Rabu, 27 Juli 2016

IMA MATUL MAISOROH DARI PEMBANTU JADI PENASEHAT PRESIDEN BARACK OBAMA

NusanTaRa.Com


Untuk menjadi seorang pigur penting di Amerika Serikat bukanlah hal yang mudah dan merupakan satu keberuntungan besar bagi yang mendapat peluang tersebut,  terlebih bila dari seorang yang punya perjalan hidup yang sulit dan dari desa kecil di luar Amerika.    IMA MATUL MAISAROH putri kelahiran  Gondanglegi  Kota Malang 33 tahun yang lalu merupakan satu Putri Nusantara  yang mendapat penghargaan tersebut karena saat ini ia menjabat salah satu Penasehat Presiden AS Barack Obama untuk urusan Traficking.

Karena tugasnya itu pula Ima M Maisoroh, baru – baru ini (Selasa, 26/7/2016) menjadi pembicaraan hangat, karena ia dipercaya menjadi salah satu pembicara dalam Konvensi Partai Demokrat dii Kota Stadion Wells Fargo, Philadelphia, Pennsylvania, Amerika serikat.    Dalam Konvensi yang dihadiri ribuan orang dari Demokrat  AS  dengan agenda Memilih calon Presiden dukungan partai yang hamper pasti Hillary Clinton, ia dipercayakan mempresentasikan pengalaman dan upaya melawan Perdagangan manusia yang mungkin akan menjadi isu utama dalam kampanye pemilihan nanti.      Saya juga menyampaikan program – program penanggulangan perbudakan dan perdagangan manusia yang telah dilakukan Hillary Clinton “  Ujar Si Galuh Ima M Maisoroh.

Perjalanan hidup Ima M Maisoroh sebelum mendapat kepercayaan tersebut merupakn satu perjalanan yang cukup berat berawal ketika ia harus meninggalkan sekolah karena akan dikawinkan orang tuanya dengan orang yang tidak dikenalnya dan berumur 12 tahun lebih tua.  Meski ia telah menolak pernikahan itu tetap berlangsung dan pernikahan terpaksa itupun harus berakhir dengan perceraian.   Pernikahan keduanya tejadi saat ia telah bekerja  di Amerika Serikat  dengan seorang pria Meksiko, dari pernikahan ini ia dikarunia dua anak namun karena perbedaan pribadi pernikahan inipun kandas lagi setelah dikaruniai dua anak.   Pernikahan ketiganya hingga sekarang dengan seorang pria asal Jawa Barat  diberikan satu anak.   " Kemudian menikah dengan pria Meksiko dikaruniai dua anak, tetapi kembali pisah. Kemudian dengan pernikahannya yang sekarang, dengan pria Jawa Barat diberi satu anak  "  Ujar Sidin Turio ayah Ima M Maisoroh.

Sejak gagal dalam perkawinan pertama ia merasa malu  dan  berhasrat untuk pergi jauh dari kampung, sebagai mana katanya   Rumah tangga gak bahagia karena gak cinta. Saya kabur dari rumah tapi orang tua temuin saya. Terus saya pisah sama suami, habis itu merasa malu jadi saya pingin pergi jauh-jauh dari kampong ".     Kemudian ia mendaftar dan Latihan Kerja di Perusahaan TKI untuk kerja ke Hongkong, karena pemilik perushaan itu memiliki sepupu yang tingga di AS yang memerlukan pembantu iapun bekerja di sana dengan gaji USD 150 per bulan, tentunya ini sangat menggembirakan. 
  
Ima Matul Maisoroh dan Shandra Woworuntu
Selama bekerja di AS sebagai pembantu rumah tangga,  ia merasakan pekerjaan itu sudah masuk kategori perbudakan,  bekerja selama 18 jam sehari bahkan lebih, tak pernah punya libur akhir pekan. Majikan Ima memaksanya membersihkan rumah, mencuci, merapikan taman, hingga mencuci mobil.  Suatu ketika ia memberanikan untuk kabur setelah kerja selama tiga tahun dan sering tak digaji setelah mendapat pertolongan dari sesama pembantu rumah tangga yang ada disekitar kediamannya.  Lewat komunikasi surat akhirnya Pembantu didepan rumahnya bersedia membawa ima  lari dari rumah dan mengantarkannya ke Kantor CAST di Lost Angeles,  disana ia mendapat perawatan, pelajaran bahasa Inggeris, belajar Komputer dan keterampilan lainnya.  Tahun 2005 Ima M Maisoroh bergabung sebagai aktivis lembaga CAST berkampanye melawan perbudakan serta perdagangan manusia.

“ Nggih niku larene, yogo kulo. (Ya itu anaknya, itu anak saya) " Ujar  Alima (50)  dan Turio (55) orang tua Ima M Maisoroh di rumahnya berseri-seri (Senin,  25/7/2016), sambil memperlihatkan  Ponselnya yang memperlihatkan foto  Ima tengah berbincang hangat dan berpelukan dengan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama.   Alima bangga lantaran putrinya sukses, keluarga pun kerap dikirimi uang  dan Ima M Maisoroh pun ikut membantu pembiayaan pembangunan rumah dan memberangkatkan umrah kedua orang tua.

" Katanya ke mana-mana diajak Presiden, tidak tahu kerjanya apa pokoknya di kantor. Kerjanya menolong orang yang terlantar di sana ",  ujar  Alima dengan nada polos. Menjelaskan kerja anaknya di AS yang sejak tahun 2012 dipercayakan oleh Presiden AS menjadi salah satu anggota Gugus Tugas Pemberantasan Perdagangan Manusia (PITF), dimana semua pidatonya nanti akan mencakup kapasitas sebagai penasehat Presiden AS.

Shandra Woworuntu juga merupakan satu warga Indonesia di AS yang aktif menentang Perbudakan Seks dan perdagangan manusia.   Ia juga tidak lepas dari sejarah kelam kehidupan AS dengan menjalani kehidupan sebagai penjaja seks  yang selalu berpindah-pindah dari Germo ke Germo.  Berawal tahun 2001 ia kehilangan kerja sebagai Analis keuangan  disebuah Bank, dan kemudian melamar pekerjaan berdasarkan iklan Koran di Chicago, namun pekerjaan tersebut tidak ada ia malah dipaksa kerja  sebagai Pelacur dari satu tempat ketempat lain (Kasino, Hotel), berkali-kali Shandra melarikan diri  bahkan pernah melaporkan ke Polisi dan FBI tapi ia tak dipercaya dan kembali ke mucikari.   Ia berhasil meninggal  dunia hitam tersebut  setelah melapoor ke organisasi SAFE HORIZON, sebuah lembaga yang melindungi korban perbudakan seks dan perdagangan manusia. 

Sehari-hari, Turio dan Alima bekerja sebagai petani sayur-sayuran. Keduanya mengaku bangga dengan kesuksesan putrinya,  walaupun keduanya mengaku tidak tahun  pasti tentang kiprah dan perjalanan putrinya hingga menjadi orang dekat Obama.  Ima M Maisoroh sejak ke AS tahun 1997 baru pertama kali pulang tahun 2011 setelah 14 tahun disana. 
byKariTaLa LA



TKI pahlawan Devisa Negara,
Kejujuran dan Kekuatan hati akan membuat anda berharga. 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TEDDY SUJADI DRUMMER GODBLESS DENGAN KARYANYA TUA-TUA KELADI DI POPULERKAN ANGGUN C SASMI

NusaNTaRa.Com   byAsnISamandaK,          S   a   b   t   u,    0   6      A   p   r   i   l      2   0   2   4 Ian Antono dan Teddy Sujadi...