Senin, 22 Juli 2019

GOWEIS MENGITARI PERKAMPUNGAN BUAH ELLAI DI NUNUKAN SEHAT DAN BERGAYA.

NusanTaRa.Com
byFarhaMTukirmaN, 21/07/2019



Melintasi jalan beraspal, memasuki jalan kampung, semak-semak dan terkadang menerobos hutan-hutan kecil dengan pohon buah-buahan di daerah Nunukan yaitu kawasan kampung Baru akan sangat menyenangkan sembari mengayuh Basikal Boxer putih sekedar melepas kejenuhan di keseharian.   Sabtu Pagi sepeda Goweis Boxer Putihku melintas di bawah beberapa pohon buah-buahn yang kebetulan di bulan Juni-Juli lagi musim seperti Pohon Rambutan, Durian, Cempedak, Mangga, Langsat, Pisang dan Buah Ellai (Durian Kalimantan) sesekali menyantap dan Tak lupa Selfian dengan gembira.

Bagiku Goweis pagi ini sangat menyenangkan tak seperti biasa yang melintasi jalan penuh dengan tantangan alam, tapi kali ini lebih seru dengan melintasi semak dan menikmati keindahan buah-buah yang bergelantungan di dahan dan rantinganya.  Buah Ellai salah satunya pohon yang banyak menghiasi selama perjalanan di belukar ini meski berbuah tapi belum saatnya untuk dipanen karena masih seukuran kepalan tinju Chris John bahkan masih ada satu-dua yang berbuga agak besar dengan kelopak dan benang sari berwarna merah,  Wuiihhhh indah banget karyanu Tuhan.

Buah Ellai atau sering disebut di sini sebagai Durian Kalimantan dengan bahasa latin Durio Kutaijensis sp cukup banyak dibudidayakan di Nunukan dan menjadi buah khusus Daerah Kalimantan yang banyak tumbuh di alam hutan  dekat aliran sungai,  daerah lain yang aku sempat ketahui banyak ditemukan buah ini seperti P Sumatera, Semenanjung Malaysia dan kawasan Indo China. Seorang pakar di Singapura mengatakan jika anda traoma makan durian kerena kolesterolnya tinggi dan efeknya strock maka ia menyarankan untuk menikmati Ellai karena rendah kolesterol tapi rasanya  sangat Gurih dan daging buahnya tebal.

Buah ini bulat berkulit keras berduri sebagaimana Durian berwarna Hijau saat mudah dan Menjadi Warna Kuning setelah matang demikian juga dengan daging buahnya. Buah ellai biasanya terdiri 3-5 sekat buah yang berisi dua – Empat biji buah yang berbalut daging buah yang Gurih duilat rasanya tak kalah dari buah durian yang bisa dibilang seniornya buah-buahan yang berduri.

 Perjalanan GoWeis Pagi ini saya awali dari Alun-alun kota Nunukan yang dihiasi dengan kemegahan “  Tugu Dwi Kora  “ sebagai kota eks pusat militer saat konfrontasi dengan Malaysia, kemudian menyusuri jalan TVRI hingga pelabuhan Tunon Taka Nunukan belok kanan menyusuri RinG RoaD Timur berhias pasar malam dan rumah-rumah Petani Rumput Laut yang jadi unggulan Utama Kab. Nunukan sesekali “ Klik “ Selfie dan belok kanan memasuki Kampung Tidung dan Hidayatullah dengan beberapa pohon buah-buahan terutama Durian.

Memasuki jalan Kampung SeiSembilan (Kamp. Baru) kampungnya para petani buah-buahan, di kesempatan ini beberapa kali memasuki kebun petani dengan sepeda tentunya seijin petani seperti Hj. Rausah, Hadu, LaNgarra dan Sopian menikmati langsung keindaahan kepadatan buah-buahan utamanya saat ini musim Rambutan yang memerahkan area, perjalanan diteruskan hingga Kamp. Butun dan balik.   “ Pertumbuhan Pohon-pohon buah saat ini semakin berkurang seiring pertumbuhan perumahan “, Ujar SiGaluh Hj. Rausah seorang warga petani.

Di kebun Hadu sempat krasak – krusuk didalam kebun yang dipenuhi berbagai pohon buah-buah, kembali berselfie ria dan menikkmati buah seperti Rambutan, Durian, Cempedak dan salak, ditemani anaknya yang sekolah di SMP sekitar kampung.  Menurut anak Pak Hadu bahwa dalam satu pohon baru bisa berbuah 40-70 buah, harga Buah Ellai ditentukan oleh besarnya dengan kisaran sekitar Rp 20.000 – 30.000 dan 60.000 per bijinya.
 

Perjalanan selanjutnya menuju Kampung SeiBilal sekitar 14 km dan  menurut berita yang kutahu dulunya cukup Potensial dengan buah Ellai, memasuki kawasan ini cukup ramai perumahan sehingga kesan rimbunya pepohon buah sangat kurang.  Sekitar kampung Sei Bilal dan Tanjung Batu saya masih mendapatkan satu dua pohon Ellai yang masih berbuah muda dan saya tak bisa bertahan lama-lama karena Gong – gong anjing menyalak  hwaahahahaaaaaa, terpaksa menuju GOR SeiBilal untuk Istirahat.

Di Stadion SeiBilal sempet Ngobrol dengan pak Nazarullin HemIt  (Pak Tambun) yang sedang istirahat setelah Jogging.  “ Sebenar Ellai yang tumbh disini kebanyakan hasiil budidaya para petani sangat kurang yang tumbuh di hutan,  Dulu tahun 1968 an kala musim buah banyak didatangkan dari pedalaman (Sebuku, Sembakung, Sajau, SeiBakis dll) dan mendarat di pelabuhan Rakyat di daerah Liem Hie Djung  “, Ujar SiDin Nazaruddin.

Ketika melintasi jalan SeiSembilang tadi saya sempat mampir di Loss buah-buahan yang berbaris disempanjang jalan dan saya mencari buah Ellai tapi tak menemukannya,  penjual itu mengatakan belum waktunya tunggulah satu atau dua bulan lagi.   Karena tak menemukan Ellai yang jadi tujuan, saya membeli dua kresek buah Rambutan Koyakan yang merah dan ta' gantung di sepeda. 
This Journey sponsored by NusanTaRa.Com, Gudang Garam Internasional dan Maroni FM.

  
Buah Ellai makanan Rangkong, 
Goweis keperkebunan buat dada bersenandung. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BRIGJEN TNI MIRZA PATRIA JAYA SE, KUNJUNGAN KERJA MONITORING DI SOBATIK KALIMANTAN UTARA

NusaNTaRa.Com byFarhaMTukirmaN,           S   e   l   a   s   a,    2   3      A    p    r    i    l     2   0   2   4 Rombongan  Brigjen TN...