Rabu, 17 November 2021

NINA GUSMITA ATLET PARALIMPIK MEDAN MERAIH TIGA MAS DI PEPARNAS XVI PAPUA 2021

NusaNTaRa.Com

byLaDollaHBantA,    M i n g g u,   1   4     N  o  v  e  m  b  e  r     2  0  2  1

Nina Gusmita Atlet Paralimpik dari Medan

Atlet Paralimpik Nina Gusmita (23) berhasil  mendulang tiga medali emas di ajang Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua cabang olahraga (Cabor) Atletik dengan klasifikasi (T54) kursi roda, Gadis Cuantik, Muda dan berprestasi hadir di ajang tersebut  berasal dari Medan mewakili Sumut.   Peparnas XVI Papua merupakan panggung perdana bagi Nina Gusmita  dan juga tambang emas baginya. Gadis manis kelahiran Medan 8 Agustus 1998 itu berhasil mendulang emas di tiga nomor pertandingan sekaligus memecahkan rekor nasional.

Ketiga nomor pertandingan yang membuahkan medali emas untuk Nina Gusmita adalah  nomor 100 meter putri (T54) dengan waktu 18,52 detik,  torehan waktunya sekaligus  memecahkan rekor nasional (rekornas) atas nama Dina Rulina pada Peparnas 2016 dengan waktu 21,92 detik.   Untuk nomor 200 meter putri (T54) dengan catatan waktu 33,44 detik dan torehan  waktu Nina  berhasil memperbaiki rekornas 36,69 detik atas nama Mulyani pada Peparnas 2016 di Jawa Barat.  Dan dari nomor 400 meter putri (T54),  Pada nomor ini Nina berhasil membukukan rekornas baru dengan catatan waktu 1:07,49 menit. 

 Bagi Nina, berprestasi di usia muda bukan hal yang mustahil untuk diwujudkan,  meski  perjalanan menuju keberhasilan untuk mendapatkan prestasi tidaklah selalu berjalan mulus penuh dengan perjuanam.   Pada saat usia 18 tahun, mahasiswi di Sekolah Tinggi Olahraga dan Kesehatan (STOK) Bina Guna Medan ini mengalami musibah, kecelakaan motor.   "  Dulu aku atlet normal, aku atlet junior pelatda olahraga voli. Karena kecelakaan saat mengendarai motor akhirnya jadi penyandang disabilitas. Dulu kecelakaannya sehabis pulang dari latihan voli   ",  Ujar SiGaluh Nina  Gusmita dalam ungkapan wawancaranya  di  Stadium Lukas Enembe, Sabtu (13/11/2021).

Akan prestasinya Atlet Para Atletik peraih tiga medali emas dan memecahkan tiga rekor nasional pada Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua 2021, Nina Gusmita siap menerima tantangan dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali untuk bertekad dan bermimpi tampil di Paralimpiade Paris 2024 nanti.   "  Siap sih, pengen banget tampil di Paralimpiade, karena teman- teman sudah banyak yang kesana. Jadi rasa dari sendiri kepengen juga  ",   Ujar SiDin Nina Gusmita usai meraih medali emas cabang olahraga Atletik kursi roda nomor 200 meter di Stadion Lukas Enembe, Kabupaten Jayapura, Jumat (12/11/2021).

Kepada Menpora Amali yang turut hadir menyaksikan pertandingannya, Nina berharap dukungan Menpora Amali terhadap para atlet-atlet disabilitas, terutama yang saat ini sedang berada Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) NPC Indonesia di Solo, Jawa Tengah,   "  Teman-teman di NPC sangat membutuhkan support, sangat membutuhkan dukungan bapak menteri  ",   Ujar SiDin Nina Gusmita.   Terkait hasil pertandingan yang dicapainya hari ini, dengan raihan medali emas dan pemecahan rekor, Nina mengatakan bahwa hasil tersebut merupakan buah kerja kerasnya dengan terus berlatih.

Nina menuturkan, awalnya pada saat setelah kecelakaan dirinya berpikir tidak dapat melanjutkan keinginannya untuk terus bermain voli,  keinginan  itu seakan-akan hancur bersama dengan musibah yang dialaminya kala itu.  "  Saat jatuh, aku mikir, udahlah gak bisa main voli lagi. Sempat berpikir seperti itu karena aku lihat kaki sudah hancur dan sudah tidak bisa latihan lagi. Akhirnya ketika dibawa ke rumah sakit, kaki aku harus diamputasi  ",  Ujar SiGaluh dengan Soppengernya (Jumawa). 

Lulusan SD Angkasa 1 Medan dan SMP Negeri 28 Medan ini mengambil nilai positif dari sebuah musibah yang ia jalani dan membuang segalahal negatifnya agar tidak merasa terbebani saat mewujudkan kesuksesan.  Beberapa hari setelah diamputasi, saat itu masih di rumah sakit, datanglah atlet senior voli yang bekerja dibagian penyandang disabilitas,   "  Senior itu ngajak aku, ayo ikut National Paralympic Committee Indonesia (NPCI), nanti bisa olahraga lagi, bisa berprestasi lagi. Walaupun sudah kekurangan, tapi nanti tetap bisa nerprestasi. Ya, akhirnya aku ikut NPCI   ",  Ujar SiGaluh Nina Gusmita mamtan siswa SMA Negeri 13 Medan.

Menurut Nina, saat  masuk NPCI, dirinya diperkenalkan olahraga di nomor lempar yang kemudian menjadi  atlet Lempar dan kemudian menjadi atlet Voli duduk tahun 2019 hingga masuk pelatnas  untuk mengikuti ajang paralimpik internasional yakni ASEAN Para Games di Filipina.   Setelah beberapa hari masuk pelatnas voli, ternyata dikabarkan bahwa kalau negara yang berminat mengikuti voli duduk itu tidak banyak. Sehingga cabor voli duduk tidak jadi dipertandingkan. Nina pun batal diberangkatkan ke ASEAN Para Games di Filipina.   "  Akhirnya aku ditawari sama NPCI, bahwa kalau ingin tetap di pelatnas maka harus pindah ke atletik yakni wheel chair (kursi roda). Akhirnya coba pindah cabor dan masuk di wheel chair. Ternyata progresnya bagus, dan akhirnya pindah cabor di kursi roda  ",  Jelas Nina Gusmita.

Nina mengakui, setelah menjadi atlet kursi roda dirinya merasa sudah berada di cabang olahraga yang sesuai. Hingga saat ini Nina terus berlatih dari Senin hingga Sabtu, baik pagi hari maupun sore hari.  " Sabtu sore dan Minggu free ",   Ujarnya.    Nina mengatakan, saat ini pemerintah sudah banyak mendukung atlet penyandang disabilitas maupun teman-teman penyandang disabilitas sehingga tidak ada halangan lagi untuk berkarya bagi penyandang disabilitas. Baik itu berkarya buat Indonesia, buat keluarga, maupun buat orang tua.    

Nina Gusmita atlet Paralimpik dgn 3 medali Emas

Manusia cacat pisik atau Disabilitas,

Nina Gusmita atlet Paralimpik Medan peraih tiga Emas.




1 komentar:

DESA WAE REBO OLEH TIMEOUT TERMASUK SEBAGAI KOTA TERKECIL TERINDAH DI DUNIA.

NusaNTaRa.Com     byBambanGNunukaN,        S   e   l   a   s   a,     0    7       M     e     i        2    0    2    4     Rumah Adat Mb...