Jumat, 20 Oktober 2017

DAMPAK KECOWBOYAN SUSY PUJIASTUTI BAGI KOTA GENSEN DI FILIPINA SELATAN

NusanTaRa.Com
byAsnISamandaK, 8/9/2017


Ketika kebijakan CowBoy Ibu Susi Pudjiastuti di Kementeri Kelautan dan Perikanan penenggelaman kapal Illegal Fishing dan kebijakan tentang penangkapan lainnya,  sejak awal tentu saja secara keseluruhan berdampak positip bagi dunia perikanan Tanah air namun  kebijakan tersebut juga  berpengaruh bagi dunia perikanan Negara tetangga seperti di Gensen pusat kota General Santos City Flipina Selatan.    Dengan Julukan Kota "  IKAN TUNA  " dan pelabuhan perikanan di Filipina kebijakan Ibu Susi memberi dampak penurunan produksi perikanan, Produksi Tuna tahun 2014 = 140,245 metrik ton dan 2015 = 80.794 metrik ton dengan Nilai Produksi Ekspor Tuna  2014 = 90,7 juta US$, 2015 = 36,6 juta US$ dan 2016 = 23,7 juta US$.    

Data perikanan di Gensen menunjukkan sejak tahun 2008 hingga 2014, hampir 89 persen dari total 1.012.488 metrik ton ikan di Gensan adalah jenis ikan tuna,  Produksi Tuna tahun 2014  sebagai tahun keemasan  dengan produksi mencapai 101.480 metrik ton sebagai rekor tertinggi selama 12 tahun terakhir.    Dari poduksi Ikan Tuna di Gensen  47 persennya merupakan  tuna beku  serta  70 persen  produksinya  dari kapal asing.   Kekalutan  di Gensan berawal ketika Susi meneken kebijakan larangan transhipment (alih muatan) di tengah laut dalam Peraturan Menteri (Permen) Kelautan dan Perikanan Nomor 57/2014, yang berlaku 12 November dan Penenggelaman Kapal penangkap ikan Illegal termasuk beberapa kapal Perikanan yang berbendera Filipina. 

Data statistic milik otoritas lembaga Budidaya Perikanan Filipina PFDA mencatat penurunan tajam ikan tuna di Gensan periode  2014-2015,   ikan cakalang anjlok 76 persen dari 50,417 metrik ton =  2014 menjadi 28,658 metrik ton =  2015  dan begitu juga untuk ikan tuna sirip kuning pasar domestik turun -43 persen dari 8.289 metrik ton =  2014 menjadi 5.794 metrik ton =  2015 bahkan dari Februari hingga Maret 2015  ikan tuna sirip kuning kelas A tidak masuk dalam 10 ikan yang diperjualbelikan di Pelabuhan Ikan Gensan.

Sebagai kota sentra tuna, industri pengolahan tuna di Gensan amat tumbuh pesat. Ada delapan perusahaan besar yang beroperasi di Gensan: Amadeo Fishing, Atlantis Fishing Industries, Citra Mina Group of Companies, Frabelle Fishing Corporation, General Tuna Canning Corporation, Philbest Canning Corporation, RD Tuna Ventures Inc, dan San Andres Fishing Industries Inc, dengan perkiraan menyerap tenaga kerja 200.000 orang.    Pekerja Atlantis Fishing , Marcelo, 24 tahun, merasakan getir perusahaan di Gensen ketika perusahaannya harus merumahkan lebih dari 1.000 karyawan pada 2015-2016.      Jika tidak ada ikan, lalu apa yang mesti kami kerjakan?,  ”,  Ujar SiDin Marcelo dan lanjutnya,     Sejak Indonesia memperketat urusan di laut, nelayan kami tidak ada lagi yang berani melaut. Perusahaan pun tidak berani nekat karena takut kapal mereka ditenggelamkan 

Seorang TNI pemantau perdamaian disana ketika berjalan di  Dermaga General Santos City menemukan nelayan yang menggerutu padanya,    Selama di penjara, tentara Indonesia menyiksanya, mungkin karena itu dia kesal kepada Anda  ”, Ujar SiDin Marcos seorang nelayan Calumpang seraya tertawa.   Sampai Juni 2017, setidaknya sudah ada 200-an nelayan Filipina yang ditangkap dan direpatriasi oleh otoritas Indonesia. Banyak dari mereka ditahan di Ternate, Maluku, atau Bitung, Sulawesi Utara.

