Rabu, 01 Juni 2022

PUTRA ULAMA KONDANG ARRAZY HASYIM TEWAS TERTEMBAK SENJATA API POLISI YANG DADI PENGAWAL PRIBADINYA

NusaNTaRa.C om

byMuhammaDBakrI,    K  a  m  i  s,     2   3       J   u   n   i        2  0  2  2

Putra ulama Arrazy Hasyim atau Buya Arrazy Kabupaten Tuban  Jawa Timur, Hushaim Shah Wali Arrazy  meninggal  seketika  kejadian itu akibat tertembak senjata api milik seorang  pengawal  pribadinya  yang diketahui  seorang pengawal  dari anggota Polri berinisial M.   Insiden tertembaknya putra kedua Buya Arrazy   ini  terjadi di Desa Palang, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Rabu (22/6/2022), sekitar pukul 13.30 WIB.

Atas musibah itu  maka  pihak keluarga menggelar tahlilan atau doa bersama selama tujuh hari ke depan usai insiden tewasnya putra kedua ustaz Arrazy Hasyim akibat tertembak senjata milik pengawal,    doa bersama digelar di rumah mertua ustaz Arrazy di Desa Palang, Kecamatan Palang.   Sejumlah kerabat dan warga sekitar serta para pengagum ustaz Arrazy berdatangan untuk mendoakan almarhum, Kamis (23/6/2022) terlihat raut wajah ulama yang akrab disapa Buya Arrazy rona kesedihan yang mendalam meski ia telah berusaha tetap tegas.

Pada kesempatan  acara  berdoa ia bermohon  kepada para jemaah untuk mendoakan kepergian putranya yang masih muda tersebut,   "  Mohon doanya, saya dan keluarga ikhlas atas musibah ini  ",  Ujar SiDim ustaz Arrazy membalas doa para jemaah usai tahlilan, Kamis.   Adapun, ustaz Arrazy meminta agar insiden tewasnya putranya yang masih balita itu tak diberitakan terus menerus,   "  Kami memohon teman-teman media untuk tidak memberitakan terus menerus demi menjaga perasaan kami  ",   Tutur SiDin Ustaz Arrazy. 

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Tuban AKBP Darman mengatakan, kejadian tersebut murni kecelakaan dan tidak ada unsur kesengajaan,   "  Telah terjadi kelalaian, sehingga terjadi kecelakaan seorang anak laki-laki kecil putra salah satu ulama yang terjadi Kecamatan Palang, Tuban  ",   Ujar SiDin  AKBP Darman  pada hari Rabu.   Darman menuturkan, peristiwa bermula saat Buya Arrazy dan keluarga berkunjung ke rumah mertua di Tuban,  sebelum peristiwa itu, M yang bertugas menjadi pengawal pribadi Buya Arrazy hendak menjalankan shalat Dzuhur.

Menurut Darman, sebelum shalat, M telah meletakkan senjata di tempat yang dinilai aman  dan  sewaktu M shalat, anak pertama Buya Arrazy berinisial H  mengambil senjata api tersebut  yang  kemudian bermain bersama korban.    Namun, tiba-tiba, terdengar bunyi letusan. Peluru dari senjata itu mengenai tubuh korban. Korban meninggal di tempat kejadian,   "  Senjata sudah ditaruh di tempat yang aman  tapi  wong jennengnge celoko dimana pun bisa terjadi  ",   Ujar SiDin Darman dengan Soppengernya (Jumawanya).

Ustaq Arrazy mengaku sudah mengikhlaskan dan meminta aparat kepolisian agar tidak melanjutkan perkara tersebut ke ranah hukum.   Salah seorang warga sekitar, Saiful mengaku turut merasakan duka yang mendalam atas meninggalnya putra kedua ustaz Arrazy,   "  Kami ikut merasakan duka mendalam kepada almarhum dan keluarga  ",  Ujar SiDin Saiful saat dikonfirmasi NusaNTaRa.Com,  dan pihaknya sebagai tetangga dan juga sesama muslim hanya bisa membantu mendoakan yang terbaik untuk almarhum dan keluarga diberikan ketabahan mengahadapi musibah ini.

Putra Buya Arrazy yang tewas tertembak senjata api telah dimakamkan di permakaman Desa Wareg, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Rabu.    Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tuban Rofi'udin yang juga mewakili keluarga menyampaikan bahwa peristiwa tersebut sebagai musibah,   "  Saya sebagai perwakilan keluarga minta kesaksian, kalau keponakan saya termasuk orang yang baik, masih bersih dari dosa  ",    Ujar SiDin Rofi’udin dengan Plabomoranya (hebatnya)  dalam acara ini  Rofi’udin meminta doa supaya keluarga diberi kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi cobaan ini.

AKBP Tuban AKBP Darman mengungkapkan  terkait insidem  tertembaknya putra Buya Arrazy, bagaimana nasib pemilik senjata  ?,  Polisi masih  terus  mendalami insiden itu,   "  Kami sudah berkoordinasi untuk saudara M ini nanti akan ditindaklanjuti oleh satuan tugas mereka  ",  Ujar SiDim meneramkan lebih lanjut.  Karna sebagai Negara hukum maka keadilan harus berjalan sebagaimana mestinya dan proses seadil adilnya.

                               


 

Ajal datang tak diduga hanya tuhan yang Paham, 

Pistolo pengawal meregut nyawa Putra Ulama Arrazy Hasyim.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DESA WAE REBO OLEH TIMEOUT TERMASUK SEBAGAI KOTA TERKECIL TERINDAH DI DUNIA.

NusaNTaRa.Com     byBambanGNunukaN,        S   e   l   a   s   a,     0    7       M     e     i        2    0    2    4     Rumah Adat Mb...