Senin, 20 Mei 2019

LUKAH GILO PERMAINAN ROH MARAH DI NAGARI TARUANG-TARUANG SUMATERA BARAT

NusanTaRa.Com
byBakuINunukaN, 22/03/2019



Sepasang suami istri wisatawan asing  dipaksa penonton untuk mencoba permainan  Lukah Gilo  di lapangan depan Kantor Bupati Kabupaten Solok, Sumatra Barat,   diliputi rasa penasaran bercampur was-was  Eurica berseru  I'm scared!   kepada suaminya Wiegertz yang berdiri menyaksikannya.   Eurica,  turis dari San Francisco, Amerika Serikat itu ragu-ragu memegang ujung keranjang lukah, alat perangkap ikan dari bambu dengan kedua tangannya yang diperagakan sebagai alat pertunjukan.

Don't worry !   Pembawa acara berusaha menenangkan Eurica dan  penonton kembali bersorak meminta Eurica dan Wiegertz memainkan Lukah Gilo, Lukah Gilo menggunakan bubu penangkap ikan yang dijampi-jampi sehingga bisa bergerak liar saat dimainkan dua orang.   Kehidupan warga Solok dan suku Minangkabau  sangat dekat dengan Lukah baik sebagai alat penangkapan ikan maupun sebagai permainan Gaib, karena Lukah yang telah dimantera akan berisi mahluk gaib  sehingga dapat bergerak liar sebagaimana keinginan dukunnya. 

Lukah Gilo merupakan kesenian tradisional dari suku Minangkabau yang tinggal di Sumatra Barat  mirip dengan jailangkung yang berisi roh atau mahluk halus dikendalikan oleh seorang pawang.  Lukah Gilo, Lukah yang  didandani menyerupai manusia memakai  baju dan kain sarung dan Ujung lukah yang lancip ditancapkan labu sehingga mirip kepala serta Labu kemudian diberi ijuk menyerupai rambut.   Lukah Gilo konon berwujud perempuan karena memakai baju kurung warna merah muda dengan renda warna emas di dada dan ujung lengan. Memakai sarung hitam.

Eurica diminta menadahkan tangan menopang Lukah Gilo bersama satu pemain lukah lainnya. Penonton kembali bersorak, ingin menyaksikan orang asing merasakan kedahsyatan amukan goyangan Lukah Gilo di tangannya.

Di bawah temaram lampu neon dengan suhu udara malam semakin dingin, Lukah Gilo mulai dimainkan dan  penonton membentuk lingkaran besar di lapangan depan Kantor Bupati Kabupaten Solok di Arosuka pada 11 Agustus 2018 saat itu.   Kegiatan tersebut sempena acara kesenian rakyat  untuk menyambut acara pengangkatan Bupati Solok, Gusmal, menjadi Ketua Lembaga Kerapatan Adat Minangkabau, Kabupaten Solok, kegiatan inipun diisi dengan berbagai atraksi
kesenian rakyat dari nagari-nagari,  seperti Randai, Saluang, menari di atas pecahan kaca, dan Lukah Gilo.

M Dahar Pakiah Sinaro 78 tahun, Sang guru lukah atau pawang, menyanyikan syair di tengah malam yang hening terdengar sangat magis.   Empat pemain Lukah Gilo berdiri mengibas-ngibaskan kain hitam di dekat kepala sang lukah yang bergoyang pelan di tangan yang memainkannya,   penonton diam dan menunggu kejutan yang akan terjadi pada Lukah Gilo. Suara guru lukah masih terdengar merdu dan lantang.

Ambin mukarambin. Anggai-anggai tumbuah di Pagai. Tampuruang bamato tigo. Anak Isialam gadang lampai. Kok patuik bajanji duto o silawasi o silawasi.   Roh sang Lukah Gilo mulai dipanggil oleh Sang guru dengan meninggikan suara nyanyiannya agar ia  tergoda dengan nyanyian tersebut. 

Anak simalin sialuka. Diam di hulu lambag bangko. Apo karajo sari-sari. Rintang marawik-rawik rotan. Rotan ka panjalai luka.   Kok luka banyak ulahnyo. Galinggam tumbuah di bukik. Anak capo tumbuha di labah. Malenggang luka sadikik. Maliek parangai Allah.   Anak kumbang sidanguang-danguang. Nan basarang di buluah minyak. Jaan luka duduak tamanuang. Jan malu dek urang banyak.   Lukah Gilo bergoyang pelan di tangan dua orang yang menahannya kemudian  goyangannya  makin  mengeras  kearah  depan dan belakang.  Konon, roh yang bersemayam dalam lukah marah karena dalam mantra itu asal-usulnya yang dari rotan itu disebut-sebut.

