Kamis, 29 September 2022

KAPOLDA JATENG MENGKLAIM LEDAKAN DI ASRAMA POLISI SUKOHARJO TAK TORKAIT TEROR

NusaNTaRa.Com

byDannYAsmorO, S  e  l  a  s  a, 2  7   S  e  p  t  e  m  b  e  r   2  0  2  2

Irjen Ahmad Luthfi Kapolda Jateng Kasus di Asrama Sukoharjo bukan Teror

Polda Jawa Tengah memastikan tidak ada unsur teror dalam ledakan yang terjadi di Asrama Polisi Grogol Indah, Sukoharjo, Jawa Tengah,  Minggu (25/09/2022) malam.   Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi menyatakan dari hasil olah TKP Tim Gegana Brimob dipastikan ledakan yang terjadi sekitar pukul 18.00 WIB itu tidak berkaitan dengan teror, namun diduga kelalaian anggota.   "  Paketnya itu bahan petasan, untuk pemeriksaan awal yang menerima mengatakan itu untuk mengusir tikus. Jadi enggak ada itu teror, enggak ada  ",  Ujar SiDin Irjen Ahmad Luthfi  dalam konferensi pers.

Pihak Tim Gegana menemukan bubuk hitam yang diduga bahan petasan sebanyak dua kantong plastik ukuran satu ons di TKP ledakan  serta Tim Gegana juga mendapati sumbu petasan dan sisa residu.  Adapun paket berisi bahan peledak itu diketahui dipesan dari sebuah CV di Indramayu, Jawa Barat, untuk mengusir tikus di Klaten, Jawa Tengah, pada April 2021 lalu,   "  Dari pihak penerima membenarkan pernah memesan paket sebanyak dua kali. Sedangkan dari anggota satintelkam Polresta Surakarta membenarkan telah melakukan operasi pengamanan barang bukti  ",  Ujar Irjen Ahmad Luthfi  dalam keterangan tertulis, Senin (26/09/2022).

Ia menuturkan paket itu kemudian terkena razia oleh anggota kepolisian.  Menurut Lutfhi, satu dari pelaksana operasi razia itu merupakan Bripka Dirgantara Pradipta yang menjadi korban ledakan di Asrama Polisi Sukoharjo,   "  Anggota yang mengamankan operasi, yang sekarang menjadi korban, belum kita lakukan pemeriksaan  ",  Ujar SiDin  A luthfi dengan Soppenger (Jumawa).

Polda Jawa Tengah (Jateng) kini memeriksa tujuh orang saksi terkait insiden ledakan yang terjadi di Asrama Polisi Grogol Indah, Sukoharjo yang berakibat seorang polisi terluka akibat ledakan bahan tersebut.  Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi mengatakan ketujuh orang yang diperiksa tersebut diantaranya merupakan pengirim dan penerima paket bubuk mercon, serta anggota sat intelkam Polresta Surakarta.

Irjen A Luthfi mengatakan sejatinya paket tersebut dikirimkan oleh seorang warga berinisial S dengan nama penerima berinisial A. Saat ini, keduanya telah diamankan di kantor polisi masing-masing wilayah.   Hingga kini ia mengaku pihaknya masih mendalami ihwal kronologi paket hasil razia tersebut hingga akhirnya meledak di Asrama Polisi Sukoharjo. Luthfi mengatakan pihaknya masih terus mendalami kejadian tersebut untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas.

Apalagi sampai saat ini Bripka Dirgantara masih dirawat di rumah sakit karena mengalami luka bakar 70 persen,   "  Entah anggota itu inisiatif dibakar apa dibuang, saya nggak tahu itu.  Nanti kita dalami kalau dia sudah sadar  ",  Ujar SiDin A Lutgfi Laji.   Kendati demikian, dirinya tak menampik adanya kemungkinan paket hasil razia tersebut dibawa pulang oleh Bripka Dirgantara Pradipta ke rumahnya,   "  Kemungkinan, kemungkinan. Nanti kalau sudah sadar kita periksa  ",  Ujar SiDin A Luthfi.

Jenderal bintang dua polisi itu mengatakan paket bahan peledak atau petasan itu dipesan dari Indramayu, Jawa Barat, secara daring. Bubuk hitam diduga bahan petasan itu dipesan secara daring dari Indramayu pada 22 April 2021.   "  Masyarakat tidak usah resah, bahwa Ini tidak ada unsur teror sama sekali. Bahwa Ini benar ada pemesanan online terkait dengan bahan bubuk hitam dari Indramayu, sudah kita amankan, penerimanya sudah kita amankan  ",  Ujar Ahmad Luthfi.

Irjen Ahmad Lufthfi juga mengatakan telah menahan beberapa pihak terkait untuk pemeriksaan lebih lanjut  yakni pengirim S dari CV M  telah diamankan di Polres Indramayu dan  penerimanya yakni A diamankan di Polresta Surakarta.   Luthfie mengatakan anggota yang mengalami luka akibat ledakan itu sedang menjalani perawatan di rumah sakit  dan akan diperiksa pula oleh pihaknya saat sudah pulih,   "  Kita belum bisa memastikan lalai, karena korban, dalam hal ini anggota kita saat ini masih dalam keadaan sakit di RS.  Nanti kalau sudah sembuh kita periksa  ",  Ujar SiDin Irjen Ahmad Luthfi Plabomoranya (Hebatnya).

Irjen Ahmad Luthfi melakukan jumpa Pers

 


Bubuk Mercon meramaikan malam  Akbar, 

Ledakan di Asrama Polisi Sukoharjo bukan Teror.   



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DESA WAE REBO OLEH TIMEOUT TERMASUK SEBAGAI KOTA TERKECIL TERINDAH DI DUNIA.

NusaNTaRa.Com     byBambanGNunukaN,        S   e   l   a   s   a,     0    7       M     e     i        2    0    2    4     Rumah Adat Mb...