Rabu, 02 Mei 2018

MESJID BAITURRAHMAN BANDA ACEH, PUSAT ISLAM SEPANJANG MASA DI NUSANTARA


NusanTaRa.Com
byMuhammaDBakkaranG, 4/1/2018.


Berlomba-lombalah meramaikan Rumah Allah dengan Amal ibadah yang di Ridhoi Allah sehingga kita tidak saja dirahmati dengan amal yang akan menjadikan hidup bahagia dan dekat dengan Allah dialam kubur dan di akhir zaman yang kekal, tapi juga akan mendapat berkah buat kehidpan kita selama hidup didunia.    Mesjid Raya Baiturrahman  Banda Aceh mungkin satu Gambaran akan hal tersebut karena  setiap hari selalu diramaikan  ummat Islam yang datang dari Kota Banda Aceh untuk melaksanakan ibadah baik menegaakan Sholat wajib lima waktu dan sholat lainnya, masjid ini juga di hari biasa entah siang dan malam selalu dipenuhi dengan masjelis Zikir, Sholawat, Mengaji  yang memenuhi masjid dengan kegiatan masing-masing.

Ketika saya mengunjungi mesjit Baiturrahman diakhir tahun 2017 tepatnya Minggu 31 Desember 2017, sebagai  ungkapan gembiraanku aku melaksanakan sholat Tahyatul Mesjid dua Rakaat,  setelah itu saya merasakan betapa indah dan  damainya masjid ini karena di dalam masjid terdapat mejelis taklim pengajian tiga kelompok, Sholawat 2 kelompok yang dengan tenang  melaksanakan kegiatannya sehingga terasa damai dan tenang.  Disamping itu terdapat orang yang  melaksanakan sholat baik sholat  wajib maupun sholat sunnat,  mereka yang datang bukan saja dari sekitar mesjit tapi ada juga dari sekitar Kota Banda Aceh bahkan banyak yang datang dari luar Aceh di penjuru Nusantara dan  dunia.    Bagian depan mesjit  dekat mimbar terdapat sekumpulan  ummat Islam yang ternyata  sedang mengitari sepasang  muda mudi yang melaksanakan  Walimatul Urus (pernikahan) yang dihadiri para keluarga, kerabat dan pihak urusan agama yang terkait.

Saat  pertama saya tiba di Mesjid Raya Baiturrahman  yang awalnya  merupakan masjid Kesultanan Aceh yang dibangun  Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam pada tahun 1022 H/1612 M,   masjid ini  memiliki keindahan  dan kemegahan  setidaknya sebagimana dengan Taj Mahal di India  dan  terletak tepat di jantung Kota yang  menjadi titik pusat dari segala kegiatan di Aceh Darussalam  kota yang beriman.   Mesjid Baiturrahman termasuk mesjid yang terindah  memiliki tujuh Kubah  berwarna Hitam dan  lima menara,  Depan dekat Gerbang terdapat satu menara  dan 12 unit payung elektrik ala Masjid Nabawi di Arab Saudi dan sejak tahun 2017 mesjid ini memiliki basemant  yang sangat luas sama dengan luas areal masjid,    tempat parkir kendaraan (254 mobil dan 247 motor), ruang wudhu 288 titik dan 4 unit eskalator untuk naik dan turun .

Keindahan bangunan utama Mesjid  sebagai bangunan lama dengan kubah warna hitam yang terbuat dari kayu,  disengaja  untuk mempertahankan orsinalitas arsitek awalnya, sedang bagian luar dan bawah tanah terkesan  sebagai bangunan modern yang Islamik seperti Basemant dari marmer dan Payung Elektriknya  sebagai hasil rehab terakhir masjid Baiturrahman yang di mulai tahun 2015 oleh kontraktor Waskita dan diresmikan Wakil Presiden Jusuf Kalla Sabtu 13 mei 2017 di dampingi Gubernur Aceh Zaini Abdullah.   Mesjid Baiturrahman pada malam hari terlihat indah dengan pengaturan lampu yang teratur serta suara pengajian yang selalu terdengar setelah sholat Magrib membuat setiap pengunjung menjadi tenang dan khusyu untuk menjalankan ibadah.  Pembangunan Mesjid tahun 2017 diharapkan tidak saja menjadikannya pusat ibadah bagi masyarakat Banda  Aceh tapi sebagai satu pusat wisata religi Islam Nusantara, Pusat peradaban Islam Nusantara dan  Pusat pengembangan dunia Ilmu Islam  dan Budaya Islam.

