Senin, 26 Mei 2014

MENGENAL TRI RISMAHARINI WALIKOTA SURABAYA SEDERHANA YANG TANGGUH









Mungkin Ibu RA Kartini akan tersenyum bila menyaksikan bagaimana srikandi Indonesia sebagaimana yang dia impikan dalam bukunya yang berjudul “ Habis Gelap terbitlah Terang “ bukanlah suatu perjuangan yang sia-sia tapi telah tumbuh seperti Megawati Soekarno Putri sebagai Presiden Wanita RI yang pertama,  Menteri  dari kalangan Wanita yang selalu menghiasi setiap susunan kabinet,  Ratu Atut Koisiyah sebagai Gubernur Wanita pertama, Susy Susanti sebagai pebulutangkis wanita kelas dunia, Tri Rismaharini sebagai Wali Kota Surabaya sekaligus terpilih sebagai Walikota terbaik dunia tahun 2013  dll, meski harapan itu belum sebagaimana yang diharapkan yaitu penglibatan wanita dalam berbagai sektor kegiatan belum mencapai ke jumlah 30 %.


Ibu Tri Rismaharini, merupakan walikota Surabaya yang berkepribadian sederhana dan bersahaja meski ia di anugerahi predikat sebagai Wali kota terbaik tingkat dunia  Versi situs Citymayors, Jumat, 21 Februari 2014  dan sebelumnya anugerah ini  di Indonesia hanya diterima oleh Jokowi ketika menjabat wali kota Solo.    " Aku biasa aja.  Apa sih bangganya jadi Wali Kota.   Ya sudahlah nanti ini akan jadi sekedar catatan masa tua kalau pernah jadi yang terbaik. Tapi aku sama sekali enggak bangga," kata dia dengan nada dan ekspresi datar.



Tokoh kelahiran Surabaya sederhana ini ternyata cukup tangguh terlebih saat ia menghadapi berbagai persoalan kepemimpinan  diantaranya tuduhan atas keberhasilan memperoleh hasil survey pemilihan umum elekta bilitas beliau berada diatas Jokowi,  kalangan yang tak menyukainya menuduh bahwa apa yang dilakukan ibu Risma selama ini hanyalah sebuah drama pencitraan.    Menanggapi  isu ini beliau hanya menjelaskan    Tak ada gunanya dia melakukan pencitraan  sedikit pun tak ada keinginannya  untuk dia melenggang maju menjadi calon presiden, calon wakil presiden, atau sebagai Wali Kota di periode berikutnya “. 

Dalam karier diberbagai jabatan  selama ini ibu Risma sudah empat kali mendapat tekanan dan beliau berhasil mengatasi  tekanan tersebut meski  ia dengan kesederhanaannya selalu mengungkapkan bersedia untuk mengundurkan diri bila persoalan itu sudah sewajarnya demikian,   karena baginya tugas adalah pengabdian untuk dapat berbuat baik buat semua rakyat bukan untuk dirinya.  Menghadapi persoalan tersebut wanita tangguh ini selalu mengingat pesan seorang kiai yang selalu mengingatkan ia untuk tafakkur,  Sang kiai berpesan agar Risma tak bertindak layaknya Nabi Yunus yang meningalkan ummatnya, kemudian ditelan ikan Hiu. 

31 Januari 2011 belum setahun menjabat sebagai Wali Kota Surabaya ibu Risma mengalami  persoalan mengenai kebijakannya menaikan Biaya Iklan daerah perkotaan Surabaya sebesar 25 % berdasarkan Perwil Kota Surabaya Nomor 57 tentang perhitungan nilai sewa reklame di kawasan perkotaan Surabaya, menurut  Ketua DPRD Surabaya Whisnu Wardhana kebijakan tersebut bertentangan dengan prosedur pembentukan hukum daerah dan Walikota tidak melibatkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait dalam membahas maupun penyusunan Perwali tersebut.  Akibatnya Ketua Dewan yang didukung 6 fraksi dari 7 fraksi dalam dewan menurunkan Ibu Risma dari jabatannya dengan hak angket.     



