Kamis, 10 November 2016

RETNO MARSUDI : PEMBEBASAN ABK SANDERA WNI SATU PERJALAN PANJANG

NusanTaRa.Com




Kementrian luar negeri  Indonesia akhirnya berhasil melaksanakan misi diplosinya dalam pembebasaan  4 warga Negara Indonesia yang menjadi  sandera kawanan pembajak atau perampok Somalia di Kepulauan Seychelles.    Pembebasan tersebut dilakukan bersamaan dengan pembebasan 22 sandera  lainnya dari  Negara China, Filippina, Kamboja, Vietnam dan Taiwan yang tangani oleh utusan Negara masing – masing, pada 22 Oktober 2016 di Wilayah Selatan Kepulauan  Seychelles.



Ke 26 sandera yang dibebaskan merupakan awak kapal  Ikan FV Nahan 3 milik Taiwan yang sedang operasi disana, kemudian disandera Bajak laut Somalia ketika melewati kawasan perairan Kepulauan Seychelles Samudera Hindia sebelah timur Benua Afrika pada Maret 2012.  Menteri Luar Negeri RI  Retno LP Marsudi bahwa pembebasan sandera pembajakan ini yang dilakukan setiap Negara yang terkait melalui proses dan waktu panjang,   "  Saya tegaskan pembebasan ini melalui proses pembebasan sangat panjang melalui pembicaraan dengan negara  asal ABK (Anak Buah Kapal) yang sangat intensif ",  Ujar si Galuh   Retno di kantor Kemenlu, Jakarta, Senin 24 Oktober 2016.

                           

Untuk sementara  para sandera berada dalam keadaan sehat  dan  bakal menjalani pemeriksaan dan pemulihan  fisik pasca pembebasan  Ujar Retno menjelaskan pada 24 Oktober 2016 di Jakarta.   Selama dalam sekapan perompak sekitar 4 tahun mereka mengalami tekanan yang berat hingga kurang makan, air minum sulit dan wabah Malaria, "  Diperlukan beberapa hari untuk pemulihan sebelum keempat WNI sandera dipulangkan ke Indonesia  ", ujar Sigaluh  Retno.  Para sandera pada saat ini berada di Kota Nairobi bersama tim Kementerian Luar Negeri.


Keempat ABK  FV Nahan 3 WNI tersebut  Sudirman  24 tahun asal Batam, Supardi (34) asal Cirebon, Adi Manurung (32) asal Medan, dan Elson Pesireron (32) asal Seram.   Satu WNI, Nasirin asal Cirebon, meninggal akibat sakit.   Manajer Forum Oceans Beyond Piracy wilayah Afrika Timur yang turut dalam negosiasi pembebasan tersebut,  John Steed, mengatakan satu orang di kapal yang sama tewas saat pembajakan terjadi,  sementara dua lainnya meninggal karena penyakit selama ditawan. Di antara 26 orang yang bebas, ada satu yang dirawat karena luka tembak di kaki.



Pembebasan Sandera melalui  rangkaian yang  cukup panjang,  dimulai dari wilayah pembajakan di selatan Kepulauan Seychelles, Samudera Hindia  -  Kemudian  sandera dibawa kapal ke daerah Hobyo, berjarak 511 kilometer dari Mogadishu, Ibu Kota Somalia  -   Lalu dibawa ke safehouse di Golkayo Town  setelah singgah di Budbud  berjarak 288 km selama enam jam perjalanan darat  -  Dari Golkayo Town  sandera   dibawa menggunakan United Nation Humanitarian Flight menuju Wajir Airport, perbatasan Somali dan Kenya  tiba pukul 15.30 wset4  -   Sandera dibawa ke Bandara Nairobi  Kenya  tiba pukul 17.32 wset4.   "  Akhirnya sandera keluar dari wilayah Somalia, tim dari semua negara asal menunggu  di Nairobi  ",  pungkas  si Galuh  Retno.


Sejak tahun 1991 kawasan perairan Samudera Hindia di bagian tanduk timur laut Afrika menjadi tidak aman bagi pelayaran Laut karena sering terjadi pembajakan atau perampokan oleh kalangan pembajak bersenjata yang kadang berkedok sebagai nelayan.   Pada tahun tersebut di Somalia terjadi perang saudara yang berdampak pada sebagian pejuang menjadi pembajak kapal di kawasan tersebut  untuk memperoleh dana melalui tembusan dan sebagai dasar tuntutan politik, keadaan tersebut didukung kehidupan nelayan dikawasan tersebut yang sangat miskin serta seringnya terjadi Illegal fishing oleh nelayan asing kawasan tersebut,  setidak demikian kata  Pengamat militer laut Legendari  Lambertmbo.



Pada tahun sebelumnya 16 Maret 2011 MV Sinar Kudus, kapal milik  PT Samudra Indonesia,  juga  dibajak perompak Somalia untuk digunakan sebagai kapal induk pembajak yang beroperasi ke utara sampai Teluk Oman.   Pada kesempatan ini  Pasukan Katak TNI AL yang terbentuk tahun 1960 turut terlibat dalam negosiasi pembebasan  ABK dan Kapal MV Sinar Kudus setelah mendapat perintah dari Presiden  RI  Susilo Bambang  Yudoyonno pada 18 Maret 2011.  1 mei 2011 setelah melalui negosiasi dan pembayaran tebusan, kapal MV Sinar Kudus berhasil dibebaskan dengan sedikit eksiden dimana 4 perompak tewas oleh tembakan pasukan katak AL RI yang bertugas dalam penjemputan dan pengambil alihan kapal.
byMcDonalDBiunG


Kemiskinan dekat dari kejahatan,
Pembajak di laut mengganggu keamanan kemaritiman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PETUALANGAN PERAHU BOROBUDUR 2003 HINGGA CAPE TOWN, DALAM EKSPEDISI JAKARTA – GHANA AFRIKA

NusaNTaRa.Com byLaDollaHBantA,            S   a   b   t   u,    2    7         A    p    r    i    l        2    0    2    4           P...