Ujar SiGaluH  Juhanah Banta dengan Boneernya (Semangatnya), salah satu jemaah haji asal Jukarta.   Masjidil Haram selalu dipadati jemaah haji dari berbagai penjuru dunia sejak menyelesaikan ibadah di Mina,   sebagian besar jemaah haji yang memadati Masjidil Haram adalah jemaah yang menunggu jadwal kepulangan.

Waktu terpadat  berada di Masjidil Haram selalu terjadi di antara waktu  sebelum salat magrib hingga selesai salat isya,  karena saat ini  sebagian besar  jemaah selalu memilih  akan bertahan di dalam Masjidil Haram usai salat magrib sambil menunggu waktu isya tiba.    Jika memilih untuk meninggalkan Masjidil Haram usai magrib, kemungkinan besar jemaah tidak akan bisa kembali masuk dan sulit mendapatkan spot salat yang diinginkan terutama yang dekat dengan Kabah,  karena  untuk kelanaran ibadah para  petugas keamanan selalu memberlakukan buka-tutup alur jalan kaki.

Hingga kini  Jumlah jemaah haji yang meninggal dunia akibat penyakit yang disebabkan panas ekstrem di Arab Saudi telah melebihi  1.000 orang.   Menurut laporan AFP, dari jumlah tersebut separuh di antaranya  merupakan jemaah yang menunaikan ibadah haji tanpa visa resmi.   Jumlah korban meninggal dunia terbaru ini dilaporkan pada Kamis (20/6), di mana penambahan jumlah korban berasal dari Mesir.   Menurut sumber diplomat yang memberi rincian data tersebut, dari 658 warga negara Mesir yang meninggal dunia di Saudi, 630 di antaranya adalah jemaah yang tidak terdaftar atau tidak menggunakan visa resmi.

Selain Mesir dikabarkan banyak juga jemaah haji asal negara  Yordania dikabarkan meninggal dunia di Arab Saudi,   Hal ini bahkan memicu kemarahan publik Yordania, yang menganggap pemerintah Saudi tak becus dalam pelayanan haji sehingga banyak jemaah dari negara mereka meninggal dunia.    Sementara itu per Rabu (19/06/2024) kemarin, dilaporkan sebanyak 165 jemaah asal Indonesia yang meninggal saat menjalankan ibadah haji,  dari jumlah itu, tiga di antaranya meninggal karena heatstroke.   " 165 (yang meninggal) ",  Ujar SiDin Konsul Haji Kantor Urusan Haji (KUH) Konsulat Jenderal RI di Jeddah, Nasrullah Jassam.

Gelombang panas ekstrem memang sedang terjadi di sejumlah wilayah di Arab Saudi, termasuk Mekkah dan Madinah.   Suhu di Mekkah tercatat mencapai 51 hingga 53 derajat Celsius di beberapa wilayah pada musim haji tahun ini.  Cuaca ekstrem ini menjadi penyebab utama banyak jemaah yang tumbang, karena tidak kuat menahan kenaikan suhu drastis.   Sebelumnya otoritas Saudi melaporkan telah merawat lebih dari 2.000 jemaah yang mengalami heatstroke.   Namun angka itu sendiri belum diperbarui sejak akhir pekan lalu.

Dibutuhkan fisik luar biasa untuk berjalan puluhan kilometer di bawah cuaca panas rata-rata 43 hingga 50 derajat celsius.  Di antara empat lokasi ibadah haji, kondisi di Mina terbilang paling tidak bersahabat bagi jemaah. Pemerintah Arab Saudi harus benar-benar berpikir ulang dan menemukan cara yang lebih baik untuk kegiatan ini,   memang bukan tugas mudah mengatur lebih dari 2 juta jemaah haji beribadah di dalam satu tempat hingga tiga hari beruntun (empat jika jemaah menggunakan nafar tsani).   Angka jemaah dipastikan ajan  jauh lebih banyak jika dihitung jemaah yang hadir di Mina tanpa visa resmi haji.

Petugas keamanan juga selalu meminta jemaah haji untuk tidak hanya berdiri dan menunggu di lokasi yang bukan diperuntukkan untuk solat karena dapat menyulitkan lalu lintaan para Jemaah,   Alhasil, terkadang jemaah haji harus 'kucing-kucingan' dengan petugas keamanan.

Suhu panas ekstrim 1.000 jemaah moninggal


Agar lebih aman Kerajaan Arab Saudi Harus membuat aturan haji lebih baik.

Aturan pelaksanaan dan Haji suhu ekstrim  1.000 jemaah meninggal.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BANJIR BESAR MELANDA NEGERI MYANMAR TELAH MENELAN KORBAN 226 KORBAN

NusaNTaRa.Com       byPunGKadA,       J  u  m  a  t,    2   0     S   e   p   t   e   m   b   e   r     2   0   2   4 Banjir di Myanmar mene...