Selasa, 29 Maret 2016

GOWEIS PERBATASAN, GELIAT PETANI RUMPUT LAUT SEPANJANG RINGROAD NUNUKAN

NusanTaRa.Com


Mengisi hari libur Jumat Paska Nasrani (25 Maret 2016) dengan aktipitas Self GoWeis mengitari RinGRoaD Nunukan Island sepanjang 25 km,  Jarak RinGRoaD sebenarnya yang mengitari Nunukan Island 45 km tapi sekitar 20 km belum selesai artinya harus merambah hutan dan kebun rakyat serta sebagian masih terhadang pemukiman rakyat.   GoWeis kali ini dimulai dari Desa Binusan dan berakhir di Kelurahan Mensapa atau daerah Pelabuhan Perikanan Nusantara.  

Sebagaimana Ringroad pada umumnya yang beraspal dengan kelebaran 30 meter sepanjang perjalanan mulus tanpa hambatan, tapi yang saya lalui kali ini agak beda karena tidak semua medan dilalui sebagaimana mestinya karena berbagai hambatan yang dialami Pemda Nunukan sehingga tidak demikian adanya.   Selain sekitar 20 km belum terealisasi sebagiannya lagi hanya berupa  jalan tanah belum beraspal tapi telah dilalui Mobil atau tidak dibangun karena terhadang titik keramaian seperti Perkampungan, Jembatan dan Pasar.



Di Jembatan Sungai Binusan star Goweis di mulai, sebelah hulunya terdapat Pasar Inpres Desa Nunukan tepat disiring Sungai tempat masyarakat mendapatkan kebutuhan sehari-harinya dan disisi hilir  siring kiri-kanan sungai dibangun berjejer tempat penjemuran Rumput laut dengan ukuran 4 x 5 meter bagian atasnya dari bila nibung berjarak kemudian ditutup jaring kasa halus tempat Rumput laut dijemur.    Ketika itu terlihat Pak Jumain dan rekannya (Warga Tidung)  sedang menjemur Hasil panen mereka kemarin mumpung matahari besinar.    Saat ini membentangkan Rumput laut di luar bakau sana (150 m) lebih memberikan  harapan hidup Pak disamping jadi nelayan sebagaimana biasanya !! “, Ujar sidin Pak Jumain.

Mengayuh Basikal sepanjang Desa Adat Kaum Tidung melalui perumahan dan Sekolah SMP, Kemudian melalui jalan  eks bakau yang disisi kanannya membentang persawahan luas sebagian petak sedang tanam dan sebelah kiri Tambak dan hutan Bakau.   Sedikit ekstra tenaga kukayuh basikalku mendaki gunung meninggalkan Kodim dan tak lama memasuki kampung SeiPatimah termasuk perkampungan  Tidung yang sebagian beranda rumahnya berserakan tali berpelampung botol Aqua tempat rumput laut dicantolkan selanjutnya memasuki area Rumah Sakit  Daerah Nunukan. 

Kampung SeiBilal yang berada di atas laut dihuni kaum Bugis dan Tidung, Sepeda kukayah melewati jeramba seluas 1,50 m diapit rumah yang kadang menimbulkan bunyi bak gamelan kayu (Tok tok twook tok tok), terlihat juga sebagian ibu-ibu sibuk menjemur dan melepaskan rumput laut dari tali bentangan (30-50 m) hasil panen mereka kemarin.   Perjalanan berikut ini terbilang asik melalui jalan beraspal yaitu kawasan Pasar Eks kebakaran Pasar Yamaker, Kawasan Ruko dan Pelabuhan Lintas Batas Liem Hie Jung, Pasar Inhutani dan Kampung Pukat SeiBolong setelah melewati Jembatan SeiBolong Basikalkupun Meluncur di Pasar Perbatasan (Hancur mis konstruksi), Perkampungan Pos Angkatan Laut dan lewat di depan pintu Gerbang Pelindo Tunon Taka Nunukan. 


