Rabu, 28 September 2022

MBAH LASIYO PROFESOR PISANG PETANI BANTUL PERNAH MEMPRESENTASIKAN PENGETAHUANNYA DI ITALIA

NusaNTaRa.Com

byMapiroHBorrA,     S  e  l  a  s  a,    2   7     S  e  p  t  e  m  b  e  r     2  0  2  2 

Mbah Lasiyo Sang Professor Pisang Neng Bantul

Mbah Lasiyo Profesor Pisang atau nama sebenarnya  Lasiyo Saifuddin yang awalnya hanyalah seorang  petani biasa  asal Dusun Ponggok,  Desa Sidomulyo,  Kecamatan Bambanglipuro, Bantul.   Sebenarnya beliau hanyalah petani biasa yang dalam pertaniannya  kebetulan banyak memberdayakan tanaman pisang dan berani melakukan berbagai uji coba dalam pertanian pisangnya, sehingga ia banyak menemukan metode dan tehnik bertani Pisang  yang tak lazaim digunakan di masyarakat dan cara tersebut memberikan hasil yang jauh lebih baik.

Berawal ketika Gempa melanda Jogja pada tahun 2006, sehingga banyak warga  hidup dalam kesusahan dan ketidak pastian hidup hal ini menggerakkan hati Lasiyo untuk dapat mengurangi beban  warga untuk mengatasi kesulitan tersebut.   Selain untuk tidak menjadi  beban bagi orang lain dan dapat memberikan semangat bagi sesama warga,  kemudian ia mulai membudidayakan tanaman pisang  yang menurutnya saat itu lebih mudah  baik perawatan  dan dapat ditanamam  dimana saja serta  mudah  untuk   mendapatkan bibitnya.

Pertanian Pisang yang dilaksanakan Lasiyo dengan pertanian kreatip  sehingga  ia tidak saja bertani pisang sebagaimana yang dilakukan petani lain,  tetapi ia  melakukan berbagai metode dan uji coba pertanian Pisang  yang baru  dan berani  sehingga  ia sering menemukan  penanaman yang  lebih produktip dan bermanfaat.  Seiring waktu, Lasiyo berhasil menemukan obat anti hama pisang dan obat perangsang agar pisang cepat berbuah.   Sebutan Mba Lasiyo Professor Pisang bukan Gelar yang ia peroleh dari Universitas  tapi Sebutan yang diberikan masyarakat bahkan tokoh ilmu karena keberanian dan temuannya atas metode pertanian yang kreatip dan produktip serta belum ada dalam pertanian pada umumnya.

Selain itu  uji coba sendirinyapun  berhasil menemukan  ramuan bahan – bahan alami  yang dapat digunakan sebagai pupuk alami organik, pestisida alami  dan agen hayati  yang manjur.   Tergerak akan  krisis kehidupan warga Jogya yang menyedihkan akibat Gempa  2006,  Lasiyo kemudian mempunyai ide untuk memberdayakan warga untuk menanam pohon pisang  kemudian ia mendiskusikannya dengan Kopala Desa Setempat.  Ide itu sendiri baru bisa dijalankan pada akhir 2007, yaitu ketika ia mendapat bantuan pembelajaran dari pemerintah.

Dirinya juga mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam program pembelajaran budidaya tanaman pisang tersebut.   "  Ini sebagai usaha untuk kehidupan kita yang terus berlangsung. Kita tidak akan terlalu menggantungkan hidup pada bantuan orang lain jika punya tabungan tanaman yang hidup, bisa berbuah, dan bisa dimakan  ",  Ujar SiDin Lasiyo, sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Kementerian Pertanian.

Seiring waktu, Dari Pertanian Pisang Kreatip yang dilakukan  Lasiyo ia  berhasil menemukan obat anti hama pisang dan obat perangsang agar pisang cepat berbuah,  semua itu dibuatnya dari bahan-bahan alami yang ada dikebunya.   Namun untuk menemukan kompisisi yang pas, Lasiyo harus melewati berbagai uji coba yang jumlahnya tidak sedikit,  bahkan  ia  harus melakukan uji coba sebanyak tujuh kali untuk  memastikan sebagai  metode atau hasil terbaik,   "  Kalau mencoba produk apapun, minimal tujuh kali. Setelah yang ketujuh itu lebih istimewa  ",  Ujar SiDin Lasiyo Saifuddin dengan Ahmadernya (Manis).

Ketika ditanya terkait bahan yang digunakan, ia  menjawab bahwa sebagian besar diperoleh dari kebunya juga berupa  tanaman/nabati  yang tak berguna  dari pada dibuang lebih baik dimanfaatkan.   ia memberikan contoh seperti  bahan-bahan yang biasa ia pakai adalah umbi temu ireng, temulawak, daun misoni, daun sambiloto, dan daun pepaya.   Semua bahan itu kemudian dipotong kecil-kecil lalu direbus,   air dari hasil rebusan itu masih harus difermentasi selama tiga bulan terlebih dahulu. Setelah itu, air fermentasi tersebut akan disaring untuk nantinya digunakan pada proses pembibitan.

"  Pestisida alami itu lebih alami, ramah lingkungan, murah, dan hasil pisang yang diproduksi nanti lebih menyehatkan  ",  Ujar SiDin  Lasiyo, dikutip dari kanal YouTube Laji.   Berkat ramuan tersebut, Mbah Lasiyo pun  kini mampu memotong masa pembibitan dari empat bulan menjadi dua bulan.  Selain itu, ia juga sukses dalam menggenjot kualitas hasil budidaya tanaman pisang miliknya.   Hingga pada saat ini, sedikitnya ada 18 varietas pisang yang tumbuh subur di Dusun Ponggok, antara lain seperti raja bagus, raja bulu, pisang susu, kapok kuning, ambon kuning, dan sebagainya.

Keberhasilannya itu ternyata tak hanya menarik perhatian sejumlah pihak di dalam negeri, tapi sampai mengundang para peneliti dunia untuk datang dan belajar dari dirinya.  Para peneliti yang pernah datang dan 'mencuri' ilmu dari Mbah Lasiyo bisa berasal dari Australia, Jepang, Belanda, Thailand, Afghanistan, hingga Italia. Hampir semua dari mereka pun heran melihat metode Lasiyo yang di luar pakem ilmiah namun ternyata berhasil dan Up To Date.   Hebatnya lagi, Mbah Lasiyo bahkan diundang ke Italia untuk menjadi pembicara di sebuah konferensi yang dihadiri para peneliti dari 70 negara. Ia diminta untuk mempresentasikan temuan-temuannya dalam budidaya pohon pisang.


 

Menanam Pisang menuai buah yang kuning,

Mbah Lasiyo petani kreatip  Sang Professor Pisang. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PARI GERGAJI GIGI KECIL DAPAT SURVIVE DENGAN BAWAAN PARTHENOGENESIS BILA TERTEKAN

NusaNTaRa.Com byIrkaBPiranhA,         S     e    n    i     n,        0    6      M    e    i      2    0    2    4   Pari Gergaji Gigi Ke...