Senin, 29 November 2021

GOWEIS KE AREA IRAU DAYAK TIDUNG BORNEO BERSATU 2021 DI BINUSAN KAB. NUNUKAN

NusaNTaRa.Com

byBadaINunukaN,      M  i  n  g  g  u,     2   8     N  o  v  e  m  b  e  r     2  0  2  1

Di depan Baloi Adat Dayak Tidung Binusan tempat acara  IRAU DAYAK TIDUNG 2021

Goweis ke lokasi penyelenggaraan IRAU DAYAK TIDUNG BORNEO BERSATU  2021 yang di selenggarakan di Desa Binusan Kab, Nunukan Prov Kalimantan Utara,  lokasi penyelenggaraan ini berada berjarak 25 km dari kediamanku.  GoWeiS ini kujalani Alone sahaja setelah mendapat informasi bahwa penyelenggaraan pesta adat ini berlangsung dari 25 – 30  November 2021 sebagai satu kegiatan adat yang dilaksanakan setiap tahun sekali yang melibatkan berbagai warga Dayak Tidung yang ada di muka bumi.

IRAU DAYAK TIDUNG BORNEO BERSATU 2021 merupakan ajang pertemuan atau silaturahmi dari masyarakat Dayak Tidung yang ada di muka Bumi yaitu dari Indonesia, Malaysia, Filipina dan Brunai Darussalam dalam rangka mempererat ikatan kekeluargaan dan mengaktipkan keterlibatan mereka dalam pembangunan di negeri masing – masing.  Desa Binusan lokasi penyelenggaraan IRAU (Pesta) satu kawasan pemukiman warga Dayak Tidung atau Dayak Pantai oleh pemerintah Daerah Kabupaten telah ditetapkan sebagai Desa  ADAT DAYAK TIDUNG dan Desa Wisata Adat. 

Acara Irau Tidung Borneo di Binusan ini di isi dengan berbagai kegiatan yang pada hakekatnya untuk lebih mendinamiskan keterlibatan warga dalam pembangunan dan melestarikan adat dan budaya merek kedepan, diisi dengan berbagai kegiatan seperti  Pertemuan, olah raga,  pementasan adat dan hiburan dari masing-masing daerah, pameran dan ritual adat.   Salah satu ketua Dewan Majelis Adat Tidung Kabupaten Nunukan Bapak Yusuf HB mengatakan dari pertemuan ini diharapkan generasi muda kami dapat terselamat dari keganasan jaman yang dapat membuat lupa akan jati diri Suku Tidung sebenarnya  !!!.

Pagi Jam 07.30 perjalanan itu saya mulai dari kota Nunukan mengendarai Sepeda Boxer ku  melintasi jalan Pelabuhan menuju Alun-alun Kota yang diramaikan warga yang sedang jalan santai bersama keluarga dan  berolah raga lainnya maklum kan sabtu hari libur.   Di sebelah barat alun-alun atau depan Monumen Dwi Kora aku menghentikan sejenak Boxer ku untuk menyaksikan beberapa deretan pot Bunga yang ditumbuhi berbagai tanaman kecil-kecil (Bonsai),    Kami lagi menyelenggarakan Pameran Bonsai dalam rangka memperingati  HARI MENANAM POHON DUNIA KE  2021  “,  Ujar SiDin seorang pengurus pencinta Bonsai Kabupaten Nunukan.

After that Boxer kukayuh melintasi jalan  Senusi menuju makam pahlawan (Pahlawan Pejuang Konfrontasi Indonesia-Malaysia  1965-1968) kemudian membelok kekiri menuju sei Bilal, sesampai di Stadion SeiBilal Nunukan membelok kekanan menuju jalan lingkar Barat (pantai) yang beraspal.  Jalan pantai ini masih ditumbuhi Bakau meski tipis dan beberapa kebun masyarakat suku Tidung dengan tanaman khasnya Durian Kalimantan (Buah Ellai).   Sesampai diujung jalan pas dibelakang RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) SeiFatimah,  perjalanan dilanjutkan ke Binusan yang kiri kanan jalan saat ini dipenuhi kendaraan pengunjung, berbagai dagangan mulai dari warung, busana hingga cinderamata.

H Hanafiah M.Si  Wakil Bupati Nunukan

IRAU DAYAK TIDUNG BURNIU BERSATU  2021 sejatinya berlangsung sejak 25 hingga 30 November 2021, meski OPENING CEREMONY baru berlangsung pada Sabtu  27  November  2021 di Baloi adat Tidung Binusan  yang dilakukan oleh wakil Bupati Bapak H Hanafie  M.Si.           H. Hanafiah, M. Si mengatakan pelaksanaan Iraw Borneo ini dapat dilihat dari animo masyarakat baik dari dalam Kalimantan maupun luar Kalimantan termasuk dari negeri jiran tetangga melalui virtual,   "  Dan sudah sepantasnya warisan adat budaya ini tetap kita jaga, dan tetap lestarikan sebagai khasanah daripada budaya yang ada di Indonesia dan kita berharap kedepan even ini dapat ditingkatkan lagi sehingga menjadi event nasional bahkan mungkin internasional dan potensi, untuk itu kita miliki  ",  Ujar SiDin Hanafie,  Sabtu (27/11/2021)

Irau Tidung Borneo Bersatu merupakan salah satu upaya masyarakat Tidung melestarikan budaya di Kabupaten Nunukan serta memberikan pemahaman kepada generasi muda Tidung untuk terus melestarikan budaya sebagai warisan leluhur nenek moyang mereka.   Salah satu masyarakat Tidung Kabupaten Nunukan, Hasan Basri asal Kecamatan Sebuku mengaku bangga dengan adanya kegiatan budaya yang diselenggarakan secara akbar, sehingga dapat menjalin silaturahmi dengan sesama Suku Tidung di berbagai daerah di Indonesia bahkan di luar negeri.

Masyarakat Adat Suku Tidung merupakan suku asli pulau kalimantan bersama Rumpun Etnis Dayak lainnya yang dominan mendiami kawasan utara pulau Kalimantan atau disebut juga Dayak Pantai.   Suku Tidung tersebar dan menjadi penduduk asli di Lima Kabupaten/kota se Kalimantan Utara serta tersebar tersebar di beberapa Negara sekitar Kalimantan Utara seperti Indonesia, Malaysia, Brunai Darussalam dan Filipina diperkirakan total komunitas Tidung di muka Bumi  1,5 juta jiwa.

Hidup dinamis penuh dinamika,

Dayak Tidung membangun tetap menjaga adat Budaya.




1 komentar:

DESA WAE REBO OLEH TIMEOUT TERMASUK SEBAGAI KOTA TERKECIL TERINDAH DI DUNIA.

NusaNTaRa.Com     byBambanGNunukaN,        S   e   l   a   s   a,     0    7       M     e     i        2    0    2    4     Rumah Adat Mb...