Rabu, 23 November 2016

WAKIL BUPATI NUNUKAN IR. H FARIDIL MURAD, PETANI HARUS MEMPERTAHANKAN FUNGSI LAHAN SAWAH

NusanTaRa.Com

Wkl Bupati Nunukan  Ir. H Faridil Murad MSc. Penanaman Padi di Kamp. Tellang Kec. Sebatik Barat


“  Kita patut bersyukur bahwa sampai hari ini lahan pertanian di sini masih seperti yang dulu tidak terlalu berkurang oleh proses alih fungsi lahan persawahan menjadi kawasan perumahan dan perkebunan,  hal ini prlu para petani  pertahankan karena lahan pertanian merupakan salah satu faktor untuk menciptakan Ketahanan Pangan Nasional  “, Ujar SiDin Ir. H Faridil Murad MSc wakil Bupati Nunukan pada acara Penanaman padi bersama Gabungan Kelompok Tani  “ Bina Bersama “  di Kamp. Tellang Desa Bina Lawan Kec. Sebatik Barat  Kabupaten Nunukan.

Alih Fungsi lahan yang sering disebut Konversi lahan pertanian menjadi satu tantangan bagi masyarakat Indonesia khususnya dunia pertanian untuk mewujutkan swasembada pangan yang menjadi satu nawacita dalam program pembangunan Agrobisnis disamping faktor lain seperti  masih rendah kemampuan produktifitas per area usaha,  penerapan tehnologi yang masih rendah, penggunaan bibit yang belum maksimal dan sebagainya.   Gapoktan Bina Bersama di  P Sebatik termasuk dalam kawasan Perbatasan RI – Malaysia yang tentunya sangat berperan dalam mendukung Ketahanan Pangan Nasional di daerah tersebut dari berbagai persoalan seperti ketersedian pangan  pokok Beras bagi kebutuhan  masyarakat, menciptakan harga yang stabil dari persaingan harga dari jiran dan mendukung pertanian yang maju dan mandiri.


Kecamatan Sebatik Barat memiliki luas areal persawahan sekitar 424 ha dengan kapasitas produksi rata-rata 4,5 ton/ha, termasuk daerah swasembada beras yang sebagian dipasarkan di P Sebatik  dan ke P Nunukan.   “ Gapoktan Bina Bersama membutuhkan dukungan pemasaran dari pemerintah sehingga harga pasar produksi mereka berada pada harga yang layak seperti Karung Beras dan Mesin Jahit karung “, Ujar sidin Firman Ketua Gapoktan Bina Bersama.

Salah satu kendala bagi petani di Kamp Tellang, adalah masih lemahnya kwalitas bibit yang ditanam karena bibit yang digunakan telah bergenerasi  cukup lama dan tidak dijaga sebagai mana di penangkaran  sehingga menjadi lebih  tinggi,   butuh kesuburan tinggi   dan hasilnya   berbeda-beda  setiap  bibit Padi.    Beberapa  Petani  “ Bina Bersama “ bersedia menyediakan lahannya seluas 5 ha sebagai lahan penangkaran bibit dengan demikian kwalitas bibit yang digunakan dapat terjaga sebagaimana keunggulannya.   Mengatasi akan hal ini Bapak Ir. H Jabbar MSc selaku kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Nunukan,  bahwa dinasnya akan berusaha mendatangkan bibit padi yang berkualitas  serta sarana lain yang kiranya dapat mendukung pola tanam padi yang baik seperti menghidupkan penangkaran Padi petani  yang disesuaikan dengan musim tanam.

Acara Penanaman Padi yang digalang Gapoktan “ Bina Bersama “ dan Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia Kab. Nunukan bertujuan memberikan kebersamaan dalam bercocok tanam padi musim ke tiga bagi Petani di daerah tersebut serta saling berbagi informasi dan Pengetahuan baik bagi sesame petani, dengan Penyuluh, Pengusaha dan pemerintah.   Kegiatan ini disambung dengan “ Sambung Rasa “  dimana petani banyak mengeluhkan kondisi pertanian mereka,  seperti Perlunya pemerintah menyediakan bibit yang bermutu,  Petani sawah tadah Hujan membutuhkan sekitar 3 Sumur bor sebagai sumber air,  Pembinaan Embung/Cek Dam,  Sarana jalan pertanian  dan perbaikan beberapa Irigasi pertanian.

Kegiatan Penanaman Padi serentak ini di akhiri dengan Penanaman padi di petakan sawah yang berada ditepi jalan tidak jauh dari tempat acara pertemuan tersebut.  Penanaman padi di lahan sawah  dimulai Wakil Bupati Nunukan Ir. H Faridil Murad MSc dan Ibu, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Bapak Ir. H  Jabbar MSc, Koramil Bapak Sudirman, Camat Sebatik Barat, Camat Sebatik Utara, Camat Sebatik Tengah dan Camat Sebatik Timur, kemudian  seluruh petani dan peserta acara.   Penanaman dilakukan dengan manual alias tangan pada garis yang telah dibuat dan menggunakan mesin tanam pada beberapa petak sawah.

byKariTaLa  LA

Tanam Padi sawah Bersama - sama,
Ketahanan Pangan menjamin ketersedian pangan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SEJARAH MASJID AGUNG SANG CIPTO RASA DIBANGUN WALI SONGO PADA ZAMANNYA, MESJID TERTUA DAN PERNAH DIBANGUN SATU MALAM !

NusaNTaRa.Com  byBambanGBiunG,   S   a   b   t   u,    2   7    A   p   r   i   l     2   0   2   4 Masjid Agung Sang Cipto Rasa di Cirebo...