Kamis, 15 Agustus 2019

TIGA ULAMA BESAR INDONESIA YANG MENJADI IMAM MASJIDIL HARAM MAKKAH.

NusanTaRa.Com
byMuhammaDNunukaN, 06/06/2017

Syekh Junaid Al-Batawi

Mekkah Al Mukaromah di Arab Saudi menjadi tempat suci bagi ummat Islam terutama dalam pelaksanaan Ibadah Naik Haji, serta di kota inilah berawalnya perkembangan Agama Islam yang dibawakan Nabi Muhammad Saw dan tempat turunya firman Allah sebagai ajaran Islam yang tertuang dalam AL Qur,an dan Hadis dengan berbagai sejarah perjuangan agama Islam.    Penuh dengan sejarah perjuanagnIslam  membuat kota ini menjadi satu kota tempat menuntut Ilmu agama Islam dengan baik  sehingga di kota ini bagi penuntut ilmu orang Indonesia, bukan saja memperoleh pengetahuan Islam sempurna tapi ada juga yang sempat mendapat kehormatan menjadi Imam Masjidil Haram.

Ketinggian ilmu dan akhlak dalam menunutut ilmu di sana tidak saja menjadikan mereka mempunyai kedudukan tinggi di jantung dunia Islam tapi ada yang berkesempatan menjadi imam pemimpin sholat di Masjidil haram.   Dalam sejarah Indonesia hingga kini ada tiga orang Indonesia yang pernah dipercaya dan mendapat kehormatan menjadi Imam Masjidil Haram yaitu Syekh Junaid Al Batawi, Syekh Imam Nawawi Al Bantani  dan Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi.

Selain menjadi Imam di masjidil Haram dengan keilmuannya yang tinggi mereka merupakan ulama yang menjadi panutan sehingga  mempunyai banyak anak didik yang menuntut ilmu pada mereka, kemudian tak jarang diantara mereka memiliki  jejak pemikiran  yang tinggi menjadi pegangan dalam dunia Islam serta menjadi  ilhami  bagi ummat Islam untuk mendukung kemerdekaan di tanah Air. 

Syekh Muhammad Nawawi al-Jawi al-Bantani
Ulama Syekh Junaid Al-Batawi lahir di Pekojan, Jakarta Barat,  selain melaksanakan tugas  sebagai Imam di masjidil haram dengan baik,  beliau dikenal sebagai seorang pendidik yang tangguh dan dikenal sebagai Syeikhul masyayikh madzhab Syafii dan  hingga akhir hayatnya dihabiskan untuk mengajar.    Di antara muridnya yang termashur  masyhur adalah Iman Nawawi Al Bantani,   Syekh Junaid Al-Batawi wafat di Mekkah pada tahun 1840 dalam usia 100 tahun.  Berkat jasa beliau, nama Betawi untuk pertama kalinya diperkenalkan di mancanegara.
 
Syekh Muhammad Nawawi al-Jawi al-Bantani adalah orang Indonesia kedua yang pernah menjadi Imam Besar Masjidil Haram,  terlahirkan di Kampung Tanara, Serang, Banten tahun 1815.   Ayahnya beliau merupakan seorang ulama lokal di Banten, sekaligus menjadi guru agamanya yang pertama disana.   Namanya kemudian tersohor sebagai Syekh Nawawi al-Bantani al-Jawi,  artinya Nawawi dari Banten, Jawa  dan  mencapai puncak  ketika beliau ditunjuk sebagai pengganti Imam Masjidil Haram.

Sebelum ia memutuskan untuk ke Mekkah menggali ilmu pada usia yang sangat muda 15 tahun,  ia sudah belajar kepada sejumlah ulama lokal tentang islam.   Kurang lebih 30 tahun ia memperdalam ilmu agamanya pada guru-gurunya selama di Mekkah dan kemudian pemikiran-pemikirannya semakin masyhur dalam danien Islam hingga ia mengajar dan menetap di Syi’ib ‘Ali Mekkah dan murid berdatangan  dari berbagai bangsa, ia meninggal di Mekkah tahun 1897. 

Tokoh Indonesia ketiga yang jadi Imam Masjidil Haram adalah Syekh Ahmad Khatib bin Abdul Latif al-Minangkabawi, lahir pada 26 Juni 1860 di Koto Tuo Kabupaten  Agam Sumatra Barat.   Ayahnya Syekh Abdul Latif sejak kecil telah melihat kecerdasannya, kemudian mengajaknya ke Mekkah pada usia 11 tahun (1871) untuk menunaikan ibadah Haji,  setibanya di tanah suci  Ahmad tak ingin pulang dan bersikeras  menetap demi menuntaskan hafalan Alquran dan berguru dengan beberapa ulama di antaranya Sayyid Bakri Syatha, Sayyid Ahmad bin Zaini Dahlan, dan Syekh Muhammad bin Sulaiman Hasbullah al-Makkiy.

Kealiman Syekh Ahmad Khatib dibuktikan ketika beliau diangkat  menjadi imam dan khatib sekaligus staf pengajar di Masjid Al Haram,   jabatan  imam dan khatib ini bukanlah jabatan yang sembarangan,  ia hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang memiliki keilmuan yang tinggi.   Syekh Ahmad Khatib mempunyai banyak murid yang kelak menjadi ulama-ulama besar danien  diantaranya Abdul Karim Amrullah (Haji Rasul, ayah dari Buya Hamka), K.H. Hasyim Asy'ari (pendiri NU) dan K.H. Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah).
Reff. Beritagar.id.02/05/2017.

Syekh Ahmad Khatib bin Abdul Latif al-Minangkabawi
Belajar Agama keselamatan dunia akhirat,

Menjadi ulama dengan ilmu agama tuntunan ummat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BRIGJEN TNI MIRZA PATRIA JAYA SE, KUNJUNGAN KERJA MONITORING DI SOBATIK KALIMANTAN UTARA

NusaNTaRa.Com byFarhaMTukirmaN,           S   e   l   a   s   a,    2   3      A    p    r    i    l     2   0   2   4 Rombongan  Brigjen TN...