Sabtu, 02 Februari 2013

Alat Musik " LATATOU " Etnis Cia-Cia



Salah satu alat musik tradisional yang dikenal dengan nama “LATATOU” dan masih digunakan hingga saat ini berupa alat musik pukul, terbuat dari belahan kayu pilihan, berasal dari salah satu suku/etnik cia cia dari daerah buton/ kota bau bau Sulawesi tenggara.

Seiring Perkembangan zaman, sekarang ini alat musik LATATOU sudah jarang ditemukan dan bahkan masyarakat buton/baubau sudah tidak mengenalnya lagi namun masih eksis di sekelompok masyarakat etnik cia cia.
Pada awalnya alat bunyi bunyian latatou ini di gunakan oleh masyarakat petani di saat melepas lelah sehabis bercocok tanam atau juga di gunakan sebagai penghalau dari  hewan hewan yang dapat menggangu tanaman mereka. Alat musik ini ada atau pertama kali ditemukan pada saat petani membersihkan kebunnya. Didalam bahasa leluhur dinamakan “PORANGKAI” (Membersihkan rumput), batang-batang pohon atau ranting-ranting kayu untuk  di bersihkan atau di kumpul dan di bakar. Kayu yang layak di pakai di simpan misalnya untuk kelengkapan bangunan rumah serta kelengkapan lain seperti kayu bekas. Disinilah latatou di pukul-pukul, dimainkan sendiri-sendiri atau bersama-sama pada saat sehabis mengolah lahan untuk bertani dan membersihkan lahannya.
Latatou berasal dari salah satu bahasa leluhur masyarakat buton/baubau, terdiri dari kata lata dan tou. Lata berarti pukul dan tou berarti bunyi/ nada.  Jadi latatou adalah potongan kayu yang di belah dan dipukul,pemukulnya dari potongan kayu juga, dipukul secara bergantian dengan kedua tangan yang menghasilkan bunyi atau nada yang enak didengar.
Proses pembuatan Latatou ini diperoleh pada saat masyarakat mencari kayu bakar dengan cara memotong kayu bakar tersebut di belah 2 bagian, 4 bagian atau beberapa bagian. Dari potongan kayu yang telah di belah-belah dengan panjang dan ketebalan tertentu tersebut kemudian di pukul-pukul untuk mengetahui dan memilih potongan kayu yang layak untuk gunakan atau di mainkan yang bisa menghasilkan nada-nada tertentu sebagai pilihan. Jenis kayu yang dominan mereka gunakan untuk pembuatan alat musik ini berasal dari Kayu  Lapi (Gaba yang  ringan)
penggunaan potongan kayu latatou dimainkan oleh 2 orang, salah seorang di antaranya menggunakan 3 potongan kayu dan seorang lainnya 1 potongan, masing masing potongan kayu tersebut di letakkan di atas paha mereka tanpa ada pelapis dan dipukul/dimainkan dalam posisi duduk dengan kedua kaki terbentang lurus kedepan. suara yang dihasilkan pemain yang menggunakan 3 batang kayu berfungsi sebagai Melodis yang menghasilkan bunyi/nada “LA – TA – TOU” sedang seorangnya lagi yang menggunakan 1 potongan batang kayu berguna sebagai pengatur Ritmis. Sehingga alat musik ini akhirnya dikenal dengan nama LATATOU. Seiring dengan perjalanan waktu alat Latatou  di mainkan pada acara acara umum dan pada perkembangan selanjutnya alat musik latatou ini dipadukan dengan alat musik lain seperti gendang, gong, dan kecapi dll, untuk mengiringi tari-tarianan tradisional.
Dari  Ode Ghani Blog,  oleh La Ode Abdul Ghaniyu Siadi
19  desember  2012
 i


 Pukul Gendang berbunyi rentak Nusantara,
Latatou meski sederhana bagi pendengar menentramkan Jiwa .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ANDI RENDI RUSTANDI ANAK BURUH DAN PENJUAL GORENGAN SERING TERUSIR BEKERJA DI LEMBAGA RISET BESAR JEPANG

NusaNTaRa.Com byAsnISamandaK,             S    a    b    t    u,      3     0        M     a     r     e     t        2     0     2     4   ...