Jumat, 04 Februari 2022

WARGA SEBATIK INDONESIA DIBERONDON TEMBAKAN DI MALAYSIA SAAT BAWA TABUNG LPG 14

NusaNTaRa.Com

byMuhammaDBakkaranG,       K  a  m   i  s,    2   0      J  a  n  u  a  r  i      2  0  2  2 

Sakri warga Sebatik Indonesia diberondon tembakan orang bertopen

Di Perbatasan P Sebatik terjadi penembakan by sekelompok orang yang diduga sebagai aparat keamanan  Malaysia,  korban penembakan adalah warga Indonesia  bernama  Sakri (27),  warga RT 01, Desa Sungai Nyamuk, Kecamatan Sebatik Timur, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara,  Rabu (12/01/2022), sekitar Pk. 14.30 Wita.   Akibatnya  Sakri  mendapat luka tembakan pada betis kakinya dan ia  “dilarikan”  ke RSUD Nunukan beberapa jam kemudian atau sekitar Pk.17.45 Wita oleh pihak keluarga, guna mendapatkan pertolongan dan menjalani perawatan intensif.

Menurut pengakuan  Sakri, kejadian itu ketika ia berada di sungai  kawasan  Batu 5, Tawau, Sabah, Malaysia pada Rabu (12/01/2022) sekira pukul 14.30 WITA,   "  Saya diikuti, pas masuk di sungai dan saya sadar petugas langsung gas speedboat. Langsung ditembak (tanpa tembak peringatan)   ",  Ujar SiDim Sakri dengan Plabomora (hebatnya).    Eksiden itu  Sakri harus mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nunukan. Ia melewati operasi pengangkatan sisa proyektil senjata api setelah tertembak di kaki.

Karena tembakan itu membuat luka di kedua kakinya  yang  dilepaskan dari tembakan  senjata api  berjarak sekira empat meter dan   proyektilnya  bersarang di kedua kakinya.   Kejadian itu saat  ia bersama rekannya ingin mengambil tabung gas,   "  Ditembak  jaraknya 4 meter.  Saat itu duduk di speed.  Jadi tembus di betis.  Saya baru sadar ketika lihat darah sudah becucuran. Jadi teman yang gantikan bawa speed. Kaki terus dikejar  ",  Ujar SiDim Sakri Laji.

Keberadaannya berspeed  di lokasi tersebut bersama seorang rekannya bernama Dedy, bermaksud untuk mengambil  tabung  LPG 14 Kilogram produksi Petronas Malaysia yang dibeli secara partai dan akan dipasarkan kembali di Sebatik,     Kegiatan itu adalah usaha saya selama ini dalam mencari nafkah untuk kebutuhan keluarga  ”,  Ujar SiDim Sakri Laji.   Saat memasuki sungai di kawasan Bt. 5 di Tawau itu lah Sakri dan Dedy menyadari bahwa mereka diekori oleh 2 buah speedboat lain.   Setiap speedboat bermuatan 3 orang memanggil Sakri untuk mendekat.

Karena pelayaran mereka ke Tawau itu tidak dilengakapi surat-surat  resmi  dan bisnis LPG yang dilakukan tergolong  ilegal, Sakri memutuskan untuk kabur dari pemeriksaan   yang diperkirakan team Pilisi Malaysia cawangan Tawau.   Upaya  Sakri  menjauh  dengan melarikan diri ternyata langsung disambut berondongan tembakan senjata laras panjang oleh salah seorang dari penumpang dari dua speedboat yang mengekori  mereka di sungai tersebut.

Sejumlah tembakan yang tidak diawali dengan tembakan peringatan tersebut mengenai sasaran kaki kanan Sakri bahkan ada peluru yang menembus sampai ke kaki sebelah kiri,     Tembakannya mengenai kaki kanan saya.   Luka  yang  di kaki  sebelah kiri karena peluru yang tembus  dari kaki kanan   ”,  Ujar SiDim  Sakri sambil menahan sakitnya  dan  Sakri juga memperkirakan jarak tembak saat  kejadian  itu lebih kurang 6 meter.

Tidak berhenti hanya sampai disitu, kedua speedboat yang berpenumpang orang tidak dikenal itu juga terus memburu speedboat yang dikemudikan Sakri.   Tapi setelah tumbang akibat berondongan senjata Polisi,  kemudi  kendali  speedboat   diambil alih oleh Dedy yang terus memacu kecepatan speedboat mereka menghindari kejaran itu, mengarah ke perairan Indonesia yang berada didepan mereka untuk terus menuju Sebatik  Indonesia, untuk diketahui  selat  Sebatik itu secara normal dapat dilayari  speedboat sekitar 03 jam.

Pengejaran akhirnya dihentikan setelah speedboat pemburu yang berwarna kombinasi Abu-Abu dan warna merah itu tertinggal jauh karena menggunakan mesin bertenaga lebih kecil dibanding mesin speedboat yang digunakan Sakri.   Lebih jauh  Sakri  menjelaskan bahwa   orang-orang di atas speedboat yang memburunya saat itu semuanya menggunakan penutup wajah,   namun  mereka  dugaan bahwa mereka  yang  ada di speedboat  pemburu itu adalah  petugas keamanan  Malaysia, berdasar seragam yang dikenakan, berwarna abu-abu gelap.

Seorang  warga  Malaysia  yang  sempat dikonfirmasi   NusaNTaRa.Com  terkait  warna seragam yang digunakan orang yang menembaki Sakri  juga kuat   memperkirakannya  adalah petugas Polisi Dira Malaysia.    “  Kalau di sini (Malaysia) ada dua uniform yang dorang pakai.   Kalau yang warna biru Polis yang bertugas di daratan. Kalau uniform warna abu-abu, itu Polis yang bertugas di perairan  ”,   Ujar SiDim narasumber  tersebut. 

Kue bersiul saat dibuat namanya Putu, 

Sakri tertembak saat membawa speedboat di sungai Tawau.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BRIGJEN TNI MIRZA PATRIA JAYA SE, KUNJUNGAN KERJA MONITORING DI SOBATIK KALIMANTAN UTARA

NusaNTaRa.Com byFarhaMTukirmaN,           S   e   l   a   s   a,    2   3      A    p    r    i    l     2   0   2   4 Rombongan  Brigjen TN...