Manajer Pelabuhan Ikan Gensan, Luisito Romeo M. Correa mengatakan, meski produksi ikan mereka sempat terpukul, kini semua telah kembali berjalan normal meski tidak sebesar dulu.   Ketika ditanya dari mana sumber-sumber ikan itu, dan apakah tetap dari Indonesia,   Correa menjawab,    Tentu saja tidak. Kami sudah mendapatkan tempat eksploitasi baru di laut lepas Davao Oriental  ”.  Relatip sekitar tahun 2016  produksi perikanan kembali membaik mendekati hasil produksi tahun 2014.    Untuk Ikan cakalang Tren positif  terjadi tahun 2017  hingga semester pertama, Juni 2017, tangkapan ikan cakalang  dari kapal asing mencapai 48.569 metrik ton hampir menyamai data tahun2014.

Sebagai Pusat Tuna atau perikanan di Filipina Selatan yang  di kelola di Pelabuhan Ikan General Santos City di sebelah selatan pusat kota Gensen  yaitu Barangay Tambler di pinggir jalan Nasional Sarangani-CotaBato selatan, luas pelabuhan mencapai 32 hektar.    Untuk menuju ke sana, kita bisa menumpang becak motor dari pusat kota, cukup membayar 30 peso atau Rp 9 ribu. Pelabuhan ini menghadap ke Teluk Sarangani. Ombaknya relatif tenang tetapi lautnya agak dalam. Wajar jika banyak kapal dari bermacam ukuran, termasuk kapal kontainer, bisa berlabuh di dermaga Pelabuhan Gensan.   Lokasi Gensan memang strategis. Ia dekat dengan lokasi yang kaya ikan di Teluk Moro, Laut Sulu, Mindanao, dan Sulawesi. Filipina saat ini didapuk sebagai produsen terbesar tuna kalengan kedua di Asia setelah Thailand.

Kemerosotan Produksi perikanan Pelabuhan  di General  Santos City berakibat terjadinya banyak pengurangan tenaga kerja dari perusahaan perikanan yang beroperasi disana.   Gensen menurut  data kedutaan besar Republik Indonesia ternyata menjadi daerah pemukiman bagi pendatang WNI terbesar yang datang ke Filipina diperkirakan 22.000 jiwa dan kebanyakan bekerja sebagai nelayan 75  % terutama kapal-kapal perikanan yang akan beroperasi ke perairan  Indonesia.  

Data resmi Konjen RI Davao menyebutkan ada 15.000-22.000 WNI di Pulau Mindanao. Sebagian besar tinggal di Provinsi Sarangani, terletak di ujung selatan pulau di sekitar Kota General Santos, Cotabato, dan Pulau Balud.    Kampung Quilantang di Gensan sering disebut kampung Indonesia  ada sekitar 700 kepala keluarga bermukim di sana   nenek moyang mereka berasal dari Talaud dan Sangir.    Josapath Layang, Ketua Diaspora Indonesia di Filipina selatan, menyebut bahwa sebelum kebijakan Susi mengenai ABK, hampir 75 persen WNI di Gensan bekerja sebagai buruh nelayan,     Hidup mereka cukup lumayan jika dibandingkan dengan penduduk lokal Filipina di sini.   Tapi setelah peraturan Susi dibuat, semuanya jadi kacau  ”,  Ujar SiDin Josapath Layang.



Orang Sangir pelaut sejati menuju Utara,
Gensen Kota penghasil Ikan Tuna terbesar di Filipina.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MANTAN ATLET BULUTANGKIS INDONESIA DI JERMAN DADI PEBISNIS KUE SETELAH DADI PELATIH

NusaNTaRa.Com    byBakrIRoYMarteN,               R    a    b    u,     1    7         A    p    r    i    l         2    0    2    4   The...