Menanggapi alasan pemaksulan tersebut beliau hanya menjawab, Pajak di kawasan khusus perlu dinaikkan agar pengusaha tidak seenaknya memasang iklan di jalan umum, dan agar kota tak menjadi belantara iklan. Dengan pajak yang tinggi itu, pemerintah berharap pengusaha  beralih memasang iklan di media massa, ketimbang memasang baliho di jalan-jalan kota.  Fraksi PKS menolak alasan pemakzulan tersebut dengan anggapan belum  cukup kuatnya bukti yang ada.  Mendagri Gamawan Fauzi angkat bicara menegaskan bahwa Tri Rismaharini  tetap menjabat sebagai Walikota Surabaya dan menilai alasan pemakzulan Risma adalah hal yang mengada-ngada.


Prestasi Ir. Tri Rismaharini, M.T.  Wali Kota Surabaya sejak 28 September 2010,  merupakan wanita pertama sebagai Wali Kota Surabaya.  Sebelum menjabat sebagai Wali kota Surabaya beliau menjadi Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan dan Kepala Badan Perencanaan Kota Surabaya 2010 .   Dibawah kepemimpinannya juga Kota Surabaya meraih tiga kali piala adipura tahun 2011, 2012, dan 2013 kategori kota metropolitan,   serta  membawa Surabaya menjadi kota yang terbaik partisipasinya se-Asia Pasifik tahun 2012 versi Citynet atas keberhasilan pemerintah kota dan partisipasi rakyat dalam mengelola lingkungan  dan  Oktober 2013, Kota Surabaya memperoleh penghargaan tingkat Asia-Pasifik yaitu Future Government Awards 2013 di 2 bidang  yaitu data center dan inklusi digital dan menjadi Wali Kota terbaik dunia pada Januari 2014.


Pemimpin yang  suka blusukan ke wong cilik ini untuk dapat  melihat rakyanya lebih dekat lagi,  meski tak suka membawa media massa untuk meliput kegiatanya yang menurutnya sangat risih, juga  Mengaku sangat takut soal pertanggung jawaban kepada Tuhan soal kepemimpinannya.   Oleh sebabnya, dia sangat memegang teguh prinsip untuk selalu menegakkan kebenaran dan mengusut kesalahan.

Pada 16 April 2014 ibu Tri Rismaharini atas undangan EBA London akan menghadiri acara Socrates  Award Ceremony dengan beberapa walikota dunia lainnya dan penerima award lainnya, pada acara ini Ibu Tri Rismaharini akan menerima penghargaan International dalam kategori " Innovative City of The Future " penghargaan ini tentunya sehubungan dengan keberhasilan beliau memimpin dan membangun Kota Surabaya, demikian disampaaikan Hostin Aristya Sekretaris KBRI London. 

Program Ibu Rsimaharini yang cukup penomenal khususnya di awal tahun 2014 yaitu keberanian beliau untuk menghapuskan satu pusat lokalisasi Dolly surabaya yang merupakan pusat lokalisasi terbesar di Asia tenggara, meski mendapat tantangan dari warga lokalisasi sendiri bahkan dari Partai pendukung beliau PDI P Kota Surabaya, ia tetap melanjutkan dengan memberikan pembekalan dan sosialisasi bagi setiap warga Dolly. 


Biodata :  Tempat Lahir  Suroboyo Jawa Timur,  Tanggal Lahir  20 Oktober 1961 (umur 52), PNS sejak 1990,  Jabatan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Surabaya (2005), Kepala Badan Perencanaan Kota Surabaya (2008) dan Wali Kota Surabaya per 28 september 2010,  Partai politik PDI  Perjuangan,  Suami  Djoko Saptoadji, Anak Fuad Bernardi dan Tantri Gunarni Saptoadji,   Pedidikan S1 Arsitek  ITS dan S2 Menejemen Pembangunan Kota  ITSnop dan Agama  Islam.

byBakriSupian









Tarian Reok kesenian daerah Jawa Timur, 
Pemimpin  berbudaya akan membuat bangsa menjadi besar. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HALIS MUHAMMAD NUR KERJA KERAS SUKSES SULAP PANTAI MASIRETE JADI TEMPAT USAHA WISATA

NusaNTaRa.Com     byLaCappotttA.         S   a   b   t   u,    2   7      A    p    r    i    l      2   0   2   4      Pantai Masirete yang...