Kamis, 30 November 2017

OPERASI SENYAP PEMBEBASAN WARGA SANDERA KKB DI TEMBAGAPURA PAPUA


NusanTaRa.Com
byMcDonalDBiunG, 23/11/2017



Pasukan pembebasan warga sipil yang disendera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) akhirnya berhasil menjalankan misinya setelah seminggu menjalankan tugasnya di desa Kimberly dan desa  Banti  Tembagapura lokasi penyanderaan dan penyekapan warga sipil tersebut.   Pembebasan 1.300 sandera yang diisolasi oleh kelompok kriminal bersenjata di Tembagapura sejak 19 oktober 2017 meliputi hampir 1.000 orang warga sempat dan sekitar 344 orang warga pendatang yang banyak bekerja sebagai pendulang emas, mereka disekap pasukan KKB selama empat minggu sebelum berhasil dibebaskan.

Pihak pemerintah bersama Polri sejak warga sipil mengalami penyanderaan KKB selama tiga minggu aktip melakukan pendekatan pembebasan melalui berbagai negosiasi dengan Kelompok Kriminal Bersenjata dengan menggunakan Tokoh Adat, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Tokoh HAM  tapi mengalami kebuntuan.   Pembentukan pasukan operasi pembebasan warga sipil dari penyanderaan KKB di Tembagapura dengan sebutan “ OPERASI SENYAP “  terdiri dari pasukan Gabungan dari Kopasus Batalion 751 Rider dan Taipur Kostrad berjumlah 67 orang serta dari satuan Polri Sabara.

Mantan Komandan Kelompok Khusus Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI, Kolonel (Purn) Fauka Noor Farid menyatakan Kelompok penyandera warga yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua bukanlah kriminal biasa, mereka serupa dengan kelompok sparatis yang harus ditindak tegas Karena apa yang mereka lakukan tidak jauh berbeda dengan Kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Kelly Kwalik yang juga melakukann penyanderaan dan menuntut pembebasan Papua.   "  Mereka ini kelompok separatis bersenjata, yang melakukan penyanderaan terhadap warga sipil, jadi bukan kriminal biasa. Ini masalah kedaulatan, harusnya ada tindakan tegas, TNI yang harusnya menangani  ",  Ujar SiDin Fauka Noor Farid.   

KKB yang menyekap warga di Desa Kimbarly dan Desa Banti Tembagapura melarang segenap sanderanya  untuk keluar masuk  dari  wilayah operasi bersenjata mereka, upaya pendekatan pemerintah juga mengalami kebuntuan atas tuntutan mereka berupa tuntutan pembagian keuangan dari FreePort.    Upaya pengamanan didatangkan satu pleton anggota TNI dari Jakarta yang terdiri dari  Kopasus Batalion 751 Rider dan Taipur Kostrad  menggunakan pesawat Angkata Udara Indonesia Air Force dan setibanya di Jayapura langsung menuju Tembagapura Timika menggunakan Truck..

Setelah pasukan Tim Pembebasan siap,  mereka bergerak kelokasi menelusuri hutan, jalan terjal, kehujanan dan berjalan selama lima hari lima malam dengan bekal yang terbatas tapi dengan pengalaman mereka yang sudah terbiasa  mengatasi rintangan alam demikian,  pertempuran mulai terjadi ketika mereka menempuh 4,5 km selama 3-5 hari hingga KKB lari.   Ketika menemukan kampung penyanderaan yang sunyi mereka diinstruksikan untuk menembak kalangan penyandera saja dan yang terlihat memegang senjata serta menghindari jatuhnya korban dikalangan sandera/sipil.

Pertempuran terjadi di wilayah penyanderaan dengan pasukan KKB setelah seminggu menjalani operasi,   tidak sampai sehari para penyandera melarikan diri sehingga para sandera dapat diamankan secara khusus oleh Satgas dari Polri sedang satuan TNI melakukan pemburuan hingga keluar kampung pada jarak tertentu yang dianggap aman.  Para sandera warga asli tetap tinggal di wilayah tersebut dengan mendapat pengawalan dari satuan tempur Polri dan warga pendatang yang banyak menjadi pendulang Emas akan dipulangkan kekampungnya dengan pengawalan satuan tempur TNI ke daerah terdekat yang aman.

Dalam operasi penyelamatan sandera KKB ini dua orang dari satuan Polri terkena tembakan yang dilepaskan pasukan KKB ketika akan memasuki kampung penyanderaan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di area Mile 69 Freeport Tembagapura.  Satu dari dua anggota satuan Brimob Polri yang tertembak mati atas nama Bripta Firman BKO Tim Khusus Polres Mimika dan satu rekannya Bripka Rumtge Yongky Ateng tertembak berada di rumah sakit masih dalam perawatan.  Mengenai pasukan KKB yang lari akan dilakukan pengejaran oleh satuan tugas  Operasi Senyap dari pasukan TNI.


Hutan tumbuh di puncak Bukit Jaya Wijaya,
Pembebasan Sandera KKB kejayaan operasi Senyap di Tembagapura.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ANDI RENDI RUSTANDI ANAK BURUH DAN PENJUAL GORENGAN SERING TERUSIR BEKERJA DI LEMBAGA RISET BESAR JEPANG

NusaNTaRa.Com byAsnISamandaK,             S    a    b    t    u,      3     0        M     a     r     e     t        2     0     2     4   ...