Kamis, 18 Oktober 2018

SEKILAS SEJARAH PERJALANAN BERDIRINYA BANK BRI HINGGA KINI.

NusanTaRa.Com
byDjoneDPringgoNDandI, 10/10/2018
Kantor BRI awalnya

Berawal dari kisah sang Wirjaatmadja  pegawai dan wakil Bupati Banyumas  sekitar tahun 1894 sebagaimana dikutip dari buku One Hundred Years Bank Rakyat Indonesia, 1895-1995.  Beliau seorang pegawai yang jujur dan baik setidak dimata  Asisten Resident  E. Sieburgh yang memberikannya kepercayaan untuk mengelola kas masjid kota Purwokerto hingga sebesar 4.000 Gulden, yang digunakannya untuk memberikan pinjaman kepada pegawai rendahan dan kalangan petani yang sangat membutuhkan dana.

Kegiatan simpan pinjam Kas Masjid tersebut berkembang dan manfaatnya sangat terasa bagi kalangan wong cilik, pemerintah belanda atas referensi perkembangan Kas Masjid tersebut, Lembaga keuangan Bank yang ada di Belanda, untuk mendukung ekonomi orang susah serta keinginan  untuk  dapat mengelola keuangan residen  maka  pada  16 Desember 1895 berdirilah    Bank Simpan Pinjam Pemuka Bumiputra Purwokerto   “.   Bank Simpan Pinjam Pemuka Bumputra Purwokerto atau bahasa Londone  De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden didirikan setelah pergantian Residen dari  E. Sieburgh  ke  Wolf Van Westerrode atas inisiator  R. Wiriaatmadja; R. Atma Soepradja; R. Atma Soebrata dan R. Djaja Soemitra.

Sekelumit  kisah bank ini ditahun  1939-1940, Al kisah Soeharto presiden RI kedua  yang  pernah bekerja di sebuah Volksbank di Wuryantoro, Wonogiri.     Ia diterima sebagai pembantu klerk (juru tulis) di sebuah bank desa ( Volksbank)  ”,  tulis OG Roeder dalam Anak Desa :  Biografi Presiden Soeharto.  Dalam menjalankan tugasnya sehari-hari mengharuskan dirinya untuk memakai sepeda berkeliling desa dengan memakai pakaian Jawa khas, suatu hari kain pinjaman dari bibinya tersangkut di pedal sepeda dan rusak yang membuatnya berhenti dari pekerjaan tersebut.

Puncak sejarah BRI Pada Tahun  1992 ketika  berubah menjadi perseroan terbatas dengan 100 persen saham milik pemerintah.  Pada tahun 2003, status BRI berubah menjadi perusahaan publik, setelah pemerintah melepas 30 persen sahamnya ke publik yang menjadi  salah satu sumber dana pengembangan modal usaha.     Saat mula-mula didirikan, bank ini sudah menjalin hubungan dengan mesjid dan ulama-ulama setempat. Hubungan BRI-mesjid, kemudian seperti terputus begitu saja,” tulis Ohiao Halawa dalam Kisah Sukses Para Manajer, 1992.   Keputusan Muhammadiyah yang dipimpin Abdul Rozak Fachruddin untuk berhubungan dengan BRI menjadi hal penting dalam hubungan BRI dengan ulama pada 1989,   terutama sekali berkaitan dengan perkembangan soal kehalalan penggunaan bank.

Setelah berdiri awalnya,  selanjutnya Perkembangan lembaga keuangan ini mengalami beberapa kali pergantian nama sesuai sejarah dan penguasa yang ada.  Bank ini berubah  menjadi  Poerwokertosche Hulp en Spaar Landbouw Credietbank alias Bank Kredit Simpan Pinjam Pertanian Purwokerto tahun 1897, tahun berikutnya berubah menjadi  Volksbank alias Bank Rakyat, kadang diterjemahkan sebagai Bank Desa, keberadaannyapun telah merambah ke beberapa tempat.

Depresi  ekonomi dunia atau Malaise 1929 Lembaga keuangan tersebut  mengalami kepakuman akut dan  berdasar Staatsblad No. 82 tahun 1934, bank umum kredit rakyat alias Algemene Volkscrediet Bank (AVB) didirikan pada 19 Februari 1934, pada masa ini sekitar 1936-1937,    keadaan ekonomi penduduk mengalami perbaikan yang berarti setidak-tidaknya di banyak daerah di Luar Jawa, sehingga tercatat hasil-hasil yang tidak mengecewakan oleh berbagai golongan penduduk  ”, ungkap  Sumitro Djojohadikusumo dalam Kredit Rakyat Di Masa Depresi.

Setelah balatentara Jepang mendarat dan menggantikan Hindia Belanda, AVB tak beroperasi.   Menurut Faried Wijaya Mansyoer,     Zaman Pendudukan Jepang Nama AVB diubah menjadi Syomin Ginko berdasarkan Osamu Seirei No. 8 tahun 2602 (tahun Jepang) ”.    Sekitar bulan Oktober 1942 itu bekas AVB yang bersalin jadi Syomin Ginko dibuka kembali namun sejarh itu tidak berjalan lama seiring penyerahan Jepang pada sekutu tahun 1942,  Syomin Ginko  sudah dikendalikan orang-orang Indonesia.     Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 1 tahun 1946 (tanggal 22 Februari 1946), bank ini berganti nama menjadi Bank Rakjat Indonesia (BRI) dengan status sebagai Bank Pemerintah  ”,  Ujar SiDin  Djokosantoso Moeljono dalam Budaya Korporat dan Keunggulan Korporasi. 

 Bank ini sempat tak bisa berjalan tahun 1948 karena konflik fisik Indonesia-Belanda,   tapi  melalui kesepakatan perdamaian Roem Royen  1949  BRI  beroperasi lagi. Di zaman Republik Indonesia Serikat, bank ini dinamai Bank Rakjat Indonesia Serikat (BARRIS).  BRI sempat dilebur bersama Nederlandsch Handels Maatschapijj dan Bank Tani dan Nelajan dalam Bank Koperasi Tani dan Nelajan (BKTN) berdasar PERPU nomor 41 tahun 1960.   Bank Indonesia  tahun 1965 memasukkan Bank tersebut kedalam  Urusan Koperasi, Tani dan Nelajan (BIUKTN),  kemudian digabung dengan Bank Tabungan Negara menadi Bank Negara Indonesia Unit II bidang Rural kemudian  kembali menjadi Bank Rakyat Indonesia (BRI) berdasar UU Nomor 21 tahun 1968.  
Berawal dari Kas Mesjid desa,
BRI lembaga keuangan kebanggan Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PARI GERGAJI GIGI KECIL DAPAT SURVIVE DENGAN BAWAAN PARTHENOGENESIS BILA TERTEKAN

NusaNTaRa.Com byIrkaBPiranhA,         S     e    n    i     n,        0    6      M    e    i      2    0    2    4   Pari Gergaji Gigi Ke...