Selasa, 20 Januari 2015

DETERJEN RAMAH LINGKUNGAN PRODUK BANTUL HADAPI PASAR ASEAN




NusanTaRa.Com.

Satu Keharusan bagi masyarakat untuk mensukseskan produk suatu bangsa dalam menunjang pendapatan Nasional terlebih bila produk tersebut merupakan produk sekelompok masyarakat kecil, Mempunyai kwalitas baik, mempunyai standarisasi Ekolabel serta mendukung kekuatan pasar dalam negeri dalam membendung arus barang luar negeri di era MEA 2015 ini.  Adalah sekelompok masyarakat Bantul Yogyakarta telah berhasil menghasilkan Sabun Deterjen Ramah Lingkungan yang akan turut bersaing dalam pasar bebas Masyarakat Ekonomi Asean 2015.

Kelompok Masyarakat Desa Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul dengan antusias tinggi siap memproduksi sabun deterjen ramah lingkungan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Deterjen tersebut akan dibuat oleh kelompok-kelompok masyarakat yang ada di desa tersebut kemudian pemasaran sebagian ditangani anggota dan untuk pemasaran lebih luas tentunya akan menggandeng perusahaan yang ada di daerah tersebut.

Lurah Sumbermulyo, Ani Widayani mengatakan, pembuatan deterjen murah dan ramah lingkungan itu mendapat pendampingan dari sebuah perusahaan. Dengan harga bahan baku yang lebih murah, warga dapat memperoleh keuntungan yang cukup lumayan.   Kegiatan ini tentunya juga nanti diharapkan akan menjadi satu tambahan pendapatan bagi warga Bantul untuk meningkatkan kesejahteraan mereka serta menjadi satu produk khas daerah.
 
"Sumbermulyo siap menghadapi MEA 2015. Ini juga merupakan jawaban kami terhadap kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Engga perlu kebanyakan demo, kita langsung action bikin produk murah," papar Ani.    Produk ini juga nantinya akan diberikan Cap Ekolabel yang dikeluarkan KAN (Komite Akreditasi Nasional) yang memberikan maklumat pada masyarakat bahwa penggunaan produk ini ramah lingkungan.

Ekolabel label satu bentuk tanda atau sertifikat pada suatu produk yang memberikan keterangan kepada konsumen bahwa produk tersebut dalam daur hidupnya menimbulkan dampak lingkungan negatif yang relatif lebih kecil dibandingkan produk yang non Label Ekolabel serta memberikan jaminan bahwa dampa yang ditimbulkan masih dibawah nilai toleransi lingkungan yang dibenarkan.  Daur hidup produk mencakup perolehan bahan baku , proses pemuatan, pendistribusian, pemanfaatan, pembuangan serta pendaurulangan. Informasi ekolabel ini digunakan oleh pembeli atau calon pembeli dalam memilih produk yang diinginkan berdasarkan pertimbangan aspek lingkungan dan aspek lainnya. Di lain pihak, penyedia produk mengharapkan penerapan label lingkungan dapat mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian produk. 

Nantinya, deterjen itu akan diberi label SMM yang berarti Sumbermulyo Mandiri. Selain menambah pemasukan bagi warga, upaya ini juga untuk menguatkan potensi ekonomi di Sumbermulyo.  Selain kwalitas produk yang unggul diharapkan bahwa dengan harga yang relatip lebih memaasyarakat maka produk Deterjen ini akan memenangkan perrtarungan pasar deterjen di Indonesia dan tidak menutup kemungkinan akan memasuki pasar negara Asean.
byECO YOUTH TOYOTA, 20 Januari 2015




Siti Markonah mandi di Kali Deres,
Sekali kesumur badan dan pakaianpun bersih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KISAH JANDA PANGERAN CINA YANG BERUBAH MENJADI BATU. LEGENDS GUNUNG KINABALU DI SABAH

NusaNTaRa.Com     byGreaTBritteN,       J    u    m    a    t,     0    3      M    e    i       2    0    2    4   Gunung KINABALU gunung...