Kamis, 12 Oktober 2017

PUPNS TAHUN 2016 MENEMUKAN PNS MISTERIUS 57 RIBU PEGAWAI SEDOT ANGGARAN RP 1,37 TRILIUN

NusanTaRa.Com
byMuhammaDNuRRochmI, 21ApriL2017.


Temuan mencengangkan dibeber oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN). Kepala BKN Bima Haria Wibisana menyebut, institusinya menemukan 57 ribu pegawai negeri sipil (PNS) statusnya tak jelas. Keberadaan mereka ini masih misterius, belum diketahui apakah orangnya ada atau tidak.  BKN menemukan ini lewat Pendataan Ulang PNS (PUPNS) yang berlangsung sejak setahun terakhir. Awalnya PNS se Indonesia Raya wajib mendaftar secara individu lewat aplikasi e-PUPNS. Hasilnya, terdeteksi 93 ribu PNS yang tak aktif. 

Setelah disisir lagi, ternyata sebagian sudah pensiun tapi datanya masih ada. Sebabnya, mereka pensiun atas permintaan sendiri, dan tidak tercatat di BKN. "Data itu kami bersihkan," tutur Bima seperti dikutip NusanTaRa.Com. Jika pensiun secara normal, pensiunnya terdaftar di BKN.   Keberadaan PNS misterius itu ada di daerah dan kementerian. Hingga hari ini, jumlah PNS seluruh Indonesia mencapai 4,5 juta orang. Di perguruan tinggi negeri misalnya, dari total 120 ribu PNS ada lima ribu yang tak jelas statusnya.
Bima mengungkapkan, kini BKN sudah memblokir data 57 ribu PNS misterius ini, tapi belum dihapus. " Kami perlu hati-hati. Takutnya orangnya ada, terus kita pensiunkan, kan kasihan  ", Ujar SiDin Menambah.   Pembenahan dan pemutakhiran data masih terus di jalankan dengan lebih baik agar ditemukan data yang sebenarnya dan proses kepegawaian berjalan lancar demikian dengan penggunaan anggaran negara tidak terjadi kebocoran yang betal.

Namun gaji untuk para PNS misterius ini telah disetop. Hingga saat ini belum diketahui bagaimana imbas penyetopan itu. Jika ada PNS yang protes, berarti orangnya ada. Tapi kalau tidak protes, BKN masih ragu-ragu, orangnya ada atau tidak.   BKN masih mencoba mencari tahu keberadaan 57 ribu PNS berstatus tak jelas tersebut. Apakah pensiun dini, sakit, atau ke mana. "  Sekarang kami masih investigasi   ",  ujar SiDin Bima,  kalau orangnya ternyata tidak ada, BKN akan menghapusnya dari database.

Menurut Bima, pihak BKN tidak ingin ada uang yang hilang. Selama ini, PNS misterius tetap menyedot duit APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) untuk gaji. Dia mencontohkan, rata-rata gaji PNS berkisar antara Rp2 juta hingga Rp5 juta.   Misalkan ada 57 ribu PNS dengan gaji Rp2 juta, dalam satu bulan mereka menyedot Rp114 miliar. Dalam setahun Rp1,37 triliun. Jika gaji mereka Rp5 juta, duit yang disedot dua kali lipat lebih jumlahnya. 

Tahun ini Kementerian Keuangan mengalokasikan pagu anggaran belanja pegawai sebesar Rp347,5 triliun dalam APBN 2016. Anggaran tersebut naik dari belanja pegawai pada APBN-P 2015 yang dipatok Rp299,3 triliun.  Penambahan tersebut tentu disebabkan beban anggaran PNS dari pertambahan pegawai, Kenaikn gaji pegawai, Anggaran pelayanan kepegawaian yang bertambah setiap tahunnya dan anggaran pendapatan dari kegiatan keegawaian.

Data APBN 2016 Kementerian Keuangan, yang dikutip NusanTaRa.Com  Januari lalu menyebut, gaji pegawai menyedot 26 persen porsi belanja pemerintah pusat yang dipatok Rp1.325,6 triliun. Duit Rp 347,5 triliun itu termasuk buat membayar pensiunan PNS, jaminan kesehatan, dan THR (Tunjangan Hari Raya) mereka.

Kata Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi, Yuddy Crisnandi, Idealnya  rasionya 1,5 persen dari jumlah penduduk adalah PNS. Jika memakai rasio ideal, maka jumlah PNS seharusnya sekitar 3,75 juta orang. Seperti dilansir CNN Indonesia,  sehingga muncul wacana pemangkasan sekitar 750 ribu hingga sejuta PNS.  Menurutnya,  Jumlah PNS yang sekarang 4,5 juta  sangat berlebihan dengan  jumlah penduduk sekitar 250 juta dan jumlah itu menunjukkan  rasio  PNS pada  angka 1,77 persen.
dr.Britagar.id



PNS Abdi Negara pelayan Masyarakat,
57 ribu PNS Misterius karena Administrasi tak akurat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TEDDY SUJADI DRUMMER GODBLESS DENGAN KARYANYA TUA-TUA KELADI DI POPULERKAN ANGGUN C SASMI

NusaNTaRa.Com   byAsnISamandaK,          S   a   b   t   u,    0   6      A   p   r   i   l      2   0   2   4 Ian Antono dan Teddy Sujadi...