Perjalanan dari Pelabuhan Tunon Taka berikut ini menuju POS LANAL RI Nunukan 10 km dari semen beton terbilang mulus sehingga sakit di spring bisa dikurangi.  Di area ini paling banyak bermukim Nelayan Rumput laut dengan membangun barak-barak di sisi RinGRoaD diatas laut sebagai pemukiman, penjemuran (Jemuran Gantung) dan dermaga perahu tak jauh dari situ anda akan menyaksikan deretan panjang botolbotol Aqua mengapung di atas laut serta beberapa perahu nelayan sibuk mengurus Rumput Lautnya.    Salehuddan Pedagang pengumpul Rumput laut mengatakan, bahwa “ Petani rumput laut disini dapat menghasil 360 kg/bulan dengan masa panen 45 hari serta harga Rp 8.000/kg sehingga bersih perolehan per/bulan Rp 1.800.000 “.  Eks TKI pak Lambert Duran warga NTT, “ Dengan menebarkan  Euchema cottoni  ini diatas laut beta tara perlu lagi balik menjadi TKI ke Malaysia karena sudah cukup “, katanya dengan penuh semangat.

Meski keberadaan usaha Rumput laut di Nunukan terbilang baru yaitu sejak tahun 2008 namun usaha pembinaan yang Gencar dari Dinas Kelautan dan Perikanan, dukungan BI dan segenap masyarakat yang di motori Bupati sejak tahun 2011 Kabupaten mencatat sebagai Kabupaten penghasil rumput laut terbesar di Indonesia sekitar 220.731 ton,  hasil rumput laut sebagian besar di pasarkan ke Surabaya, Makassar dan Balikpapan.   Lamire Petani Rumput Laut warga Enrekang mengatakan bahwa, “ Saya seorang pekebun pak tapi saat musim kemarau saya banyak mengerjakan Rumput Laut untuk kebutuhan hidup disamping itu hasilnya yang lumayan Pak !! “. 

LaOde Sanir yang bermukim dijalur ini dekat Kampung Butun, ketika kutemui sedang mengangkat tali bentangan tempat Rumput laut mencantol dari perahu ke tempat penjemuran, mengatakan “  Meski perairan disini perairan kurang sempurna karena Ombak dan arus besar serta sering keruh oleh bawaan erosi sungai yang banyak bermuara kesini, tapi hasil kami  masih lumayan pak sekitar 285 kg/panen “.  

Perairan yang baik buat pertumbuhan Rumput laut adalah perairan pantai berpasir dan berkarang  hingga 500 meter dari pantai, berperairan jernih kaya akan nutrisi, tidak  tercemar, kedalaman hingga 80 meter, tidak berombak dan berarus besar serta tidak berada di jalur lalu lintas perairan.  Dinas Kelautan dan Perikanan bekerja sama dengan Dinas Perhubungan dan Instansi terkait akan menertipkan perizinan dan pemetaan lokasi agar tidak mengganggu pelayaran. Jumlah Petani Rumput Laut Kabupaten sekitar 4.000 jiwa yang meliputi Nunukan Island, Sebatik Island, Sepanjang Pantai SeiMenggaris, Sebuku dan Sembakung.  

Peluh terus mengucur tapi eksotika aktipitas Petani Rumput Laut sepanjang perjalanan yang mempesona membuat rasa mengayuh basikal itu terabaikan, hingga memasuki kampung sedadap  serta SeiJepun untuk berehat menyasikan kebesaran Bangunan Islamik Center Hidayaturrahman  Kabupaten Nunukan dan rutinitas penyeberangan kapal very ke Pulau Sebatik di Dermaga Very SeiJepun, serta geliat petani Rumput Laut disekitarnya dimana Truk mengangkut karung-karung berisi Rumput laut  untuk dihantar ke Pelabuhan Tunon Taka Nunukan.    Dan puncak Touring Goweis hari ini saya tutup di Kawasan Pelabuhan Perikanan Nusantara Kelurahan Mensapa dengan rasa puas dan bangga, Alhamdulillah. 
byBakriSupian

Petani Rumput Laut disepanjang Pantai,
Manusia sukses dengan ilmu dan usaha yang berani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KISAH JANDA PANGERAN CINA YANG BERUBAH MENJADI BATU. LEGENDS GUNUNG KINABALU DI SABAH

NusaNTaRa.Com     byGreaTBritteN,       J    u    m    a    t,     0    3      M    e    i       2    0    2    4   Gunung KINABALU gunung...