Selasa, 29 September 2015

BURUNG Chrysomma altirostre PUNAH 1941 KEMBALI DITEMUKAN



Terakhir Terlihat Tahun 1941, Kini Burung ini Kembali DitemukanChrysomma altirostre (Robert Tizard/WCS)

NusanTaRa.Com.

Seiring semakin menurunnya kondisi kehidupan Natural di muka bumi ditandai dengan semakin berkurangnya kawasan Flora dan Jumlah popullasi Fauna serta semakin menurunnya tingkat keragaman Flora dan Fauna, karena eksplorasi berlebihan oleh manusia dan perubahan kondisi Bumi yang bergerak kekondisi yang lebih ekstrim.  Meski kerja para pakar Biologi dalam meningkatkan survival satwa tersebut namun ada beberapa langka kecil yang memberikan harapan baru seperti mencegah laju kepunahan satwa, membentuk program Conservasi untuk lebih menjamin kehidupan satu populasi,  penemuan kembali satwa baru dan yang cukup mengembirakan bahwa para pakar dapat menemukan kembali satwa yang telah dinyatakan punah sebelumnya seperti yang di temukan Para ahli Ornitologi di daerah Burma awal tahun 2015.

Satu mukjizat bagi manusia di muka bumi ini, bagaimana tidak Jenis burung yang telah dinyatakan punah 74 tahun lalu alias telah tiada di muka bumi oleh para ahli burung ternyata tahun 2015 telah ditemukan kembali di Myanmar yang juga merupakan habitatnya dulu.  Ilmuwan dari Wildlife Conservation Society, Nature and Conservation Division Myanmar, dan National University of Singapore yang mmengimpormasikan akan hal tersebut.

Adapun Jenis burung yang dimaksud adalah Chrysomma altirostre atau yang lebih dikenal dengan nama  Jerdon's babbler. Spesies tersebut oeh para pakar burung dilaporkan terakhir kali dijumpai pada Juli 1941 di dekat Myitkyo, Bago.  Kita patut bersyukur atas penemuan dimana ada kecenderungan bahwa populasi dan keragaman spesies satwa untuk selalu menurun, namun para ahli Ornitologi mendapatkan satwa yang telah punah dan ini tentunya akan menjadi tugas mereka untuk mempertahankan dan mengembbangkan dalam satu proyek conservasi.

Pengumuman akan penemuan tersebut di majalah Birding Asia, tim peneliti mengungkapkan bahwa mereka menjumpai jenis burung itu ketika sedang melakukan survei pada wilayah pertanian yang ditinggalkan.  Akan hal ini tentunya bagi para pakar ornitologi menjadi satu semangat baru untuk terus meramaikan Wild Life Animal menjadi lebih indah.

Meski penemuan  kembali burung yang telah dinyatakan punah kali ini bukan yang pertama kali melainkan telah beberapa kali seperti yang terjadi pada  Tahun 2009, ketika itu burung Turnix worcesteri yang elah dinyatakan  punah olah beberapa pakar ornitologi, ternyyata berhasil ditemukan kembali di negara di Filipina.

Kesuksesan kerja berawal,  ketika tim mendengar suara burung yang khas dipadang semak belukar. Mereka kemudian merekamnya. Ketika mendengarkan ulang  mereka mulai  menyadari bahwa suara tersebut datang dari C altirostre.  Lebih jauh dari perburuan para pakar WildLife tersebut mereka lalu mendapat kesempatan untuk mengenal dan mengamati secara langsung keberadaan burung itu.   Tim ilmuwan yang terus menyelidiki berhasil menjumpai beberapa individu lain dari jensi tersebut sekitar  48 jam setelah penemuan pertama burung tersebut. Mereka kemudian mengambil sampel tentang burung ersebut seperti darahnya.

Direktur WCS Singapura untuk Konservasi, Colin Poole mengungkapkan, "Penemuan ini bukan hanya menunjukkan bahwa spesies itu masih eksis tetapi juga bahwa habitatnya pun masih ada." C altirostre pertama kali dideskripsikan oleh TC Jerdon pada tahun 1892 berdasarkan penemuan di wilayah Thayetmyo. Awal abad 20, burung tersebut melimpah di wilayah sekitar Yangon. Pembangunan kemudian mengikis padang rumput, membuat burung itu punah.

Penemuan ini tentuunya bagi para ahli adalah bagaimana melestarikan populasinya dengan berbagai bentuk Conservasi yang tentunya membutuhkan Habitat yang sesuai serta dukungan pemerintah dan Masyarakat terkait, sebagaimana yang dirilis WCS,  " Pekerjaan selanjutnya yang harus dilakukan adalah menemukan wilayah-wilayah padang rumput yang tersisa dan mengembangkan sistem agar masyarakat lokal bisa melestarikan dan memanfaatkannya,".
byBakriSupian/Reffren. kompas.com)



 Pleasure in the job puts perfection in the work,”
Jika menyenangi suatu pekerjaan maka bekerjalah sempurna. 
 " Soekarja Somadikarta " Pakar Ornitologi Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ANDI RENDI RUSTANDI ANAK BURUH DAN PENJUAL GORENGAN SERING TERUSIR BEKERJA DI LEMBAGA RISET BESAR JEPANG

NusaNTaRa.Com byAsnISamandaK,             S    a    b    t    u,      3     0        M     a     r     e     t        2     0     2     4   ...