Sabtu, 09 Desember 2017

FILM MARLINA THE MURDERER IN FOUR ACTS MERAIH BEST ACTRESS 2017 FESTIVAL FILM CATALONIA

NusanTaRa.Com
byRyan SyahPutra, 15/11/2017


Perjalanan Film “  Marlina the Murderer in Four Acts  “ mengikuti berbagai  Festival film akhirnya mampu mempersembahkan  satu piala  buat Artis Indonesia  “ Marsha Timothy “  sebagai  “ Best Actress    dalam gelaran Sitges International Fantastic Film Festival 2017 di Catalonia, Spanyol.    Marsha Timothy Istri dari aktor Vino G. Bastian itu memenangkan kategori aktris terbaik dengan mengalahkan beberapa  artis ternama dunia seperti  Nicole Kidman, Masami Nagasawa, dan Monika Balsai.     Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak    juga mampu mendapatkan special mention di kategori Focus Asia yang dimenangkan oleh A Special Lady (Lee Ann-kyu),  Festival  film 2017 DI Catalonia, Spanyol menempatkan Film    Jupiter’s Moon “  karya Kornél Mundruczó  sebagai film terbaik.

Marsha memerankan Marlina seorang  janda yang ditinggal mati suaminya, Marsha hidup sendiri di puncak pegunungan savana yang sepi di Sumba, Nusa Tenggara Timur,  keseruan film ini bermula ketika sekawanan perampok dipimpin Markus datang dan merampok serta berbuat semenanya tanpa ia mampu mengatasinya termasuk memperkosanya.   Sebagai wanita Sumba yang sederhana ia melakoni hidup ini hari demi hari  bersama kawanan perampok dengan niat menuntut keadilan akhirnya ia  mampu menghabisi satu-persatu kawanan perampok dengan menggorok kepalanya.  Tontonan ini menayangkan bagaimana keseharian gadis sederhana ini menunggang Kuda dan menaiki bus di gunung sembari memegang penggalan kepala.
Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak memulai perjalanan keliling dunia dari Festival Film Cannes, Prancis,( Mei 2017 ) lalu  Marlina pindah ke New Zealand International Film Festival dan Melbourne Film Festival ( Agustus  2017 ),    Pada   September  2017   Marlina berpetualang ke Kanada, tepatnya Toronto Internasional Film Festival dan dilanjutkan dengan Vancouver International Film Festival, kemudian Film Marlina menuju  ke Sitges International Fantastic Film di Catalonia, Spanyol. Lalu berpindah kembali ke Asia pada Oktober 2017, tepatnya Busan International Film Festival di Korea Selatan.

Menurut Mouly Surya  sutradara Film Marlina yang diproduksi atas kerja sama dengan Prancis, bahwa tour film ini sedikit banyaknya telah mengubah pandangan dunia atas Indonesia setelah mereka menyaksikan pemutaran film tersebut.   "  Kalau di luar negeri, Indonesia terkenal dengan masyarakat Muslim. Tapi film ini menampilkan kepercayaan Marapu, bukan Islam atau bahkan Kristen. Mereka banyak yang antusias bertanya tentang itu  ", Ujar SiDin Mouly di Jakarta, Kamis (9/11).    Marapu merupakan kepercayaan masyarakat lokal yang dianut lebih dari setengah masyarakat Sumba,   kepercayaan  pemujaan  terhadap roh  leluhur ini mengajarkan kehidupan dunia hanyalah sementara dan setelah akhir zaman  penganut Marapu akan hidup kekal di dunia roh.

Berperan sebagai janda merupakan salah satu akting yang diakui Marsha paling sulit dilakukan sepanjang kariernya, sehingga untuk dapat menghidupkan karakter Marlina sebagaimana skenarionya Marsha harus  work shop ke Sumba selama 3 bulan untuk mendapatkan karakter Wanita Sumba yang tepat.   "  Susah sih terutama membangun karakter Marlina. Sutradara menginginkan agar karakter ini menjadi perempuan yang tidak mengeluarkan emosi yang meluap-meluap  ", Ujar SiDin Marsha setelah pemutaran perdananya di Jakarta, Kamis (9/11).

Setelah mendapat sambutan hangat di luar negeri, Mouly berharap penonton Indonesia juga punya antusias yang sama ketika film ini tayang 16 November 2017  mendatang.   "  Saya yakin film ini tidak hanya disukai para peminat film festival, tetapi juga akan disukai oleh masyarakat luas. Cerita Marlina mengenai perjuangan seorang janda untuk mencari keadilan sekaligus penebusan, sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari tanpa disadari  ", Ujar SiDin Mouly.  Marlina menjadi film Indonesia pertama yang menerima subsidi bergengsi dari Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kebudayaan Prancis, Cinema du Monde.

   Marlina the Murderer in Four Acts    yang telah  tayang di bioskop Indonesia pada 16 November 2017  dan  menurut  Rama Adi  selaku Produser,   film tersebut sudah mendapatkan jalur distribusi ke sebanyak 18 negara termasuk Amerika Serikat 2018 dan Kanada. Sedangkan sejumlah distributor dari negara lain disebut masih dalam tahap negosiasi.   Diberitakan Variety, film thriller garapan Mouly Surya itu telahpun dibeli lisensi tayangnya di Amerika Serikat oleh Asian Shadow selaku pemegang distribusi internasional film tersebut.


Lukisan primitip terukir di batu dalam Gua,
Marsha Timothy meraih Best Actress 2017 di Catalonia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BRIGJEN TNI MIRZA PATRIA JAYA SE, KUNJUNGAN KERJA MONITORING DI SOBATIK KALIMANTAN UTARA

NusaNTaRa.Com byFarhaMTukirmaN,           S   e   l   a   s   a,    2   3      A    p    r    i    l     2   0   2   4 Rombongan  Brigjen TN...