Senin, 10 September 2018

KEUNIKAN MATA UANG PAPUA NEWGUINEA KINA DAN KEBERADAANNYA DIPERBATASAN

NusanTaRa.Com
byBambanGBiunG, 11/9/2018



Meski  Papua NewGuenea termasuk dalam jajaran Negara termiskin di dunia yang setara dengan  beberapa Negara-negara di Afrika seperti Senegal dan Chad karna inCome perkapita yang rendah karena rendahnya pengelolaan sumberdaya alamnya  tapi mereka mempunyai nilai mata uang yang lebih besar dari Indonesia  yaitu untuk PGK 2.24 Kurs Indonesianya Rp 10.000 (jual) dan PGK 2.00 Kurs Indonesianya Rp  8.925 (beli).  Satuan mata uang Papua NewGuinea PGK atau Papua NewwGuinea Kina yang mulai diperkenalkan  menggantikan penggunaan mata uang Pound Australia atau Dollar Australia pada 19  April  1975.



Dengan perekonimian  yang rendah  sebagai dampak rendahnya daya produksi Negara walau mereka memiliki Sumber daya alam yang tinggi namun pemanfaatan untuk pertumbuhan masih rendah serta saran ainfrastruktur untuk pertumbuhan pembangunan yang masih kurang.    Tingginya mata uang Papua NewGuinea Kina tidak terlepas dari penggunaan mata uang Dollar Australia pada awalnya sehingga berdampak pada peralihan mata uang ke PGK selanjut  yang telah beredar di pasaran tak terkecuali di daerah perbatasan dengaan Indonesia seperti di Skouw dan  Marauke.



Di daerah perbatasan tersebut atas kebutuhan akan kemudahan bagi perlintasan kedua warga di daerah tersebut maka saat ini telah berdiri  Money Changer baik milik Indonesia maupun milik Papua NewGuinea di Negara masing-masing.   Bahkan keberadaan kebutuhhan akan pertukaran uang di daerah perbatasan ini menjadi satu prospek pencarian bagi sebagian warga perbatasan di sana sebagiaman masyarakat perbatasan lainnya seperti dengan Malaysia dan Timor Leste.



Mata uang PGK atau Kina sebagai alat pertukaran resmi dalam perniagaan di Papua NewGuinea sebuah Negara yang berada di ujung Timur Indonesia,  dalam perjalanan sejarahnya memiliki banyak  kronik yang memberikan warna tersendiri buat Negara tersebut.  Bagi Negara Indonesia yang berada di perbatasan dengannya seperti di daerah Skouw dan Merauke Provinsi Papua hal ini tentunya menjadi satu warna dinamika tersendiri dalam perekonomian diperbatasan yang mana  di daerah tersebut menggunakan kedua mata uang Rp dan PGK secara resmi.



 
Pintu Perbatasan PNG - RI di Skouw

Untuk mengetahui lebih dalam mengenai Kina, berikut faktanya:



1. Kehadiran Kina menggantikan Dolar Australia



Sebelumnya selain Pound Papua Nugini dan Mark Nugini  Papua Nugini pernah menggunakan Dolar Australia sebagai alat transaksi  dalam segala aspek perekonimian mereka.  Pada 19 April 1975, Kina lahir sebagai pengganti resmi mata uang tersebut.   Kina mata uang Papua Nugini  terbagi dalam 100 toea,  kina  berasal  dari bahasa Kuanua  kawasan suku Tolai  yang bermakna  kerang mutiaran yang banyak dipakai untuk perdagangan di kawasan Pantai dan Dataran Tinggi di negara tersebut dahulu.



Sejarah penggunaan mata uang tersebut karena sebelumnya Negara   yang satu pulau dan bersebelahan dengan Provinsi Papua  ini merupakan bekas jajahan Australia sehingga segala sesuatunya  termasuk mata uang yang menggunakan Dolar Australia.    Setelah dinyatakan merdeka, Papua Nugini merombak bentuk kedaulatan serta mata uang resmi mereka.



2. Nilai yang tinggi dipengaruhi oleh ekspor-impornya



Jika dilihat dari pertumbuhan ekonominya, Indonesia mungkin jauh lebih baik dibanding Papua Nugini,  namun dalam hal aktivitas ekspor – importnya Papua NewGuinea ternyata masih lebih baik sehingga hal ini menjadi penahan atas nilai mata uang Kina lebih tinggi.



