Minggu, 02 Juni 2019

DUA PEMILIK ASONGAN HANCUR SAAT DEMONSTRASI TAPI MASUK ISTANA PRESIDEN.

NusanTaRa.Com
byAsnISamandaK, 30/05/2019



Mungkin ini yang dikatakan  orang – orang bahwa,  “ Jika ada bencana yang menimpamu,  jangan lekas marah  karena mungkin ada hikmah di balik semua kejadian tersebut “.  Sebagaimana yang dialami Abdul Rajab  dan Ismail sebagai seorang  pedagang asongan di Jln. Agus Salim atau yang disebut wilayah Sabang,  Jakarta Pusat, yang tak terbayang olehnya telah menginjakkan kakinya di Istana Merdeka Jakarta  pusat  pada Jumat 24/05/2019.

Mengenakan baju batik mereka berdua dan  Ismail melengkapi penampilannya dengan peci putih bercorak hijau,  mereka menjadi salah satu tamu istimewa yang diterima Presiden  “ Jokowi  Widodo “ setelah Presiden ke-3 RI Bacharuddin Jusuf Habibie.   Pasukan Pengawal Presiden (Paspampres) bahkan menjemput keduanya di gerbang halaman Istana Kepresidenan dengan mobil buggy golf ketika mereka tiba dipintu masuk Istana,    Bangga sekali, belum pernah masuk Istana. Baru sekali ini  ”, Ujar SiDin Abdul sembari tersenyum.

Mereka berdua tak menyangka saat itu dapat menginjakkan kaki di istana bahkan tak pernah  mengajukan diri untuk masuk Istana,  tapi pihak Istana yang mengundangnya untuk  bertemu orang RI 1,     Sebenarnya bertiga (yang dipanggil), tapi yang 1 lagi gak datang  ”, Ujar SiDin Abdul.  Semuanya berawal dari  nasib apes yang menimpanya mereka pada  Rabu (22/5/2019) malam,   dua hari pasca-pengumuman hasil rekapitulasi suara Pemilu 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), warung Abdul, Ismail, dan satu kawannya lagi jadi sasaran amuk massa hingga porak poranda.

Kemudian kejadian  amuk massa demonstrasi yang menimpa warung mereka itu, ada yang merekan kemudian menjadi Viral  di media massa dan social serta terlihat Pak Jokowi.  Kemudian pihak Istana mengundang mereka untuk daatang ke Istana bertemu presiden untuk memberikan semangat dan petuah agar mereka dapat bersabar dan tetap tegar menjadi warga Indonesia yang setia.

Kronologis  kejadian yang menimpa tempat usah Asongan mereka sekitar jam 10 malam.   Kaca warungnya tiba-tiba dilempari batu,   Abdul tak ada di tempat saat itu tapi  Ismail lebih sial karena dia tengah berjaga di dalam warungnya hingga leher belakang Ismail tergores serpihan kaca yang berhamburan.   Kengerian tak sampai di situ,  keduanya sontak berlari meninggalkan mata pencaharian utamanya ketika beberapa oknum mulai menggerogoti barang dagangannya
  Pas malam, massa diusir sama aparat. Mereka sambil lari sambil njarah gitu. Pecah-pecahin warung. Ambil rokok, minuman  ”, Ujar SiDin Abdul.   Menurut Ismail massa tersebut bukan hanya memborong paksa mi instan, telur, dan rokok yang ada di gardunya tapi massa juga tega membakar warung jualannya itu.     Yang sebagian ada yang bilang gak boleh dibakar, tapi ada satu orang datang bilang  “ udah bakar aja “.   Dua jam setelah kejadian itu,  saya langsung lari  tapi tidak ke arah (Jalan) Wahid Hasyim karena khawatir dikeroyok,  sudah mati  ”, Ujar SiDin Ismail.

Diduga kuat awalnya amuk massa mengincar Pos Polisi di Sabang  yang berada di samping  Warung mi instan Ismail namun justru warungnya yang kena imbasnya.   Dari pandangan mata Ismail, barang-barang yang ada di pos polisi ikut diangkut massa, seperti di antaranya televisi dan empat sepeda motor; dua milik polisi, dua milik wartawan.

Abdul Rajab mengaku menderita kerugian hingga Rp 30 juta, sementara Ismail mengestimasi Rp 20 juta, dengan perincian kerugian warung yang hangus juga dua buku tabungan serta Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang ikut terbakar bersama dagangannya.  Tapi keduanya cukup beruntung,  Presiden mau bantu ganti rugi dagangan mereka yang jadi sasaran korban yang besarannya dapat digunakan untuk memulai usaha baru.

Mereka berdua pasrah atas kejadian yang  sangat menakutkan,  Ismail cukup traumatis dan berharap kejadian serupa tak pernah terulang lagi.    Kebanyakan gitu kan ngeri. Kalau satu yang (mau) ngebakar bisa dilawan. Tapi kan banyak temennya di luar, bisa ngeroyok  ”, Ujar SiDin Ismail.

Perputaran uang harian yang berhenti di Pasar Tanah Abang  diprediksi mencapai Rp 200 miliar,   Pemprov  DKI belum merinci secara pasti berapa kerugian  yang muncul, karena saat ini masih sibuk menginventarisasikan fasilitas umum yang rusak, berbarengan dengan proses pembersihan sampah-sampah di lokasi kerusuhan.   Estimasi angka kerugian justru diungkapkan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta,  Sarman Simanjorang, Wakil Ketua Kadin Jakarta, menyebut besaran kerugian sebesar Rp1-Rp1,5 triliun.

 
Aliran air kecil mengalir ke kubangan,
Dua warung diamuk massa masuk Istana atas undangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BRIGJEN TNI MIRZA PATRIA JAYA SE, KUNJUNGAN KERJA MONITORING DI SOBATIK KALIMANTAN UTARA

NusaNTaRa.Com byFarhaMTukirmaN,           S   e   l   a   s   a,    2   3      A    p    r    i    l     2   0   2   4 Rombongan  Brigjen TN...