Minggu, 30 Juni 2019

BATIK PARANG BUKETAN PEKALONGAN MENJADI BUSANA IRIANA JOKOWI DI KONFERENSI G20 OSAKA

NusanTaRa.Com
byIndaHPalloranG, 29/06/2019



Busana adalah kepribadian seseorang, ini yang diperankan Ibu  Iriana Joko Widodo dalam mengenakan kain batik khas Indonesia saat mengikuti spouse program ketika mendampingi Presiden Joko Widodo di Konferensi Tingkat Tinggi G20  Osaka  Jepang (28/6/2019).    Walau dalam acara tersebut para ibu negara lain mengenakan summer dress berupa baju terusan selutut,  Iriana tetap memilih pakaian nasional Indonesia berupa baju kurung, kain dan selendang batik.

Penampilan Iriana  Jokowi di Osaka Jepang dengan busana khas Batik ternyata juga sangat  menyedot perhatian publik  karena memiliki motip tersendiri dan unik yang ditampakkan.  Saat berfoto bersama para istri dan suami pemimpin G20, Iriana  Jokowi  tampil berbeda dengan yang lainnya dengan  mengenakan busana khas Indonesia yakni kebaya dengan warna oranye,  sementara para istri pemimpin yang lain memakai dress hingga celana.

Busana kadang menjadi sesuatu banget dalam mendukung  soft diplomasi yang elegan karena memberi kesan yang menyenangkan dan terpercaya bagi setiap kolega.  Keunggulan berbusana dalam status istri  pendamping suami dalam mendukung tugasnya itulah, yang tampaknya ingin diperankan Iriana Jokowi dalam tugasnya bersama suami ke G20 Osaka Jepang,   Desainer batik Iwet Ramadhan yang menaruh perhatian tersebut dengan mengapresiasikannya pada baju nasional sebagai pilihan busana yang dikenakan.

Berbusana kebaya oranye,  bagian lengan dan bawah baju kurung itu terdapat tambahan bordir dengan warna yang senada dan menyelempangkan selendang batik sama dengan kain lilit yang dipakainya.  Tampilan di area wajah dibuat sederhana dengan lipstik berwarna merah muda dan rambut yang ditata dengan sanggul kecil. Tersempil jepitan bunga yang berwarna putih di bagian sanggul itu serasi dengan warna anting bermata mutiara besar di kedua telinga Iriana,    Iriana tampak leluasa mengenakan pakaian itu demikian saat  ikut acara  memberi makan ikan di kolam, menaiki kereta tradisional Jepang, ikut tur di Kuil Tofuku-ji, dan bercengkerama dengan ibu negara lain.

  Yang dilakukan Ibu Iriana adalah bentuk diplomasi. Ia memakai kain batik dan baju kurung pendek, bukan kebaya Jawa. Ditambah lagi sanggulnya juga bergaya modern. Yang dia tunjukkan Indonesia, bukan hanya Jawa  ”, Ujar SiDin Iwet  ketika dikonfirmasikan,  (29/6/2019).   Pilihan tersebut tentulah akan memberikan kesan diplomasi ke Indonesian yang kuat dan memperkenalkan budaya kita yang sangat kaya dengan keindahan.

Menurut Iwet, pilihan motif batik yang dipakai Iriana juga tidak sembarangan harus dapat memberikan gambaran akan beliau, kepribadian  dan tugasnya  sehingga ia memberikan suatu makna filosofi seorang pemimpin yakni dengan batik Parang Buketan.   Parang sebenarnya ciri khas batik pedalaman seperti Jogja dan Solo yang biasa dipakai para raja, ratu, atau anak-anaknya. Namun, pilihan motif buketan berasal dari Pekalongan ini jadi pilihan untuk beraktifitas bagi Ibu Iriana Jokowi mendampingi Presiden di  Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Jepang.

Dalam tugas tersebut Ibu Negara Iriana mengikuti beragam kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi G2O di Jepang,  bersama ibu Negara  lain yang harus dapat membina komunikasi yang sehat, diantaranya dengan mengenakan busono yang elegan itu.      Ibu Iriana cerdas karena memilih parang buketan yang ada sisi lembutnya dari motif kain itu. Maknanya membalut kekuatan dalam satu bentuk lebih feminine  ”, Ujar SiDin Iwet.   Walau Parang Buketan adalah ciri batik Pekalongan, namun menurut Iwet kemungkinan batik itu dibuat di Solo, Jawa Tengah.     Tebakanku kain itu dibuat di Solo karena ibu sering berbelanja kain di sana  ”,  imbuhnya Laji.

Sementara untuk selendang batiknya,  Iwet memadankannya dengan batik pesisir karena motifnya memiliki tumpal.  Sikap yang disampaikan melalui pilihan busana tersebut, merupakan komunikasi tingkat tinggi, terlebih di tengah fenomena kekhawatiran akan terkikisnya budaya asli Indonesia karena isu identitas belakangan ini.     Pilihan memakai pakaian nasional itu adalah cara memberi contoh tanpa harus ngomong. Pak Jokowi dan ibu adalah orang yang filosofis, tidak mungkin mereka muncul dengan pakaian tersebut tanpa ada pesannya  ”, Ujar SiDin Iwet.
Bulu merak Indah kilaunya,
Iriana berbusana Batik di Konferensi G20 mempesona.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BRIGJEN TNI MIRZA PATRIA JAYA SE, KUNJUNGAN KERJA MONITORING DI SOBATIK KALIMANTAN UTARA

NusaNTaRa.Com byFarhaMTukirmaN,           S   e   l   a   s   a,    2   3      A    p    r    i    l     2   0   2   4 Rombongan  Brigjen TN...