Senin, 07 Februari 2022

AIR MINERAL EKSKLUSIK ASAL SUKABUMI “EQUIL”, NAIK LEVEL DIBERBAGAI NEGARA.

NusaNTaRa.Com

byLaDollaHBantA,     M  i  n  g  g  u,     0   6      F  e  b  r  u  a  r  i       2  0  2  2

Air Mineral tentulah terkait air minuman kemasan yang mengandung mineral  dan senyawa  lain yang murni yang sarikan dari alam, selain dapat menghilangkan dahaga diyakini sangat bermanfaat bagi  kesehatan tubuh.     Kandungan senyawa sposialnya tersebut ia hargai lebih berlevel  karenanya juga  harga jualnya bisa mencapai lebih dari 10 kali lipat dibanding harga air minum biasa.   Semisal Air mineral Indonesia  “EQUIL”  yang  nyatanya  menggambarkan  keberadaan air minum yang dimaksud dengan harga jauh lebih tinggi dibanding air minum biasa  saat pertama kali kemunculannya  merek tersebut memiliki kesan eksklusif dan hanya  dikonsumsi oleh kalangan tertentu.

Minuman Equil  lebih banyak  ditemukan  menghiasi meja makan restoran fine dining,  hotel bintang lima, bahkan dapat dikatakan khusus digunakan sebagai minuman untuk pertemuan-pertemuan penting dalam acara kenegaraan yang menghiasi meja jamuan Istana Negara.   Tampilan kemasan  Equil  tampak elegan dengan botol berwarna hijau dan lekuk yang semakin mengecil di bagian atas. Namun terlepas dari tampilannya yang memang terkesan eksklusif, apa yang sebenarnya membuat air mineral satu ini lebih mahal dibanding air minum biasa  ?.

Minumaan kemasan  biasa  yang hanya  ditemui di pedagang kaki lima dan sejenisnya  bisa didapat dengan kisaran harga Rp 3.000 sampai  Rp 4.000 untuk ukuran kemasan 600ml  sedang   Equil yang dibanderol dengan kisaran harga  Rp 20 ribu untuk ukuran kemasan 380 ml.   Fakta lainnya air mineral yang selama ini kita konsumsi  memiliki tingkatan kemurnian yang berbeda dan   mineral terbaik  mengandung lebih banyak magnesium, kalsium, natrium  dan selenium yang baik untuk tubuh serta hanya bisa didapatkan dari sumber air yang terletak di daerah yang kaya akan mineral.

Air mineral  “EQUIL”   merupakan produksi  PT Equilindo Asri yang didirikan oleh Morgen Sutanto. Siapa sangka, kalau ternyata ada cerita panjang dan menarik di balik ide yang dimiliki Morgen dalam menghadirkan air mineral eksklusif ini.    Produk air mineral besutan Morgen ini nyatanya masuk ke dalam jajaran 13 air mineral termahal di dunia pada saat awal kemunculannya, sejajar dengan air mineral produksi negara lain di antaranya Bling H2O (AS), SOMA (Korea Selatan), dan Veen (Bhutan) yang memiliki harga ratusan ribu per botolnya.

Awal kemunculan Equil dimonopoli  pasar Eropa  disebabkan  Equil mengusung konsep ekslusif, sehingga saat segelintir orang Indonesia yang terdiri dari kalangan atas pertama kali mengonsumsi air mineral ini nyatanya sama sekali tidak menyadari bahwa Equil merupakan produksi asli tanah air.   Hingga  kini Equil  banyak dikenal  masyarakat Indonesia sebagai produk  dalam negeri yang membanggakan,  seiring  semakin  banyaknya Equil yang diekspor ke berbagai Negara seperti  Singapura, Italia, Australia, Arab Saudi, Amerika  dan Hongkong dan minuman ini  banyak dikonsumsi  kalangan menengah ke atas di Negara-negara tersebut.

Pada tahun 1997 Morgan melihat potensi pasar air mineral murni masih terbuka lebar,  produsen lokal saat itu hanya bermain  produk air minum dalam kemasan biasa, sementara keberadaan air mineral premium di tanah air masih dikuasai produk impor.   Menurut Morgen, akan sangat ironis kalau Indonesia yang kaya akan mata air pun masih harus mengimpor air mineral murni nan premium,  melihat peluang itu  mendorong Morgen menghadirkan Equil pada tahun 1998 dan pada akhirnya terkenal hingga saat ini.

Memunculkan usaha  ini diperlukan  sejumlah standar ketat yang harus dipenuhi untuk bisa memperoleh izin merek air mineral alami (natural mineral water),  seperti air harus berasal dari sumber mata air, tidak dilakukan treatment apa pun, serta dibotolkan langsung di lokasi sumber mata air.     Pada air mineral murni, tidak boleh dilakukan treatment apa pun. Karena bisa merubah sifat fisika, kimia, mikrobiologi dan radiologi air  ”,  Ujar SiDin Morgen dengan Plabomoranya (hebatnya) di DPESDM Kabupaten Sukabumi.

Standar tersebut nyatanya mengacu pada Codex Alimentarius, sebuah badan yang dibentuk Food and Agriculture Organization (FAO) dan World Health Organization (WHO) untuk standarisasi air layak minum.   Morgen menceritakan  perjuangannya meyakinkan BPOM untuk bisa memperoleh izin produksi air mineral alami,  melalui  kelayakan konsumsi, air diperiksa setiap satu jam sekali, mulai dari sumber sampai masuk dalam botol kemasan,     Setelah dikemas, air dikarantina, dikultur selama 5 hari untuk mendeteksi bakteri  ”,  Ujar SiDin Morgen Laji.

Proses di atas yang nyatanya membedakan Equil dengan dengan air minum kemasan biasa yang umumnya melalui proses penyaringan atau pemurnian dengan distilasi atau oksidasi. Dalam proses produksinya, air mineral Equil dilakukan di lokasi industri Villa D’Equilibrium, pabrik pengemasan yang terletak di kaki Gunung Salak, Sukabumi, Jawa Barat.   Seakan memperkuat keberadaannya yang eksklusif, produksi Ekuil nyatanya sangat terbatas, proses pengambilan air dibatasi berdasarkan pada sumber daya air yang keluar dari mata air saja, kondisi ini pula yang menyebabkan jumlah tenaga kerja yang dimiliki hanya sekitar 45 orang.

Air dari alam pegunungan sangat murni,

Equil air mineral produk local eksklusik di luar negeri.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BRIGJEN TNI MIRZA PATRIA JAYA SE, KUNJUNGAN KERJA MONITORING DI SOBATIK KALIMANTAN UTARA

NusaNTaRa.Com byFarhaMTukirmaN,           S   e   l   a   s   a,    2   3      A    p    r    i    l     2   0   2   4 Rombongan  Brigjen TN...