Walimatul Urus di Mesjid Baiturrahman Aceh
 Mesjid Baiturrahman di Bumi Serambi mekah Aceh sebagai daerah awal masuknya penyebaran agama Islam di Nusantara tentunya memiliki sejarah pembangunan yang cukup panjang,  selain itu keberadaan masjid ini telah melaluui beberapa era sejarah Nusantara, Era Islam, Era kolonial Belanda, Era Perjuangan, Era Kemerdekaan, Era Pasca Tsunami dan Era sekarang, semua itu memberi kesan dan peran   keberadaannya dalam masa tersebut.     Mesjid Raya Baiturrahman awalnya  masjid Kesultanan Aceh yang dibangun  Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam pada tahun 1022 H/1612 M sebagai tempat ibadah ummat Islam Aceh dan persinggahan bagi Jemaah haji yang akan ke Mekkah.  

Pada  Agresi Belanda ke dua tanggal 10 April 1873 Masjid Raya Baiturrahman terbakar habis, yang membuat Pahlawan Wanitan Aceh    Cut Nyak Dhien  “  berikrar di depan masjid Baiturrahman,    Wahai sekalian mukmin yang bernama orang Aceh !  Lihatlah !  Saksikan sendiri dengan matamu !  Masjid kita dibakarnya !  Mereka menentang Allah Subhanahuwataala !  Tempatmu beribadah dibinasakannya !  Nama Allah dicemarkannya !  Camkanlah itu !  Janganlah kita melupakan budi  si kafir yang serupa itu !  Masih adakah orang Aceh yang suka mengampuni dosa si kafir yang serupa itu ?  Masih adakah orang Aceh yang suka menjadi budak kafir Belanda ?  ”.    Maret 1877 M Jenderal Van Sweiten meminta maaf untuk meredam kemarahan rakyat Aceh dan Gubernur Jenderal Van Lansberge akan membangun kembali Masjid Raya Baiturrahman yang telah terbakar itu.   Pembangunan mesjid selesai Tahun 1299 H/1882 M,  memiliki satu buah Kubah.

Tempat wudhu di Basemant
Selanjutnya Masjid Raya Baiturrahman diperluas ke bagian kanan dan kirinya dengan tambahan dua kubah hingga memiliki tiga buah kubah, selesai dibangun pada 1936 M.  Perluasan berikutnya  dilanjutkan Panitia Perluasan,   dengan penambahan  dua kubah lagi  hingga menjadi lima kubah dan dua buah menara sebelah utara dan selatan  yang selesai tahun 1967 M.  Pembangunan Mesjid selanjutnya sangat banyak hingga  yang terlihat sekarang,  namun yang terakhir tahun 2015 dengan tambahan 12 Unit Payung Elektrik, Bangunan Basemant dan Lantai marmer bangunan luar yang selesai dan diresmikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla  Sabtu 13 mei  2017,  yang  berbeda dari bangunan dulu yaitu kolam  yang ada di depan mesjid  yang tidak lagi berpungsi  sebagai tempat berwudhu.   

Lantai halaman masjid  terbuat dari Marmer selalu dipenuhi pengnjung baik Lokal, Domistik maupun luar negeri untuk menikmati keindahan wisata Religi di Bumi serambi mekkah,  serta menikmati keindahan salah satu masjid yang pernah menjadi pusat  pengembangan  Islaman Nusantara berdiri dengan megah dengan pesona zaman Oldnya  klasik dan Pessona zaman NOWnya modernya,  melaksanakan sholat khusus dan ibadah Islamnya serta berpoto sebagai bukti pengabadian. 

Halaman Mesjid  dihiasi dengan 30 pohon Kurma ini selain sebagai  Pusat Ibadah  ummat Islam  ternyata juga menjadi pusat Ekonomi rakyat Islam karena disampinnya berdiri pusat perbelanjaan seperti Pasar Aceh, pusat pertokoan jln Diponegoro,  Pusat Perbelanjaan  jalan KH H Ahmad Dahlan  dan Pasar Kampung Baru dibagian  Utara masjid yang ramai dikunjungi.   Di samping masjid berdiri pusat jajanan rakyat yang  memakai   Mobil,  Gerobak dan Bentor sekedar  tempat  rehat  dan  menghilangkan dahaga  dengan harga  jajanan  yang sangat murah.



Mesjid Baiturrahman pusat ibadah Islam Nusantara,
Meramaikan mesjid akan menjadi berkah manusia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ANDI RENDI RUSTANDI ANAK BURUH DAN PENJUAL GORENGAN SERING TERUSIR BEKERJA DI LEMBAGA RISET BESAR JEPANG

NusaNTaRa.Com byAsnISamandaK,             S    a    b    t    u,      3     0        M     a     r     e     t        2     0     2     4   ...