Senin, 18 Juli 2016

" MACET ", ALUR PELAYARAN SELAT MALAKA DIUSULKAN PINDAH KE ALKI II

NusanTaRa.Com




Alur Pelayaran Selat Malaka, jalur penghubung pelayaran dari Samudera Hindia dan Samudera Fasipik dan jalur pelayaran terpenting di dunia sebagaimana Terusan Suez dan Terusan Panama, serta menghubungkan tiga Negara terbanyak penduduknya di duia India, China dan Indonesia serta Negara - negara dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pertumbuhan Industri yang pesat .   Dari data sebanyak 60.000 kapal melintasi Selat Malaka setiap tahunnya, mengangkut antara seperlima dan seperempat perdagangan laut dunia,  kondisi ini tentunya sangat padat untuk kawasan seluas 1,5 mil laut pada titik tersempit yang menjadi salah satu sebab kemacetan pelayaran serta dapat memicu berbagai kendala dalam pelayaran.

Untuk mengatasi problem kemacetan dan tindak kriminalitas di jalur pelayaran Selat Malaka, Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Maritim dan Sumber Daya menginginkan jalur utama perdagangan dunia saat ini bergeser ke jalur Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II yang melewati Selat Lombok, karena selama ini jalur yang melintasi Selat Malaka dirasa sudah terlalu padat trafiknya oleh lalu lintas kapal niaga.
" Kan gini, selama ini mayoritas kapal kapal perdagangan, tanker, semua lewat Selat Malaka. Padahal di beberapa lokasi Selat Malaka itu sempit, dangkal, trafiknya makin padat, resiko terhadap kemungkinan tabrakan, tumpahan minyak dsb cukup besar " kata Menko Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli usai rapat di Ruang Badan Anggaran Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Senin (13/06/16).


ALKI ditetapkan sebagai alur untuk pelaksanaan Hak Lintas Alur Laut Kepulauan berdasarkan konvensi hukum laut internasional. ALKI ini digunakan sebagai alur untuk pelayaran dan penerbangan yang dapat dimanfaatkan oleh kapal atau pesawat udara asing di atas laut tersebut untuk dilaksanakan pelayaran dan penerbangan damai dengan cara normal.


Untuk itu, pemerintah saat ini mendorong agar ALKI 2 lebih banyak digunakan untuk jalur perdagangan kapal-kapal besar, melewati Selat Lombok, Selat makassar, lalu ke utara melewati samping Bitung dan Filipina.


" Kalau kita lihat perkembangan 10-20 tahun yang akan datang, Selat Malaka jelas tidak akan memadai lagi. Pemerintah mendorong agar lebih banyak yang lewat ALKI II melalui Selat Lombok. Kalau itu terjadi, Selat Lombok itu kan jauh lebih dalam, lebar dan aman sehingga risiko terhadap perdagangan dunia, dan lingkungan hidup makin kecil, " tambahnya.    

Keseriusan pemerintah dalam hal ini terlihat dengan akan dibangunnya dua pelabuhan besar di Kawasan ini yaitu di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Sulawesi.   Pemerintah Juga menawarkan pada Yunani untuk menanamkan modalnya di kawasan ALKI II khususnya dibidang Perkapalan termasuk dalam pembangunan dua pelabuhan besar tersebut serta penggunaan jalur ALKI II bagi kapal mereka.  
 
 Yunani merupakan Negara terbesar yang memproduksi kapal-kapal besar dan pemiliki kapal kargo yang banyak, menyambut baik tawaran Indonesia tersebut dan akan mempelajarinya serta akan membicarakannya dengan pelaku bisnis perkapalan di negaranya, sebagaimana kata Menteri Perkapalan dan Kebijakan Kepulauan Yunani Theodoris Drista, “ Tawaran ini Sangat menarik  “.


Rizal berujar  "  Saat ini sudah mulai ada sejumlah Kapal tanker besar yang melewati Selat Lombok ".   Namun sidin menambahkan, jika ingin perekonomian Indonesia khususnya di bagian Timur lebih baik lagi, pemerintah harus terus berusaha agar lebih banyak lagi kapal yang melewati alur ini.   " Karena kalau itu terjadi, Ekonomi Indonesia timur akan sangat diuntungkan, kaarena akan banyak fasilitas maintenance service, supply, air minum, makanan dll yang akan berkembang di seputar jalur  ALKI II.    Secara strategis kita ingin ada pergeseran dari Selat Malaka ke ALKI  II  sehingga  kita perlu bicara dengan pemain-pemain besar di dalam bidang perkapalan dunia.  Kalau yang komersial nomor satu Yunani menguasai 30% perkapalan dunia. Selanjutnya Norwegia, Denmark, dan negara Eropa lainnya  " tutupnya.
byBakuiNunukaN

 
Selat Malaka antara Sabang dan Batam,
Alur pelayaran memperlancar transportasi Maritim.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TEDDY SUJADI DRUMMER GODBLESS DENGAN KARYANYA TUA-TUA KELADI DI POPULERKAN ANGGUN C SASMI

NusaNTaRa.Com   byAsnISamandaK,          S   a   b   t   u,    0   6      A   p   r   i   l      2   0   2   4 Ian Antono dan Teddy Sujadi...