Senin, 20 Juni 2022

DESA NGUPIT OR DESA KAHUMAN DI KLATEN, DESA TERTUA DI INDONESIA BERDIRI TAHUN 866 M.

NusaNTaRa.Com

byBakrIRoYMarteN,      M  i  n  g  g  u,     1   2       J   u   n   i        2  0  2  2 

Replika Prasasti Upit di belakang Kantor Desa Kahuman, Kecamatan Ngawen, Klaten. 

Jumlah desa yang ada di Indonesia saat ini kurang lebih  74.910 desa  dan Salah satu  Desa Kahuman merupakan sebuah wilayah yang berada di Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten Jawa Tengah. Konon desa tersebut merupakan kelanjutan dari Kerajaan Mataram Kuno yang termasuk dalam wilayah perdikan, yakni kawasan kerajaan bebas pajak. Hal tersebut dapat terlihat dari adanya Prasasti  Ngupit (Upit) yang menyebutkan bahwa Desa Kahuman termasuk dalam desa tertua di Kabupaten Klaten, yang berdiri pada abad ke-9 Masehi.

Desa Kahuman  atau biasa disebut Ngupit di Kecamatan  Ngawen,  Kabupaten Klaten,  Jawa Tengah, merupakan desa pertama  atau yang  tertua di Indonesia,  diperkirakan sejak tahun 788 saka  atau  866 Masehi  desa ini sudah ada.    Berdasarkan informasi yang  ada pada prasasti Upit  yang diketemukan di wilayah Kahuman maka desa di Klaten ini diperkirakan telah memiliki usia lebih dari  1.152 tahun sehingga  Desa Ngupit di anggap sebagai desa yang tertua di Indonesia.

Dengan ditemukannya Prasati Upit atau Yupit di kawasan Desa Kahuman ini, disimpulkan bahwa desa terua di Indonesia ini dulunya bernama Desa Ngupit.   Sementara itu, anggota Tim Pelestari Ngupit Ngawen, Rohani mengatakan bahwa melalui prasasti  yang ditemukan tersebut, bisa diketahui bahwa Desa Ngupit saat itu yang diperkirakan beridir pada zaman  Kerajaan  Medang Kamulan  telah mempunyai sejarah tata pemerintahan yang sudah diakui sebagai sebuah korajaan.

Sementara itu, Sesepuh Desa Kahuman, Dalimin Harno, menjelaskan bahwa bukti-bukti lain selain prasasti yang menunjukan bahwa Desa Kahuman adalah desa tertua adalah adanya batu-batu candi yang terletak di makam padalan.   Pada  mulanya bebatuan tersebut berupa batu berundak. Namun setelah diteliti lagi, batu berundak itu adalah bongkahan kecil dari bebatuan yang sudah tersusun rapi layaknya bangunan candi. Prasati Upit/Yupit  yang asli saat ini tersmpan di Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah.

Sebagai sebuah peninggalan kuno, Prasasti Upit merupakan prasasti berbentuk tugu yang ditemukan oleh seorang petani bernama Motrowiratmo di Dukuh Sorowaden Kahuman  kemudian  Mitrowiratmo sendiri kemudian menjabat sebagai Kepala Desa Kahuman.    Diketahui bahwa Prasasti Upit muncul sebagai prasasti milik Rakai Kayuwangi  yang bertanggal 11 November 866 Masehi,  sehingga  dapat ditaksir bahwa usia Desa Kahuman kurang lebih 1.152 tahun. Sangat tua, bukan  ?.

Pemandangan desa Kauman

Namun hingga kini Desa Kahuman  dengan  luas  wilayah  132,598 ha dengan jumlah penduduk  2.000  jiwa  masih menjadi desa yang dikenal di Klaten,  letaknya pun sangat strategis yakni berada di Jalan Klaten Boyolali Km 4, yang merupakan bagian dari jalan provinsi.   Penduduk di desa tersebut pun  juga  terus berkembang,  beberapa di antaranya bekerja sebagai petani, buruh  bahkan PNS  dan  di  desa Kahuman atau desa Ngupit   terdapat  sumber air pengilon yang konon dipercaya dapat menyembuhkan segala macam penyakit.

Pegiat pelestari cagar budaya Klaten, Hari Wahyudi, menjelaskan keterangan di prasasti Upit jika diterjemahkan prasasti itu sudah ada sejak 11-12 November 866 Masehi,     Dalam prasasti itu memuat keterangan Rakai Halaran menetapkan tanah sima [tanah perdikan] Upit  ”,  Ujar SiDin Hari Wahyudi.   Hari meyakini di kawasan yang disebut dengan Upit atau yang kini dikenal dengan nama Ngupit banyak  ditemukan  jejak peninggalan candi,     Pertama karena dalam prasasti Kwak yang ditemukan di Magelang disebutkan perintah untuk memberikan sumbangan merawat bangunan suci di Upit.  Kedua di sana [kawasan yang dikenal dengan nama Ngupit] masih banyak ditemukan peninggalan candi  ”,  Ujar SiDin Hari Wahyudi Laji.

Salah satu warga Desa Kahuman, Rokhani, 48, mengatakan nama Ngupit sudah ada sejak masa lampau. Hal itu diperkuat dengan prasasti peninggalan Mataram Kuno yang pernah ada di wilayah antara Desa Ngawen dan Kahuman.   Prasasti berbentuk batu lingga, berhuruf Jawa kuno, dan kini disimpan di Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah. Dalam prasasti tersebut nama Ngupit sebenarnya disebut dengan nama Upit atau Yupit,     Karena untuk memudahkan pelafalan sehingga disebut dengan Ngupit  ”,  Ujar SiDin  Rokhani  dengan Soppenger (Jumawanya), Rabu (17/11/2021).

Prasasti Ngupit


P Jawa  sejak dahulu memiliki peradaban  dan budaya,

Desa Ngupit di Klaten Desa tertua di Indonesia.


 NusaNTaRa.Com  Adverstesment                                                                                      Melayani  pemasangan  Iklan                                                                                                        Sila Dail  Talian  0812 5856 599 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BRIGJEN TNI MIRZA PATRIA JAYA SE, KUNJUNGAN KERJA MONITORING DI SOBATIK KALIMANTAN UTARA

NusaNTaRa.Com byFarhaMTukirmaN,           S   e   l   a   s   a,    2   3      A    p    r    i    l     2   0   2   4 Rombongan  Brigjen TN...