Senin, 06 Juni 2022

LELUHUR MELAYU SEBELUMNYA BERAGAMA BUDHA KUNO DI TANAH MELAYU SUMATERA TIMUR

NusaNTaRa.Com

byLaSikUAgaY,   S  a  b  t  u,     2   9       M   e   i       2  0  2  1

Ichwan Azhari saat menelusuri jejak arca kuno di Bulu Cina Hamparan Perak

Edward Edmun Mckinnon sejak Juli 2017  penasaran sekali dengan foto yang Ichwan Azhari  kirimkan  hasil temuannya berupa arca Budha kuno dari Hamparan Perak Sumatera Utara.   Di antara arca arca yang ditemukan dari  buruh tani tebu  itu ada yang disepuh emas dan memiliki gaya agama Budha India Selatan  abad 8  sekitar  30 Arca,  sezaman era Sriwijaya di Palembang dan Jambi.   Yang ditemukan itu adalah  Arca  Avaloketiswara/Lokeswara  juga  tablet kuno beraksara  untuk persembahan dalam peribadatan agama Budha kuno.

Di antaranya, foto arca-arca yang disepuh emas dan memiliki gaya agama Budha India Selatan Abad 8, yang ditemukan buruh tani tebu di Hamparan Perak.    "  Arca-arca sezaman era Sriwijaya di Palembang dan Jambi. Yang ditemukan itu adalah Arca Avaloketiswara atau Lokeswara,  juga tablet kuno beraksara untuk persembahan dalam peribadatan agama Budha kuno  ",  Ujar SiDin  Ichwan Azhari dengan Plabomoranya (hebatnya), Rabu (26/05/2021) dan temuan ini mengindikasikan bahwa  Hamparan Perak memiliki jejak sezaman dengan situs Budha di Jambi dan Palembang.

Bagi Mckinnon ini merupakan temuan penting yang akan mengoreksi   sejarah keberadaan agama Budha kuno di Sumatra. Temuan ini mengindikasikan  Hamparan Perak memiliki jejak sezaman dengan situs Budha di Jambi dan Palembang.  Apakah ini merupakan petunjuk,  bukti orang Melayu kuno pra Islam di Sumatera Timur beragama Budha?  Dua paper untuk  jurnal nasional dan internasional sedang disiapkan atas analisis  ikonografi temuan arca yang mengejutkan  ini. Juga tahun depan eskavasi oleh Balai Arkeologi Sumatera Utara sedang disiapkan ke lokasi ini. Tes laboratorium atas arca ini diharapkan tidak terlalu lama lagi akan juga dilakukan.

Sumber sumber kuno naskah Melayu setelah dihubungkan dengan  temuan arkeologis menunjukkan leluhur Melayu  pra Islam dulu beragama   Budha.  Dalam naskah Melayu klasik Sejarah Melayu,  disebut bahwa leluhur Melayu yang melahirkan raja raja Melayu awal bernama Sang Sapurba, sosok setengah dewa yang turun di Bukit Siguntang, Palembang.   Orang Melayu di Malaysia banyak yang mempercayai leluhur Melayu turun di Bukit Siguntang itu dan melakukan ziarah ke sana.   Dalam kajian arkeologis, situs Bukit Siguntang merupakan situs Budha penting kurun waktu  abad ke 4-12. 

Tablet beraksara peribadatan agama Budha kuno
temuan Bulu Cina, Hamparan Perak. Koleksi Rudi Oei.

Pada  2 Agustus 2017  rasa penasaran atas temuan ini coba dibuktikan. Kami hari itu ber enam  (Edward Mackinnon dari ISEAS, Eri Sudewo dari Balai Arkeologi Sumatera Utara, Apriani Harahap dan saya dari Universitas Negeri Medan) mendatangi bukit kecil di kebon tebu PTP 2 perbatasan Bulu Cina dan Kota Rentang Kecamatan Hamparan Perak. Kami ke sana bersama Bapak Rudi Oei dan  Karyawan (Buruh/Koeli) Kebon PTP yang namanya untuk sementara saya sebut saja Bapak Roesli.  Rudi adalah kolektor  penting di Medan  yang juga mengoleksi barang antik temuan pak Roesli , warga Bulu Cina/Kota Rentang.

Pak Roesli menunjukkan lokasi temuan temuan Arca di bukit yang dibuldozer PTP II untuk menanam tebu.   Menurut pengakuannya selama 5 tahun belakangan ini dia menemukan 30 an arca, sebagian utuh tapi sebagian besar patah patah bekas buldozer.   Area temuan itu walau  bertahun tahun dibuldozer masih nampak bekas dataran setinggi 1 meter dari areal lainnya .   Jejak bahwa dulunya ini lokasi  bukit  peribadatan  dan hingga kini tanda-tanda itu  masih kelihatan karena ada dataran rendah di sisi baratnya yang mencuat.

Sayangnya, sebagian besar arca temuan pak Roesli  itu sudah   "diambil" pedagang barang antik dan dibawa keluar negeri dan ke pedagang barang antik di  Bali. Kami sudah mengidentifikasi nama pedagang barang antik itu.  Tapi beruntung sebagian temuan penting ini  sempat diselamatkan Bapak Rudi Oei yang berencana akan membangun Museum Sumatra di Medan tahun depan. (Ichwan Azhari)

Selain itu, katanya, puluhan tablet kuno berinskripsi juga ditemukan di ladang tebu Bulu Cina Hamparan Perak secara berangsur dalam dua tahun belakangan ini.  Tablet itu disimpan kolektor Rudi Oei, ada beberapa di Museum Situs Kota Cina Medan Marelan dan beberapa hari menjelang idulfitri kembali saya temukan dari buruh tani kebon tebu.   Dalam bahasa Inggris artefak ini disebut  Sealing atau Votive Tablet, saya sederhanakan menjadi Tablet Kuno Berinskripsi,  bentuknya mengingatkan saya pada ragi tape yang dijual orang Jawa Deli di pajak-pajak (pasar) tradisional sekitar Medan.  (dr. Ichwan Azhari.TribuNMedaN.27/05/2021)

Pak Roesli (tengah) karyawan PTP menunjukkan lokasi tempat 

menemukan 30 an arca kuno di Bulu Cina/Kota Rentang HamparanPerak. 

 

Budak Melayu hingga semenanjung,

Leluhur Melayu yang melahirkan raja2 dari Bukit Siguntang.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DESA WAE REBO OLEH TIMEOUT TERMASUK SEBAGAI KOTA TERKECIL TERINDAH DI DUNIA.

NusaNTaRa.Com     byBambanGNunukaN,        S   e   l   a   s   a,     0    7       M     e     i        2    0    2    4     Rumah Adat Mb...