Nilai ekspor Papua Nugini jauh lebih tinggi dari impornya sebagaimana dilansir dari laman MoneySmart.Id dan total nilainya untuk ekspor Papua NewGuinea sebesar US$ 9,52 milia atau Rp 136 trilliun dan  nilai impornya US$ 1,87 miliar atau Rp 26,88 triliun. Angka ekspor yang tinggi itulah yang mendorong tingginya nilai Kina.



3. Semua warna mata uang sama dengan Dolar Australia



PG Kina  dari pertama kali terbit hingga saat ini  terdiri dari  6 pecahan kertas Kina, 2, 5, 10, 20, 50, hingga 100 Kina.   Sedangkan mata uang koinnya terdiri dari nominal 5 Toea, 10 Toea, 20 Toea, 50 Toea, dan 1 Kina.  Logam tersebut terbuat dari perunggu dan cupronickel serta bolong di tengahnya (khusus untuk 1 Kina).



Uniknya, semua uang kertas didesain sama persis seperti warna Dolar Australia yang mereka gunakan sebelumnya.   Mungkin, tujuannya agar masyarakat  tak  bingung saat mereka diperkenalkan pertama kali. Sebagai informasi tambahan, sejak 19 April 2007, pecahan 1 dan 2 Toea udah tidak sah lagi digunakan.



4. Orang Indonesia perbatasan lebih suka memakai Kina



Bukan lagi hal yang mengherankan jika penduduk Indonesia mulai dari pedagang sampai tukang ojek  di perbatasan lebih suka bertransaksi dengan menggunakan uang Negara tetangga tersebut.   Mereka sebenranya mengumpulkan Kina karena nominalnya lebih tinggi, setelah banyak  mereka akan menukarnya dengan rupiah, ingat nilai jual mata uang PGKina lebih tinggi.



Penggunaan Uang PGKina akan lebih hemat dan praktis.   Serta nilai tukar yang lebih stabil  membuatnya lebih save dan menguntungkan bila disimpan untuk jangka lama karena ada kecenderungan nlai tukarnya semakin naik.  Jadi ada kecenderungan warga perbatasan kita lebih senang menyimpan dan menggunakan uang PGKina.   Himbauan buat teman  bahwa  menggunakan mata uang Indonesia  akan membuat Rupiah stabil dan enggak semakin mudah (anjlok).



Ketiadaan tempat penukaran uang di perbatasan terbukti memberikan kerugian bagi  Negara,  terlihat sebagaimana  yang ada  di perbatasan Skow Papua, yang merupakan salah satu pintu lintas batas negara Indonesia-Papua Nugini di Jayapura, Papua.  "  Banyak orang Papua Nugini yang belanja di Skow (Jayapura). Karena nggak ada money changer waktu itu, mereka sulit mendapatkan rupiah akhirnya mereka belanja pakai kina (mata uang PNG)  ", Ujar SiDin  Ronaald Waas Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald Waas di Kantor Perwakilan Wilayah BI Batam,  Sabtu (13/8/2016).



Kondisi ini bukan hanya menimbulkan masalah bagi pemerintah Indonesia karena menjadi banyak uang asing beredar di tanah air dan mengancam keberadaan rupiah terutama dalam transaksi di wilayah perbatasan, tetapi juga menimbulkan masalah bagi Pemerintah Papua Nugini.  "  Bank sentral Papua Nugini pusing mereka karena uang tunainya berkurang tanpa mereka tahu larinya ke mana? Padahal mencetak uang, pengadaan uang itu kan menimbulkan cost (biaya). Kalau ada uang yang hilang, artinya mereka (Pemerintah Papua Nugini) harus keluar biaya lagi untuk cetak uang baru  ", Ujar SiDin Ronald Waas lagi, lanjutnya bahwa  di sini lah peran money changer penting untuk disediakan di wilayah-wilayah perbatasan.



Beli barang bayar mutiara,
Kina mata uang Papua NewGunea.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BRIGJEN TNI MIRZA PATRIA JAYA SE, KUNJUNGAN KERJA MONITORING DI SOBATIK KALIMANTAN UTARA

NusaNTaRa.Com byFarhaMTukirmaN,           S   e   l   a   s   a,    2   3      A    p    r    i    l     2   0   2   4 Rombongan  Brigjen TN...