Kamis, 11 Juli 2024

BLEK GEDANG ANAK NEGERI FESTIVAL PANGKALAN JAMBU, MERAWAT BUDAYA KAB. MERANGIN JAMBI.

NusaNTaRa.Com 

byDannYAsmorO,            J  u  m  a  t,    0   8     S  e  p  t  e  m  b  e  r     2   0   2   3

Malam puncak Pestival Pangkalan Jambu Merangin Jambi

Kemendikbudristek (Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi) bersama Pemerintah Kabupaten Merangin, Jambi, menggelar Festival Pangkalan Jambu, di Desa Tiga Alur Pangkalan Jambu  yang mengangkat kisah budaya  dan tradisi khususnya  masyarakat di Kabupaten Merangin,  Jumat – Sabtu   (01-02/09/2023).    Festival Pangkalan Jambu merupakan salah satu rangkaian Kenduri Swarnabhumi 2023 bertema Menghubungkan Kembali Masyarakat dengan Peradaban Sungai dengan menggandeng 13 pemerintah daerah di Sumatera Barat dan Jambi.

Malam puncak Festival Pangkalan Jambu dengan thema “Blek Gedang Anak Negeri” berlangsung meriah di Desa Tiga Alur Kecamatan Pangkalan Jambu Kabupaten Merangin, Sabtu (02/09/2023) malam,   festival  ini  dipenuhi ribuan warga yang antusias ingin menyaksikan Parade Budaya, Pencak Silat, Tari Persembahan dan Seloko Adat.   Malam puncak Festival Pangkalan Jambu dihadiri langsung oleh Gubernur Jambi Dr. H. Al Haris, S.Sos, MH, Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbud RI) Yudi Wahyudin, Bupati Merangin H. Mashuri, Wakil Bupati Merangin Nilwan Yahya, Wakil Ketua DPRD Merangin Zaidan, serta para tamu undangan lainnya.

Penyelenggaaan festival ini dilatari tetap tingginya rasa kesadaran masyarakat setempat menghormati serta merawat tradisi budayanya sendiri dalam setiap momentum tertentu agar terus terjaga di antara perkembangan zaman serta menumbuh semangat hidup dan membangun di daerah.   Ribuan warga Merangin tumpah ruah menyaksikan kemeriahan festival terutama ketika puncak perayaannya pada 2 September malam lalu.

Pelaksanaan festival pun melibatkan 8 desa yang ada di Kecamatan Pangkalan Jambu, yakni Desa Bukit Perentak, Desa Tiga Alur, Desa Baru Pangkalan Jambu, Desa Birun, Desa Bungo Tanjung, Desa Sungai Jering, Desa Kampung Limo, dan Desa Tanjung Mudo.   Direktur Festival Yusmini menerangkan, tiap desa diberikan fasilitas tempat untuk menampilkan hasil ekonomi kreatifnya,     Mereka menampilkan ciri khas desa masing masing, seperti kuliner khas,dan kerajinan tangan   ”,   Ujar SiGaluH  Yusmini dengan Ahmadernya  (Manisnya). 

  Festival Pangkalan Jambu Blek Gedang Anak Negeri dihafiri ribuan warga     

Ada kuliner sambal Kalio Ayam Cukik Kalapo Desa Kampung Limo, Gulai Tampoyak Pucuk Kamumu dari Desa Tanjung Mudo. Selain itu dari Desa Sungai Jering ada Kueh Boko, dari Kecamatan Renah pembarap ada Gulai Tempoyak Daun Semantung, dari Desa Tiga Alur ada Selemak Pengek Pisang dan Kueh Penyaram.    Sedangkan dari Desa Bukit Perentak ada Kueh Bika dan Galemai Perentak dari Desa Bara Pangkalan Jambu ada Kueh Lepek Kundo dan dari Desa Bungo Tanjung ada Kue Kelapo dan Sambal Tanak.

Pegiat dan komunitas budaya di Pangkalan Jambu tak ketinggalan ikut dilibatkan pada perhelatan festival sebagai upaya mendorong pemberdayaan mereka untuk berkotribusi mengembangkan serta melestarikan kearifan lokal daerahnya.   Sejumlah acara menyemarakkan Festival Pangkalan Jambu berlangsung, mulai dari parade budaya, pentas seni adat budaya dari komunitas pangkalan Jambu, permainan rakyat, aktivasi lingkungan, hingga pameran kuliner UMKM.

Tari betauh perentak menjadi aktraksi seni membuka acara Festival Pangkalan Jambu. Tarian rakyat yang telah terdaftar sebagai Warisan Budaya takBenda (WBTB) ini dimainkan secara massal oleh penari dari masyarakat setempat.

Dalam Festival Pangkalan Jambu diresmikan pula Kampung Perikanan oleh Wakil Bupati Merangin Nilwan Yahya.   Kampung Perikanan ini dulunya merupakan bekas galian tambang yang kemudian diubah sebagai areal kolam untuk pelestarian habitat ikan.   Kolam ikan tersebut dapat disebut menjadi Lubuk Larangan bagi warga Pangakalan Jambu.  Dengan begitu ada ketentuan tidak boleh mengambil ikannya dan mengotori lingkungan airnya.

Beberapa tradisi menjadi ciri khas adat budaya masyarakat Pangkalan Jambu ikut dihadirkan dalam festival, seperti ritual bantai adat. Tradisi ini merupakan ritual menyembelih hewan kerbau yang lazimnya dilakukan oleh masyarakat jelang bulan Ramadhan tiba.   Gubernur Al Haris mengungkapkan, Desa Pangkalan Jambu memiliki kebudayaan yamg luar biasa,     Pangkalan Jambu memiliki Tari Kipas Perentak yang diciptakan seorang maestro Ibu Hj. Nuraini, dan ini tercatat kedalam Warisan Budaya Tak Benda (WBTB)  ”,  Ujar SiDin Al Haris Gubernur Jambi.

Sementara itu, Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbud RI) Yudi Wahyudin mengatakan, dua tahun berjalan Kenduri Swarnabhumi mendapatkan apresiasi luar biasa.     Terima kasih kepada Gubernur Jambi yang telah mensupport penyelenggaraan rangkaian kegiatan Kenduri Swarnabhumi, tentunya ini memberikan ruang pengenalan potensi dan keunikan budaya  ”,  Ujar SiDin Yudi Wahyudin dengan Plabomoranya (Hebatnya).

Bupati Merangin H Mashuri didampingi Wabup Nilwan Yahya membuka
Pestival Pangkalan Jambu  Blek Gedang Anak Negeri (Kenduri Swarnabhumi)
 
 
  


Pagelaran Budaya Merangin media merawat budaya.

Blek Gedang anak negeri, Pestival Pangkalan Jambu Merangin.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BANJIR BESAR MELANDA NEGERI MYANMAR TELAH MENELAN KORBAN 226 KORBAN

NusaNTaRa.Com       byPunGKadA,       J  u  m  a  t,    2   0     S   e   p   t   e   m   b   e   r     2   0   2   4 Banjir di Myanmar mene...