Senin, 11 Februari 2013

TEUKU MARKAM PENYUMBANG EMAS PEMBANGUNAN TUGU MONAS DARI SERAMBI ACEH.

NusaNTaRa. Com                                                                                                                                                               byLaKariTaLa  LA,                                                                                        10  -  Februari  -  2013

 

Monumen Tugu Nasional  (Monas)  dibangun tahun 1961,   sejarah pembangunan  Monas saat itu merupakan proyek kebanggaan Presiden Soekarno,  suatu bangunan Tugu Nasional yang menurut  Soekarno  demi  kepentingan dan kebesaran Bangsa Indonesia yang baru merdeka.   Saat itu selain Monas, Soekarno membangun proyek-proyek seperti Hotel Indonesia, pusat perbelanjaan Sarinah, hingga Gelora Olahraga Senayan (GBK),  sebagai satu proyek-proyek Mercu Suara, benderang keluar negeri meski sakit untuk memberikan cintra positip dimasa awall kemerdekaan yang sakit.

Di awal masa kemerdekaan Negara penuh dengan pergolakan yang  menimbulkan instabilitas nasional,  sehingga pembangunan Monas bahkan sempat terbengkalai pada 1966-1972 karena pasang surut politik setelah peralihan kekuasaan ke rezim Orde Baru.   Tercatat total biaya pembangunan Tugu Monas kala itu sebesar Rp 358.328.107,57,  Anggaran yang cukup besar untuk proyek Monas memaksa Soekarno mencari para dermawan dari penjuru Tanah Air untuk menyelesaikannya.

Salah satu bagian paling menarik dari Monas adalah emasnya yang berbobot lebih 30 kilogram.   Seorang pengusaha asal Aceh, Teuku Markam, rela menyumbang sampai 28 kilogram emas saat awal pembangunan Monas.    Pada puncak bangunan yang menjulang setinggi 132 meter, terdapat nyala obor yang terbuat dari perunggu seberat 14,5 ton dan dilapisi emas murni seberat 35 kilogram (yang kini menjadi 50 kilogram).

Teuku Markam merupakan keturunan  Teuku Marhaban,  Uleebalang yang lahir tahun 1925 di Seuneudon dan Alue Capli, Panton Labu Aceh Utara dan dinamai Teuku Marhaban.    Teuku Markam  seorng pengusaha Aceh yang kaya raya  rela  menyumbangkan Emas seberat 28 kilogram selain itu ia   sendiri sudah lama dikenal sebagai pengusaha yang dekat dengan Soekarno. Dia pernah berdinasi di militer sebelum kemudian banting setir menjadi saudagar karena merasa tak cocok dengan dinas militer.

Dalam perjalanannya sebagai pengusaha kaya raya di awal kelahiran Republik, Teuku Markam banyak terlibat dalam proyek pembangunan infrastruktur di Aceh dan Jawa dengan  mendirikan perusahaan perdagangan bernama PT  Markam.    Karena kedetakannya dengan Soekarno pula, yang membuat nasibnya berubah drastis di era Presiden Soeharto,  tahun 1966, dirinya pernah dipenjara oleh Orde Baru tanpa proses pengadilan kemudian  perusahaannya  diambil alih pemerintah dan menjadi cikal bakal BUMN bernama PT Berdikari (Persero).

Teuku Markam Sahabat Soekarno di masa perjuangan,  bergabung dengan Tentara Rakyat Indonesia (TRI)  dan ikut pertempuran di Tembung,  Sumatera Utara,  bersama-sama dengan Jenderal Bejo, Kaharuddin Nasution, Bustanil Arifin, dan lain-lain  serta aktif di berbagai lapangan pertempuran dan ikut mendamaikan perselisihan antara pasukan Simbolon dengan pasukan Manaf Lubis.   Teuku Markam lalu diutus  Panglima Jenderal Bejo ke Jakarta untuk bertemu pimpinan pemerintah  kemudian  diutus lagi ke Bandung untuk menjadi ajudan Jenderal Gatot Soebroto dan ia bertugas disini hingga Jenderal Gatot Soebroto meninggal.  Gatot Soebroto pula yang mempercayakan Teuku Markam untuk bertemu dengan Presiden Soekarno.

Uang patungan proyek Monas lainnya berasal dari sumbangan wajib pengusaha bioskop dari seluruh pelosok Tanah Air,    sepanjang  November 1961 - Januari 1962  tercatat  15 bioskop menyumbang  Rp 49.193.200,01.    Dari data tercatat bioskop penyumbang  seperti Bioskop Parepare, Sulawesi Selatan, misalnya, menyumbang Rp 7.700,60,  bioskop Watampone, Sulawesi Selatan  Rp 1.364,20 dan bioskop Banjarmasin, Kalimantan Selatan  Rp 884.528,85.

Pada puncak bangunan Tugu Monas yang menjulang setinggi 132 meter,  terdapat nyala obor yang terbuat dari perunggu seberat 14,5 ton dan dilapisi emas murni seberat 35 kilogram (yang kini menjadi 50 kilogram).   Dalam sejumlah sumber disebutkan Monas diresmikan pada 12 Juli 1975 tanpa ada acara peresmian Tugu Monas.   Kawasan Monas dibuka untuk umum melalui Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin Nomor Cb.11/1/57/72  tanggal  18  Maret  1972.

Serambi Mekah Aceh suhunya panas, 

Teuku Markam Aceh Penyumbang Emas tugu Monas.

 

 NusaNTaRa.Com  Adverstesment                                                                                Melayani pemasangan Iklan                                                                                                   Sila Dail  Talian  0812 5856 599

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ANDI RENDI RUSTANDI ANAK BURUH DAN PENJUAL GORENGAN SERING TERUSIR BEKERJA DI LEMBAGA RISET BESAR JEPANG

NusaNTaRa.Com byAsnISamandaK,             S    a    b    t    u,      3     0        M     a     r     e     t        2     0     2     4   ...