Sabtu, 09 Juli 2016

WARGA MALAYSIA SHOLAT IDUL FITRI 1437 H DI MESJID PERBATASAN (P SEBATIK) INDONESIA.


NusanTaRa.Com

Allahhuakbar Allahhuakbar  Lailahaillah huAllahhuakbar 2x  Allahhuakbar walillah ilham  ……    Bunyi gema takbir menyambut Hari Raya Idul Fitrie yang menggema dari mesjid  yang berada di Daerah perbatasan P. Sebatik dengan Negara Jiran Malaysia,   mesjid  Al-Mukhizin yang berada di Desa Seberang Kecamatan Sebate Utara Kab. Nunukan merupakan salah satu mesjid yang berada di kawasan Perbatasan.    Jemaah Sholad id di mesjid yang mampu menampung  150 jemaah ummat Islam desa tersebut serta  Warga Malaysia yang berasal dari Kampung Sei Melayu Sebatik.  

Mesjid Al-Mukhizin Desa Seberang Kec Sebate Utara Kaltara
Perayaan  Hari Raya IDUL FITRIE 1437 H yang dirayakan pada 6 Juli 2016,  Kebetulan tahun ini perayaan ummat Islam tersebut  di Indonesia dan Malaysia dirayakan pada hari yang sama tidak seperti tahun sebelumnya yang biasanya berbeda sehingga ada warga di kedua perbatasan tersebut yang merayakannya dua kali.    Jemaah mesjid  Al-Mukhizin yang sholat Idul ftrie dari Kampung Sei Melayu Malaysia cukup banyak sekitar 30 orang karena dikampung mereka hanya ada sebuah mesjid kecil atau Mushollah yang tentunya tidak menyelenggarakan sholat Id.  

Kampung  SeiMelayu P Sebatik Malaysia dihuni sekitar 50 kk berjarak sekitar 3 Km dari Garis perbatasan dengan Indonesia yaitu Desa Seberang Kec Sebatik Utara yang dihubungkan dengan jalan kecil dari tanah dapat dilalui dengan kendaraan Roda dua/motor,   Komunikasi Kampung ini dengan jalan darad selain Desa Seberang hampir tidak ada,  seperti dengan Ibu kota P Sebatik Malaysia Wallaceby  yang hanya dapat ditempuh dengan jalur laut  demikian juga Kota Tawau yang sangat ramai hanya dengan Speedboad selama 15 menit.  

Warga Kampung SeiMelayu umumnya masih merupakan warga Negara Indonesia dan masih memiliki sanak keluarga dengan warga P Sebatik Indonesia bahkan menurut Pak  Hambali  Yang merupakan petugas Desa Seberang banyak diantara mereka memiliki Kartu Penduduk Sebatik Utara dan masih terdaftar.    Sebagian besar mata pencaharian mereka sebagai petani dan nelayan,  awalnya sekitar 20 tahun yang lalu warga Desa seberang membuka lahan pertanian disebelah desanya yang kebetulan saat itu tidak ada penjaganya selain Patok batas, lama kelamaan menjorok jauh kedalam wilayah Malaysia sekitar 3 km dan menjadi pemukim tetap hingga kini.   

Hasan salah satu jemaah Al-Mukhizin menceritakan, “ untuk sholad Id bersama istri, kami terpaksa harus jalan kaki melalui jalan tanah sejauh  2 km dan berbecek karena hujan “,  “ Bukan hanya untuk sholat harus berjalan demikian anak kami yang sekolah di Desa Seberang SDN 01 Sebatik Utara juga harus demikian “ tambah sidin Hasan penuh semangat.  Hasan merupakan seorang Petani yang  bekerja pada seorang pemilik sawah, upah yang ia peroleh bisa dirata-ratakan sekitar RM 300 (RM=Ringgit Malaysia) dalam sebulan jika aktip selain itu  ia juga nyambi bekerja sebagai nelayan untuk menambah biaya hidup.  Warga Indonesia yang menetap disebelah banyak yang sering ke wilayah Indonesia untuk berbagai kepentingan seperti berbelanja keperluan sehari-hari, Sekolah, sholat, berobat dan keperluan lain karena untuk ke Tawau dan Wallaceby cukup jauh serta ongkos yang mahal demikian dengan warga lain yang berada kampong Malaysia sepanjang perbatasan seperti Mentadak dan dekat Aji Kuning.   

