Selasa, 02 November 2021

JOINT FINANCE HEALTH TASK FORCE G20 2021 DIPIMPIN SRI MULYANI DAN MENKEU ITALIA

NusaNTaRa.Com

byBahrIHasupiaN,   M  i  n  g  g  u,   3 1    O  k  t  o  b  e  r    2  0  2  1

Negara-negara G20 sepakat membentuk satuan kerja antara menteri keuangan (menkeu) dan menteri kesehatan (menkes) di bawah G20 yang tujuannya adalah untuk menyiapkan pencegahan, penyiapan  dan respons dari pandemi.   "  Task force ini dipimpin oleh Menteri Keuangan Indonesia dan Italia  ”,  Ujar  SiGaluH  Sri Mulyani Indrawati  Menteri  Keuangan RI dalam keterangan pers setelah KTT G20 Italia, Ahad, 31 Oktober 2021.

Keputusan itu saat Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengikuti pertemuan khusus antara Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan dari negara G20,  yang digelar sehari sebelum pertemuan tingkat kepala negara.   Pertemuan itu antara lain membahas mengenai pemulihan ekonomi global yang telah terjadi namun tidak merata,   "  Ketidakmerataan salah satunya karena akses vaksin yang tidak merata di seluruh dunia  ",   Ujar SiGaluH  Sri Mulyani Indrawati dalam siaran pers video di akun YouTube Sekretariat Kabinet, Minggu, 31 Oktober 2021.

Satuan kerja tersebut, menurut Sri Mulyani, mendapatkan banyak dukungan pada pembahasan antar kepala Negara,  Peran Indonesia pun dinilai menjadi penting karena Indonesia merupakan negara yang besar dan mempunyai komitmen terhadap vaksinasi yang mencapai 70 persen.   Ia mengatakan di dalam G20 Summit akan dideklarasikan agar 70 persen penduduk dunia paling tidak pada pertengahan 2022 harus sudah divaksin   atau 40 persen pada akhir tahun ini.  "  Ini membutuhkan dukungan terutama negara miskin yang sekarang ini jumlah vaksinasinya masih sangat rendah  ”,   Ungkap Menkeu.

Menurut dia, ketidaksiapan dunia menghadapi pandemi Covid-19 telah menelan biaya hingga US$ 12 triliun dan 5 juta orang meninggal. Para menteri keuangan dan menteri kesehatan di bawah G20 pun sepakat untuk membangun sebuah mekanisme yang disebut pencegahan pandemi.   “  Persiapan untuk pandemi atau disebut pandemic preparedness sangat tergantung kepada pertama apakah akan ada kesepakatan mengenai protokol kesehatan antar negara. Yang kedua apakah tata kelolanya akan diatur seperti apa, karena kita punya WHO. Dan yang ketiga yang terpenting pendanaan  ”,   Ujar SiGaluH Sri Mulyani Indrawati Laji.

Sri Mulyani mengatakan ada negara yang sampai hari ini jumlah vaksinasinya masih kurang dari 3 persen penduduk, misalnya negara-negara di benua Afrika dan  jumlah vaksinasi di negara miskin rata-rata baru 6 persen dari jumlah penduduk.  Di sisi lain, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia mengatakan negara-negara maju telah melaksanakan vaksinasi untuk 70 persen penduduk. Bahkan, ada negara yang vaksinasinya mendekati seratus persen penduduk dan telah memberikan suntikan ketiga atau boosting.

"  Karena Covid-19 adalah ancaman nyata perekonomian dunia, maka dalam pembahasan antar Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan disepakati membangun mekanisme pencegahan pandemic  ",   Ujar  SiGaluH  Laji.   Sri Mulyani berujar persiapan itu diperlukan lantaran pada hari ini dunia tidak siap dalam menghadapi pandemi sehingga menyebabkan biaya penanganan pandemi mencapai US$ 12 triliun dan sekitar 5 juta orang meninggal.

Untuk itu, ke depannya, negara-negara di dunia perlu menyiapkan langkah-langkah menghadapi pandemi dengan lebih baik. Persiapan menghadapi pandemi itu, kata dia, sangat bergantung kepada ada tidaknya kesepakatan protokol kesehatan antarnegara.   Di samping itu, perlu pula adanya pengaturan tata kelolanya. Pasalnya, selama ini WHO hanya membicarakan standar.  Persoalan ketiga adalah perkara pendanaan,   "  Karena itu, presiden dalam intervensi pertama menyebut arsitektur kesehatan global harus diperkuat  ",   Ujar SiGaluh Sri Mulyani I dengan Plabomoranya (hebatnya).

Sri Mulyani persoalan-persoalan itu telah dibahas namun belum ada solusinya. Karena itu, disepakati akan ada Satuan Kerja Antar Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan di bawah G20 untuk menyusun persiapan, pencegahan, dan respon menghadapi pandemi.   "  Taskforce dipimpin Menteri Keuangan Indonesia dan Italia. Sebab, Indonesia menjadi presidensi mulai Desember dan Italia saat ini menjadi presidensi  ",   Ujar SiGaluH  Laji.

Duduk bersama membahas kesehatan dunia,

Sri Mulyani & Menkeu Italia pimpin Joint Finance Health Task Force G2O.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DESA WAE REBO OLEH TIMEOUT TERMASUK SEBAGAI KOTA TERKECIL TERINDAH DI DUNIA.

NusaNTaRa.Com     byBambanGNunukaN,        S   e   l   a   s   a,     0    7       M     e     i        2    0    2    4     Rumah Adat Mb...