Selasa, 26 Februari 2019

MAHATHIR MOHAMAD GRATISKAN DAN DISKON TARIFKAN TOL MALAYSIA.

NusanTaRa.Com
byMuhammaDBakkaranG, 26/02/2019



Atas janji politik Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad saat kempen untuk memenangkan Pemilu Mei 2018,  maka beliau telahpun memulai langkah nyata untuk menggratiskan atau setidaknya mendiskon tarif jalan tol di negaranya.    Kantor berita Malaysia Bernama, melaporkan pemerintah telah memulai pembicaraan dengan Gamuda Bhd  salah satu perusahaan konstruksi Malaysia yang mengelola sejumlah jalan tol,   setidaknya ada empat ruas tol yang saat ini dikelola Gamuda Bhd, yang akan digratiskan. 

Kalau Mahathir Mohamad berhasil  menjalan rencananya untuk membebaskan raakyat Malaysia dari pembiayaan penggunaan Tarip Jalan Tol,  ini bermakna Mahathir sebagai tokoh negara pertama di Asia tenggara yang berhasilkan meringan bebaan rakyat dari penggunaan Jalan Tol.    Tentulah kebijakan ini sangat di nanti-nanti rakyat Malaysia sebagai suatu kemudahan umum,   "  Kebijakan ini bukan semata suatu janji politik beliau, tapi juga satu kemudahan bagi rakyat terutama yang bermukim di luar Bandar  ", Ujar SiDin Saprodin warga luar bandar Selangor.

  Ini adalah langkah pertama yang diambil pemerintah Pakatan Harapan untuk memenuhi janji politiknya, yakni menggratiskan jalan tol secara bertahap.   Ini dimaksudkan untuk mengurangi beban biaya hidup yang tinggi  ”, demikian dikutip Bernama, dari keterangan tertulis Kantor Perdana Menteri, Sabtu (23/2).      Pihak kerajaan menyebutkan  keempat ruas tol itu adalah -Damansara Puchong   -Shah Alam    -SPRINT yang menghubungkan Kerinchi Link dengan Damansara Link dan Penchala Link  Serta   -terowongan SMART, yang selain berfungsi sebagai jalan bebas hambatan, juga sebagai saluran pencegah banjir.

Gamuda Bhd saat ini merupakan pemegang saham mayoritas, dari proyek-proyek infrastruktur yang dibangun melalui joint venture tersebut.   Kantor Perdana Menteri menyatakan, sedang mempertimbangkan untuk mengakuisisi kepemilikan Gamuda Bhd di proyek tersebut.

 Setelah proses akuisisi ini rampung, barulah pemerintah akan menggratiskan jalan tol secara bertahap. Setidaknya di luar jam padat kendaraan, yakni antara pukul 11.00 hingga 17.00 waktu setempat.   Sedangkan di jam padat, yakni selama sekitar enam jam dalam sehari, masyarakat dikenakan tarif yang dinamai sebagai “ biaya kemacetan ”,  dengan tarip sebesar   tarif tol saat ini  dan   di luar kedua kategori tersebut, masyarakat pengguna tol akan menikmati diskon hingga 30 persen.

Keputusan Datu Mahadir Mohammad tekait bebas biaya bagi penggunaan jalan Tol di Malaysia selain untuk memenuhi janji politiknya ketika kampanye  untuk memenangkan pilihan raya mei-2018 melalui Barisan Partai Pakatan, kebijakan ini dianggap memberikan keringan pembiayaan kehidupann  bagi rakyat Malaysia khususnya pengguna jalan raya tanpa mengurangi pelayanan atas jasa tersebut.   Penggunaan jalan Tol terutama banyak melayani jalur perjalanan antara kota di luar kota sehingga banyak digunakan masyarakat luar Bandar yang berpenghasilan lebih kecil.    

Dana dari penerimaan yang dipungut suai kerajaan yaitu   “ biaya kemacetan ”  itu akan dikembalikan sebagai layanan kepada masyarakat,   “ Yakni untuk biaya operasional pemeliharaan jalan tol, dan sisanya akan digunakan untuk mendanai transportasi umum  ”, Sebagaimana pernyataan tertulis Kantor Perdana Menteri.

Bagaimana perkembangan Jalan Tol di Indonesia yang juga banyak  memliki Jalan Tol seperti Malaysia,  terlebih di era pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla pertumbuhan pembangunan jalan tol ditingkatkan, salah satunya dengan hampir rampungnya jalan tol Trans Jawa yang menghubungan Merak hingga Banyuwangi. Problem yang mendasar dari Jalan Tol di Indonesia oleh sebagian kalangan dianggap mahal untuk rakyat Indonesia kelas menengah ke bawah, seperti tarip Jalan Tol Trans Jawa Jakarta – Surabaya yang memakan waktu 11 jam membutuhkann biaya Rp 620.000,-  hampir setaara dengan tarip penerbangan, Apakah Pemerintah sanggup membebaskan biaya Jalan Tol di Indonesia sebagaimana Malaysia  ?.  

Rata-rata biaya pembangunan tol 2 lajur di Indonesia mencapai Rp 100 miliar per kilometer (km),  3 kali lebih mahal dari rata-rata biaya di Thailand dan ini sangat  berimbas pada tarif tol.   Menurut perhitungan sederhana rata-rata tarif tol di Indonesia Rp 1.300 per km, paling mahal di kawasan Asia Tenggara.  Sebagai pembanding, tarif tol di Malaysia Rp 492 per km, Thailand Rp 440 per km, Singapura Rp 778 per km, Vietnam Rp 1.200 per km dan Filipina Rp 1.050 per km.


  
Megad Junit Jawara Rimba,

Mahathir Mohamad bebaskan Jalan Tol Malaysia dari biaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BRIGJEN TNI MIRZA PATRIA JAYA SE, KUNJUNGAN KERJA MONITORING DI SOBATIK KALIMANTAN UTARA

NusaNTaRa.Com byFarhaMTukirmaN,           S   e   l   a   s   a,    2   3      A    p    r    i    l     2   0   2   4 Rombongan  Brigjen TN...