Senin, 11 Juli 2016

TAKTIK DURIAN RUNTUH JK DALAM PEREKONOMIAN JOKOWI

NusanTaRa.Com

Kompasiana.28Juni2016.
 
Dari hari kehari   kondisi  ekonomi   negeri  ini    terlihat   semakin    tidak   menentu,  mulai dari soal menurunnya   pertumbuhan  ekonomi,   semakin rendahnya  tingkat  daya beli masyarakat, rendahnya penyerapan tenaga kerja, hingga soal defisit APBN dan pajak. 

Entah apa yang dilakukan tim ekonomi pemerintahan Jokowi, faktanya sampai hari ini situasi perekonomian negeri ini justru kian rapuh dan goncang. 

Berjalannya waktu yang ada justru kecurigaan itu muncul, ada yang sengaja melakukan pembiaran dan bahkan pengkondisian terhadap situasi perekonomian yang buruk saat ini, jika semua itu tidak ingin di sebut “sabotase ekonomi”. 

Sudah barang tentu, yang paling mungkin melakukan pengkondisian ekonomi saat ini adalah sosok aktor intelektual yang paling diuntungkan dari keadaan yang ada jika pengkondisian ekonomi itu akhirnya benar-benar buruk dan muncul chaos social politik. 

Mereka punya kemampuan mengendalikan dan mengarahkan kebijakan ekonomi demi tujuan pragmatisme politik mereka, siapa lagi kalau bukan pengusaha hitam yang berkongsi dengan penguasa korup. 

Mereka memanfaatkan perlambatan ekonomi global dan kelesuan ekonomi dalam negeri sebagai jalan eksploitasi permainan politiknya, mereka rusak tatanan ekonomi demi ambisi kekuasaan dan target politik jangka pendek. 

Bisa jadi, alasan pembiaran dan pengkondisian citra dan keadaan perekonomian yang buruk ini sebagai bentuk akumulasi target-target politik mereka yang selama ini gagal mereka raih dan jalankan, seperti kekalahan di Pelindo II, kekalahan terkait Freeport, kekalahan di Blok Masela, dan yang terakhir kekalahan dalam munaslub partai Golkar 17 Mei yang lalu. 

Sebelum menguatnya aroma sabotase ekonomi saat ini, sebenarnya sabotase politik melalui jebakan-jebakan kebijakan telah dilakukan beberapa kali sebelumnya ke Presiden Jokowi, sehingga beberapa waktu lalu kerap muncul isu dan dorongan pamakzulan terhadap presiden Jokowi karena dianggap melanggar konstitusi. Namun isu pemakzulan ini tidak cukup di respon oleh DPR dan publik Negeri ini. Akhirnya beberapa sabotase politik yang mereka jalankanpun gagal total. 

Aroma persaingan kekuasaan antara Presiden Jokowi dengan sang waprespun sebenarnya sudah tercium sejak awal dilantik sampai sekarang. Politisi senior yang dikenal dengan slogan“lebih cepat lebih baik”itu memang terkenal licin dan menguasai seluruh jaringan ekonomi di tanah air. Apalagi di sisi lain tim ekonomi pemerintahan Jokowi saat ini diketahui hasil rekomendasi sang Wapres, jika bukan dianggap orang-orangnya sang wapres. 

Begitulah fakta kekuatan politik dan kondisi ekonomi saat ini, presiden Jokowi dalam konteks tata kelola ekonomi hari ini terlihat tergopoh-gopoh sendirian, sementara tim ekonomi asyik bermanuver dan saling lempar bola pertanggungjawaban dengan kondisi ekonomi hari ini tanpa memberikan solusi kebijakan yang kuat dan kokoh. bahkan sang wapres sendiri pernah mengatakan dalam buka bersma beberapa waktu lalu, jika 3 bulan yang akan datang perekonomian ini akan semakin terpuruk.

Maka dari itu, dalam kondisi yang rumit dan ribet ini, patut dan perlu di waspadai manuver-manuver politik dari lingkaran wapres JK sendiri, pasalnya tidak menutup kemungkinan agenda-agenda politik tersembunyi sang wapres masih dominan dalam pemerintahan Jokowi, apalagi kalau bukan taktik dan skenario durian runtuh kekuasaan dari gagalnya kepemimpinan presiden Jokowi saat ini yang bersumber dari kegoncangan ekonomi.
byArifDwiPurnomo
Ekonomi membaik kehidupan masyarakat sejahtera,
Ekonomi bukan hanya persoalan Pasar tapi meruntuhkan negara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ANDI RENDI RUSTANDI ANAK BURUH DAN PENJUAL GORENGAN SERING TERUSIR BEKERJA DI LEMBAGA RISET BESAR JEPANG

NusaNTaRa.Com byAsnISamandaK,             S    a    b    t    u,      3     0        M     a     r     e     t        2     0     2     4   ...