Rang titi titian talang. Rang titi duo baduo. Gendiang dek kain basalang. Licin dek minyak rag baminto. Kok geniang iyoalah geniang. Kok tampan iyolah tampan. Cacek sabuah rang katokan. Nan bagolek-golek dilaca.    Kapalimau tanah banda aia. Lolok bakalang cirik ayam. Gilo la si gadi rotan. Gilo la si gadi bamban. Gi. Dekapo si luka gilo. Gilo diagak bayang-bayang lo la sianu neen. Angui dipanggang rajo jin

Lukah terlihat semakin liar bergoyang.   Syair yang dilantunkan sang guru memang berisi hinaan terhadap lukah.   Syair itu menyatakan lukah tidur dalam kandang ayam bersama tahi ayam. Syair lainnya mengatakan baju sang lukah dari pinjaman, minyak rambutnya minta sama orang.   Roh marah. Lukah bergoyang dengan amat kencang di tangan kedua pemain yang memegangnya. Lukah bergerak liar menarik mereka ke sana ke mari.

Eurica berteriak sambil tertawa keras yang dibantu suaminya yang  ikut membantu menahan lukah kemudian penonton bersorak-sorai melihat pertunjukan itu.   Lukah akhirnya bisa diam setelah kepalanya dipegang sang guru lukah dengan  mulutnya komat-kamit membaca mantra untuk menenangkan Lukah Gilo.  Lukah Gilo kemudian dimainkan lagi berkali-kali oleh pemain lainnya dan  berkali-kali pula Lukah Gilo bergoyang dengan kencang dan liar hingga dua orang memegangnya hampir terlempar ke tanah saat berusaha menahannya diikuti  ledakan tawa penonton melihat ulah Lukah.

Guru Lukah Gilo, M Dahar Pakiah Sinaro mengatakan lukah dapat bergoyang keras karena dirasuki keturunan Jin yang dipanggil Sang guru masuk ke lukah.   "  Itu sebabnya main lukah itu tidak akan masuk akal. Ini main batin  ", Ujar SiDin  Dahar.   Permainan ini biasanya ditampilkan untuk membuat suasana gembira seperti saat pesta adat, pesta hari-hari besar nasional seperti perayaan 17 Agustus.   "  Dulu juga digunakan untuk memanggil orang-orang, saat ada pengumuman dari kepala nagari, luka dimainkan untuk mengumpulkan orang-orang  ", Ujar SiDin Dahar Pakiah Sinaro.

Permainan Lukah Gilo kini tidak banyak lagi yang memainkan,  di Kabupaten Solok hanya ada di Nagari Taruang-Taruang di Kecamatan Sungai Lasi. Dahar Pakiah Sinaro adalah satu-satunya orang yang bisa memainkan lukah.   Pada 5 tahun lalu, pemerintahan Nagari Taruang-Taruang berinisiatif melestarikannya dari keterancamana punah,  "  Saat itu saya sekretaris nagari, bersama wali nagari kami berpikir, kalau paman saya ini sudah meninggal, tidak ada lagi yang bisa main lukah, padahal itu harus dilestarikan  ", Ujar SiDin Natarsan yang juga keponakan Dahar Pakiah.

Natarsan dan Dahar pergi ke hutan mencari mamban dan rotan untuk membuat lukah yang baru karena Lukah lama milik Dahar sudah terlalu tua.   "  Kami lalu membuat lukah ini, juga ada tiga lukah lainnya yang ukurannya beragam , paling besar tingginya dua meter  ", Ujar SiDin Natarsan.   "  Saat ini sudah beberapa yang bisa memainkan lukah dengan memanggil ruh lukah, termasuk saya juga sudah bisa  ", Ujar  SiDin Natarsan dan menambahkan bahwa   syair lagu dalam Lukah Gilo ikut menghasut roh jin yang ada dalamnya menjadi marah sehingga lukah menjadi liar.


Alam pana alam Gaib kuasa Allah,

Lukah Gilo lawakan permainan roh marah .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DESA WAE REBO OLEH TIMEOUT TERMASUK SEBAGAI KOTA TERKECIL TERINDAH DI DUNIA.

NusaNTaRa.Com     byBambanGNunukaN,        S   e   l   a   s   a,     0    7       M     e     i        2    0    2    4     Rumah Adat Mb...