Senin, 22 November 2021

Prof. ADI UTARINI PENELITI DAN DOSEM UGM, ORANG PALING BERPENGARUH DI DUNIA 2021

NusaNTaRa.Com

byAsnISamandaK,     K  a  m  i  s,     1   6      S  e  p  t  e  m  b  e  r      2  0  2  1

Prof. Adi Utarini, dosen dan peneliti Universitas Gajah Mada (UGM) by majalah versi Time dimasukkan kedalam satu dari 100 orang paling berpengaruh di dunia pada 2021.   Ia mendapat penghargaan ini setelah bekerja sama dengan tim peneliti internasional dari Program Nyamuk Dunia untuk mencegah ancaman penyakit yang dibawa oleh nyamuk demam berdarah,   dengan melakukan inokulasi nyamuk ini dengan Wolbachia.   Bakteri ini tidak berbahaya bagi manusia, tapi mampu membuat nyamuk tidak menularkan demam berdarah dari gigitannya.

Ketika ia akan melepaskan nyamut-nyamut yang sudah diinfeksikan dengan bakteri Wolbachia ini,  ia pun lantas  meyakinkan  para warga di sekitar rumahnya agar merasa aman ketika pelepasan nyamuk-nyamuk  tersebut dilakukan.    Studi ini menjadi terobosan bagi organisasi yang dia bantu dan ia pimpin serta untuk pertama kalinya  penelitian ini berhasil  membuktikan teknik ini berhasil menurunkan tingkat penyakit di lingkungan masyarakat.

Peneliti Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat   dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, Prof. dr. Adi Utarini, M.Sc., M.P.H., Ph.D., punya peran penting dalam upaya untuk mengatasi penyakit demam berdarah.   Saat ini, hampir semua orang di Yogyakarta setidaknya seseorang yang pernah terkena DBD memahami akan rekayasa genetik nyamuk ini yang mampu menangkal pengembanagan penyakit dari nyamuk setidaknya domam bordarah, setidaknya ibu Utarini sendiri terselamatkan dua kali dari penyakit berbahaya ini, seperti ditulis Time.

Prof. Adi Utarini borsama timWorld Mosquito Program(WMP) Yogyakarta,  dalam penelitian mereka  telah berhasil menurunkan kasus demam berdarah di Kota Yogyakarta sebesar 77 persen, seperti dilansir dari Kagama.co, media resmi di bawah naungan Pengurus Pusat Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA).

Sebelumnya,   ibu  Adi Utarini juga sempat didapuk Komunitas jurnal penelitian Nature Research sebagai 10 orang yang dianggap paling berpengaruh dalam pengembangan ilmu pengetahuan selama tahun 2020.   Mulai dari penglibatan beliau dalam pengembang vaksin virus corona (Covid-19) yang mengheboh dunia itu sehinggalah  seorang perdana menteri masuk dalam deretan 10 orang berpengaruh tersebut.

"   Bersama kolega mereka, orang-orang ini membantu membuat penemuan luar biasa dan berhasil menarik perhatian publik kepada masalah krusial (sains). Nature's 10 bukan lah penghargaan atau peringkat. Pilihan ini disusun editor Nature untuk menyoroti peristiwa penting dalam sains melalui cerita menarik dari mereka yang terlibat   ",   Tulisan editorial Nature Research.

Prof. dr. Adi Utarini, MSc., MPH, PhD atau dikenal dengan panggilan Prof. Uut, lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada pada 28 Desember 1989. Sejak itu, kemudian bekerja sebagai dosen di bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat (sekarang, Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan) UGM.  Ia melanjutkan pendidikan pascasarjana Master of Science di Centre for International Child Health, University of College London, Inggris (British Council Awards, 1993-1994), Master of Public Health (STINT Award, 1997-1998) dan Doctor of Philosophy (STINT dan TDR Awards, 1999-2002) dari Umea University, Swedia.

Sekembalinya ke Indonesia,  ia  banyak melakukan penelitian-penelitian di bidang pengendalian penyakit menular, terutama pengendalian penyakit Tuberkulosis dan kebijakan-manajemen mutu layanan kesehatan hingga dikukuhkan sebagai Guru Besar pada tahun 2011.   Beliaupun pernah bertugas sebagai Wakil Dekan Penelitian, Pengabdian pada Masyarakat, dan Kerja Sama Fakultas Kedokteran UGM (2012-2016)  dan Ketua Minat Manajemen Rumah sakit, Program Studi S-2 Ilmu Kesehatan Masyarakat (2003-2012) serta penanggungjawab mata kuliah Metode Penelitian di program studi S-2 Ilmu Kesehatan Masyarakat dan program studi S-2 Kebijakan dan Manajemen Kesehatan.

Saat ini, Utarini juga mempunyai beberapa tanggung jawab atau amanah, antara lain sebagai anggota Dewan Riset Nasional (2015-2022), Ketua Kompartemen Mutu di organisasi Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI)  dan Editor Utama The Journal of Hospital Accreditation yang diterbitkan oleh Komisi Akreditasi RumahSakit Indonesia (KARS) bekerja sama dengan Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM.

Melansir laman FK UGM, kegiatan penelitian yang masih dilakukan Utarini hingga saat ini adalah Peneliti Utama World Mosquito Program Yogyakarta (sejak tahun 2013) dan Konsultan pengembangan Kebijakan dan Strategi Nasional Mutu Pelayanan Kesehatan di Kementerian Kesehatan sejak tahun 2017. Hasil-hasil penelitiannya telah diterbitkan di lebih dari 30 jurnal kesehatan internasional.

Meneliti temukan kebahagian manusia,

A Utarini peneliti nyamuk orang paling berpengaruh di dunia.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DESA WAE REBO OLEH TIMEOUT TERMASUK SEBAGAI KOTA TERKECIL TERINDAH DI DUNIA.

NusaNTaRa.Com     byBambanGNunukaN,        S   e   l   a   s   a,     0    7       M     e     i        2    0    2    4     Rumah Adat Mb...