Penyelenggaraan sholad idul fitri di mesjid ini terbilang unik, karena setelah sholat id dilanjutkan dengan khutbah dengan bahasa Bugis.   Menurut Ustad Nadir yang merupakan Imam mesjid bahwa khutbah dimesjidnya sering berbahasa Bugis karena sebagian besar warga P Sebatik adalah perantau dari Sulawesi Selatan.   Ibu Nadire salah satu jemaah sholah Id dimesjid yang datang bersama suaminya dan anaknya harus berjalan 1,5 km dari rumahnya yang ditempuhnya hingga 1 jam dan ia telah meninggalkan rumahnya jam 05.45 agar dapat sampai tepat waktu,  “  Kalau sholat disini seperti di Kampung karena khatibnya berbahasa Bugis  “,  Tandas Ibu Nadire.   

Pulau Sebatik Indonsia (Timur)
Perayaan Hari Raya Idul Fitri yang disemarakkan warga Malaysia  tidak hanya terjadi di Mesjid Desa Seberang tapi hampir terjadi di seluruh P Sebatik Indonesia, ini  terlihat  semakin banyaknya warga Malaysia yang datang menjelang hari H Perayaan tersebut sekitar 300an orang.   “  Mereka yang datang tersebut umumnya masih warga  atau memiliki sanak saudara di Sebatik, yang bekerja di Tawau untuk berhari raya bersama keluarga di Sebatik  “, Ujar sidin H. Muhiddin.   Mereka yang datang dari Tawau umumnya tidak mendapat kesulitan meski pemilik IC (Identityy Card =Kartu warga Negara Malaysia) yang tidak memiliki Pasport Malaysia,  cukup mengatakan bahwa mereka ingin berlebaran di Sebatik pada Petugas Polisi Malaysia serta penjelasan motoris mereka sudah dapat mendarat di Pelabuhan Sei Nyamuk Sebatik.  

Keadaan ini tidak saja terjadi pada hari besar agama Islam tapi juga pada perayaan hari besar ummat Kristen, sebagaimana di Kecamatan Pedalaman yang berbatasan dengan Sabah dan Serawak Malaysia seperti Kecamatan Lumbis, Lumbis Ogong,  Kerayan Induk, Kerayan Selatan, Kerayan Barat, Kerayan Timur dan Kerayan tengah.  Ketika perayaan Natal 25 Desember ramai warga Malaysia baik yang Pasport maupun IC itu kembali ke daerah tersebut untuk merayakan Natal bersama keluarga.  "  Menjelang Natal ratusan warga kami Dayak yang menetap di Malaysia (Sabah dan Serawak) baik yang masih Pasport maupun sudah IC akan balik natalan ke kampung  ", Ujar sidin Fergillius Amos. 

Warga SeiMelayu Sebatik Malaysia yang masih warga Indonesia jika berlebaran ke Desa Seberang Sebatik Utara tidak mengalami masalah karena cukup hanya mengatakan bahwa mengunjungi Sebatik Untuk sholat jika ada pemeriksaan dari Polisi Malaysia.    Keberadaan Warga Indonesia di SeiMelayu Malaysia dalam kurun waktu cukup lama 20 tahunan merupakan satu permasalahan dalam kasus tapal batas Indonesia-Malaysia yang belum terselesaikan.
byRianSyahputrA.
        
Puan Maharani S P, Menko Sosial ketika di P Sebatik
Hujan Emas di negeri Jiran Hujan batu di Kampung,
Ketika Lebaran warga Indonesia di seberang mudik Pulang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TEDDY SUJADI DRUMMER GODBLESS DENGAN KARYANYA TUA-TUA KELADI DI POPULERKAN ANGGUN C SASMI

NusaNTaRa.Com   byAsnISamandaK,          S   a   b   t   u,    0   6      A   p   r   i   l      2   0   2   4 Ian Antono dan Teddy Sujadi...