Senin, 05 Juni 2017

PENINGKATAN PENGAWASAN TNI DI PERBATASAN SULUT PASCA PENYERBUAN TERORIS DI MARAWI FILIPINA

NusanTaRa.Com
Patroli pengawasan TNI AD di P Sangihe


Pemerintah RI meningkatkan kesiap siagaan  Aparat,  TNI dan Polisi dalam menjaga perbatasan di Perairan dan pulau-pulau terluar di Sulawesi utara yang berbatasan dengan Filipina dengan  menggelar patroli laut di sepanjang Maluku Utara sampai dengan  Laut Sulawesi,  kawasan pelabuhan daerah daerah terluar untuk mencegah masuknya milisi ISIS asal Filipina ke Indonesia.   Tindakan ini diambil menyikapi kondisi Negara tetangga pasca serangan militer Filipina atas Militan Maute yang terapiliasi dengan ISIS di Marawi  agar tidak terjadi  pelarian atau penyusupan  militan masuk ke Negara kita.  TNI tak akan menurunkan kewaspadaan dalam bertugas di wilayah perbatasan,  namun  tak akan ada penambahan pasukan. "  Kami waspada di semua jaringan, gelar wilayah sudah cukup  ", Ujar SiDin Mulyono Kasad TNI.

Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Melonguane, Letkol (Mar) Moh Maftukin mengatakan,  sebelum pemberlakuan darurat militer di Marawi City  Filipina,  TNI telah mengantisipasi  wilayah perbatasan dengan beberapa operasi  dan menempatkan  personil intelijen untuk mencegah aktipitas teroris tersebut merembes  masuk.    Maftukin menyatakan jika negara tetangga tersebut merupakan basis ISIS di Asia Tenggara yang perlu diwaspadai,   Maftukin sabtu, 27/5/2017 mengatakan,   Intinya kita tetap mengantisipasi hal tersebut. Di sejumlah titik telah kita tempat personil rahasia. Jika ada orang, kelompok atau aktivitas mencurigakan akan kami tindak.

Untuk meningkatkan pengawasan tersebut  TNI AL  akan mem-back up tugas kepolisian,  kepelabuhanan  dan  pos yang rawan juga diawasi, pihak bandara dan syahbandar  terus berkoordinasi  sehingga  dengan demikian keamanan dapat terjamin bahkan di Talaud sudah banyak tim intelijen TNI yang diturunkan, tukas Miftahudin.   Untuk itu, TNI/Polri mengimbau kepada masyarakat dan semua pihak untuk waspada dan dapat bersinergi dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Aparat penegak hukum juga senantiasa siap siaga dalam tugas dan tanggung jawabnya.

Kesiapan Polda Sulut di Perbatasan
Adapun Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto  mengatakan pemerintah telah mengantisipasi  akan kondisi yang tidak diinginkan tersebut merembes masuk   dengan  memperkuat posisi militer Indonesia termasuk kepolisian Indonesia dan aparat teritorial untuk   mewaspadai larinya jaringan teroris Filipina ke Indonesia pascaserangan militer Filipina.    Selain itu, menurut Wiranto, pemerintah Indonesia dan Filipina berkomitmen menjaga daerah perbatasan dengan Patroli Maritim Bersama.    "  Jadi kita memperkuat patroli di wilayah perbatasan agar tidak ada kelolosan dari Filipina ke Indonesia  ", Ujar SiDin Wiranto. 

Pasca operasi milliter atas militant Maute  di Marawi, Kodam  XIII/Merdeka  yang memiliki wilayah teritorial tugas  di perairan Sulawesi Utara.   TNI Angkatan Darat melalui Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Pengawasan Pulau-pulau Terluar dengan melibatkan ratusan personel terus melakukan penjagaan berhubungan langsung  telah memperketat pengawasan dan pengamanan pulau-pulau terluar Indonesia, khususnya demi terciptanya kondisi yang kondusip dan kemanan bagi masyarakat perbatasan.

Waka Penerangan Kodam XIII/Merdeka, Amuranto Pranoto menjelaskan, perairan Sulawesi Utara bersama Kalimantan dan Maluku sebelumnya dikenal sebagai tiga tempat perairan yang paling rawan penyelundupan, baik kegiatan penangkapan ikan ilegal maupun jalur transit para teroris.      Hingga kini, situasi masih kondusif dan terkendali. Tapi TNI tetap meningkatkan pengawasan, terutama bagi orang-orang yang tidak kita kenal ataupun orang-orang Filipina yang masuk ke Indonesia  ”, Ujar SiDin Pranoto, kemudian ia melanjutkan,     Kami imbau masyarakat turut membantu aparat keamanan agar senantiasa menginformasikan jika melihat ada kegiatan atau orang-orang mencurigakan atau orang tidak dikenal yg masuk ke wilayah perairan Indonesia  ”. 

Tindakan pencegahan masuknya militan teroris Maute juga menjadi kesibukan Pangkalan TNI AL Nunukan Kalimantan Utara dengan mengerahkan personelnya untuk melakukan sosialisasi, pemeriksaan kapal resmi dan perahu-perahu nelayan yang ada, serta penyebaran foto Daftar Pencarian Orang (DOP) Teroris Maute asal Indonesia di area kepelabuhan Nunukan dan  dermaga penyeberangan Sebatik.   Pangkalan TNI Nunukan dan Personel Satgas AL Sei Pancang melaksanakan sweeping  guna mengantisipasi masuknya eksodus teroris dari Marawi  ke wilayah Nunukan,  “ Guna bersama-sama  menjaga Negara dan  bangsa Indonesia dari ancaman teroris, Rasa Cinta Kepada Tanah Air harus di Wujutkan  “,  Ujar SiDin Ary Aryono Komandan Lanal Nunukan, pada NusanTaRa.Com.
byFarhaMTukirmaN
Penyebaran DPO di P Sebatik Kaltara
 SiDin Limpar mangga di tabok,
Tingkatkan penjagaan agar teroris tak Masuk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PETUALANGAN PERAHU BOROBUDUR 2003 HINGGA CAPE TOWN, DALAM EKSPEDISI JAKARTA – GHANA AFRIKA

NusaNTaRa.Com byLaDollaHBantA,            S   a   b   t   u,    2    7         A    p    r    i    l        2    0    2    4           P...