Senin, 12 April 2021

DESA AENG TONGTONG MADURA SENTRA PENGRAJIN KERIS TERBESAR DI ASIA TENGGARA

 NusaNTaRa.Com                                                                     byKariTaLa  L A,                 Kamis    26     N o v e m b e r     2020  

Mungkin ora ono yang percoyo (Jowo style) kalau desa Aeng TongTong, Sumenep Madura dikatakan sebagai sentra pembuatan  Keris terbesar di Asia Tenggara tapi demikianlah kenyataannya.   Desa Aeng TongTong satu nama dari bahasa Madura yang berarti Aeng = berarti Air sementara TongTong berarti bejana yang dibawa dengan cara dijinjing, alkisah nama desa tersebut bahwa desa yang terletak di lereng bukit berbatu sehingga warga harus menggunakan Gentong/bejana untuk mengambil air di barat kampung.

Sungguh satu nama yang cukup asing, bahkan orang lebih familiar dengan daerah diYogyakarta dan Jawa Tengah yang dikenal sebagai Jantung Budaya Jawa tapi kenyataan bahwa lokasi pengrajin Keris yang besar ada di ujung Timur pulau Jawa yaitu Desa Aeng TongTong, P Madura, Jawa Timur.

Sejarah Desa Aeng TongTong sebagai sentra pembuatsn keris bermula dari Perang Pangeran Bukabu, yang merupakan guru dari raja - raja Sumenep.  Beliaulah yang memberikan pengajaran berbagai hal seperti Agama, Kerajaan, Kesenian yang merujuk pada seni pembuatan keris sehingga memiliki antara seni keris mereka dengan budaya yang berkembang.  

Menurut sejarah adat setempat,  Raja - raja keraton Sumenep mempercayakan pembuatan keris kepada warga desa  Aeng TongTong, sehingga secara langsung para pembuat keris mendapat gelar Mpu  sebutan khusus untuk para pembuat keris.  Keahlian tersebut oleh para warga dipelihara terus menerus hingga sekarang dan menjadi warisan turun - temurun.

Sejak masa penjajahan Belanda banyak produksi Keris hasil karya Desa Aeng TongTong menjadi oleh-oleh kepada Panglima Perang atau sebagai tanda keberanian dari Belanda.  Para pengrajin umumnya telah belajar membuat keris sejak usia masih muda, bahkan buat pengrajin khusus pembuatan Keris sangat terkait dengan budaya sakral untuk mendapatkan keris yang berCakra positip.

Madura berabad-abad menjadi daerah kekusaan yang berpusat di Jawa sekitar tahun 900 - 1500 dibawak kekuasaan Kerajaan Hindu di Jawa Timur yang memiliki peradapan mistis dan budaya kerajinan yang besi yang cukup tinggi sehingga terkenal ke berbagai belahan bumi nusantara dengan karya tinggi.  Untuk lebih memantapkan Desa ini Bupati Sumenep DR. KH. A. Busyro Karim  MSi telah meresmikan Desa Aeng TongTong sebagai Desa Keris Selasa (17/03/2018) yang lalu dan menyerahkan Sk Pokdarwis kepada kepala Desa Aeng TongTong dan Empu Sanamo  sebagai empu keris.

Desa Aeng TongTong ini memiliki pengrajin keris sekitar 640 orang yang produktip, serta menjadikan Desa Aeng TongTong tidak saja sebagai Sentra pembuatan keris terbesar di Indonesia, tapi juga menjadikannya yang terbesar di Asia Tenggara !.   Keris saat ini bagi bangsa Indonesia tidak lagi hanya sekedar simbol dari Kekuasaan dan Keberanian namun telah menjadi Identitas budaya dengan nilai seni yang berkelas serta nilai tinggi untuk menjadi komoditas unggulan.

Kitapun sebagai Bangsa Indonesia patut bangga dengan budaya ini, karena Keris sebagai salah satu warisan budaya asli  Indonesia telah diakui oleh UNESCO satu lembaga PBB. Hingga kini budaya Keris masih tumbuh kuat di Desa Aeng TongTong dan di banyak daerah lain di Tanah Air.

Keris dipinggang berhias Cula,  

Madura sentra pembuat keris terbesar di Asia Tenggara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PARI GERGAJI GIGI KECIL DAPAT SURVIVE DENGAN BAWAAN PARTHENOGENESIS BILA TERTEKAN

NusaNTaRa.Com byIrkaBPiranhA,         S     e    n    i     n,        0    6      M    e    i      2    0    2    4   Pari Gergaji Gigi Ke...