Jumat, 17 Mei 2019

MENGIBUNG TRADISI ALA MUSLIM DI KAMPUNG DENPASAR SETIAP RAMADHAN HARI KE-10.

NusanTaRa.Com
byBakkaranGNunukaN, 15/05/2019



Tradisi warga muslim di Kepaon Dempasar Bali di setiap hari ke – 10 bulan Ramadan adalah tradisi mengibung atau makan bersama warga muslim di Kepaon setiap hari ke-10 bulan puasa sehingga dalam sebulan dapat sampai 3 kali,  tradisi ini sudah diwarisi secara turun-temurun.   " Dalam Al-Quran ada 10 juz, setiap menamatkannya kami selalu rayakan dengan makan bersama  ", Ujar SiDin Padani menceritakan asal usul tradisi ini.

Jika perayaan ini berjalan, puluhan nasi kapar berdatangan ke dalam Masjid Besar Al-Muhajirin di kampung muslim Kepaon di Denpasar Selatan, Bali.   Kemudian diikuti kehadiran beberapa warga Pemaksaan Kelod setingkat Rukun Tetangga (RT) dengan cekatan mengambil nasi dan lauk serta langsung dimakan bersama-sama dengan mengitari sajian tersebut.

Mangibung adalah tradisi makan bersama masyarakat Muslim Kepaon dan Karangasem, Bali.  Empat hingga tujuh orang duduk melingkar mengitari sajian makanan yang dihamparkan pada pelepah pisang atau nampan biasa disebut Nasi Kapar. Mereka lalu makan sambil   berbicara hal-hal ringan. Kebiasaan ini konon sudah ada sejak 1692 masehi.  

Nasi kapar adalah hidangan yang ditempatkan dalam helai daun
pisang atau nampan dikelilingi oleh lauk ikan, daging ayam, daging sapi, dan sayur urap.   “ Jika tidak isi sayur urap kurang afdal ”, Ujar SiDin  Padani tokoh masyarakat kampung muslim Kepaon, Rabu (15/5/2019).   Sayur urap dalam nasi kapar terdiri dari sayur kecambah dan kacang panjang bercampur bumbu kelapa parut.  " Ini melambangkan kebersamaan ", Ujarnya lagi.   "  Warga secara sukarela membuat nasi kapar ”, Ujar SiDin Padani seraya menyebut inspirasi tradisi juga dipengaruhi kultur Bali dengan mayoritas warga beragama Hindu.


Nasi kapar dalam acara mengibung disediakan warga secara bergiliran. "  Pada 10 hari pekan pertama oleh warga Pemaksaan Kelod, Sementara pada hari ke-10 pekan kedua akan disediakan warga Pemaksaan Tengah. Yang ketiga disediakan oleh warga Pemaksaan Utara ”, Ujar SiDin Padani sambil menyuap urapnya.

Warga Pemaksaan Kelod, Ahmad Endi (18 tahun), mengatakan rutin mengikuti tradisi mengibung di Masjid Besar Al-Muhajirin,  " Senang dengan nuansa kebersamaan,  dan Saya suka sambal Matahnya ".    Sedang Sabillurohman, 37 tahun, selalu menantikan Kedonteng yaitu olahan daging sapi,  menu ini seperti rendang berisi serundeng atau kelapa parut.

Takmir Masjid Besar Al-Muhajirin, Abdul Rozak (50 tahun), mengatakan persiapan mengibung akan diumumkan sehari sebelumnya melalui pengeras suara,  " Diumumkan setelah salat tarawih dan sebelum sahur ", Ujarnya.

Kampung muslim Kepaon juga memiliki kesenian Tari Rodat yang menunjukkan alkulturasi budaya Bali dan Melayu.  “ Geraknya dari budaya Bali dan lagu Melayu Palembang ”, Ujar SiDin Rozak yang masih keturunan Melayu Palembang.

Tradisi  lain di kampung muslim Kepaon yang dilaksanakan saat Ramadhan selain Mangibung adalah tradisi Puluran, namun tradisi ini sejak tahun 2000-an sudah mulai ditinggalkan.   Tradisi puluran adalah warga membawa berbagai yang kemudian dibagikan kepada warga lain di masjid,  makanan yang dibawa untuk puluran adalah jajan pasar, minuman manis, atau bubur,     Karena faktor ekonomi, sekarang yang tarawih ribuan, kalau dulu masih sedikit  ",  Ujar SiDin Rozak.

Rozak mengatakan, keberadaan warga muslim di Kepaon memiliki hubuungan dengan Puri Pemecut, terkait erat dengan cerita Raden Ayu Siti Khotijah atau Gusti Ayu Made Rai sebelum menjadi mualaf.   Gusti Ayu Made Rai merupakan seorang putri raja di Puri Pemecutan,   " Waktu zaman kerajaan, putri raja dibawa ke Jawa dan memeluk Islam. Ia kembali ke Bali tetap sebagai muslim ", Ujar SiDin Rozak.

Raden Ayu Siti Khotijah dan pengikutnya mendapatkan tempat di sekitar Puri Pemecutan hingga akhirnya ke wilayah Kepaon.   " Dulu ini kebun atau hutan. Nama kebun menjadi kebon hingga disebut Kepaon ", Ujarnya laji.   Warga kampung muslim Kepaon terdiri suku Jawa, Bugis, dan mayoritas Melayu, sebagaimana terlihat pada nisan di tempat pemakaman umum setempat.

  
Tari Bali dengan sesajennya,

Mangibung tradisi muslim Denpasar di bulan Puasa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DESA WAE REBO OLEH TIMEOUT TERMASUK SEBAGAI KOTA TERKECIL TERINDAH DI DUNIA.

NusaNTaRa.Com     byBambanGNunukaN,        S   e   l   a   s   a,     0    7       M     e     i        2    0    2    4     Rumah Adat Mb...