Rabu, 25 Juli 2012

BKP3D NUNUKAN BUKA PUASA BERSAMA DI PANTI ASUHAN “RUHAMA”

            

   
 “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa”. Al-Baqarah-183.







Selasa, 24-Juni-2012 (3 Ramadhan 1433 H),  Untuk lebih mendekatkan diri pada Allah swt  dan silaturahim dengan sesama  ummat islam khususnya kaum anak yatim Keluarga besar Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh Nunukan (BKP3D) mengadakan kegiatan buka Puasa bersama di Panti Asuhan Aisyiah “ RUHAMA “  yang dipimpin oleh Ibu Misliati S.Pd, dengan acara   berupa Kata Sambutan, Ceramah Singkat,  Buka Bersama, Sholat Magrib Berjamaah, Makan malam  dan Penutup.











Panti Asuhan Aisyiah RUHAMA di jalan Pangeran Antasari Nunukan Tengah, dihuni anak yatim sebanyak 74 orang yang mendapat bimbingan agama  dan pendidikan umum untuk membentuk  insan yang beriman dan berilmu oleh segenap pembimbingnya.  Dari BKP3D yang hadir sebanyak 27 orang terdiri dari Kepala Badan, Kabid, Kasubid, Penyuluh dan stap. Acara dilaksanakan di ruangan Pertemuan Panti Asuhan dan Mesjid Panti Asuhan.

Sambutan Kepala Badan Bapak Ir. Jabbar. M.Sc  mengawali keakrapan tersebut mengatakan  dalam sambutannya “ Bahwa bulan suci Ramadhan adalah bulan istimewa bagi Ummat Islam  karena merupakan bulan yang di lebihkan oleh ALLAH saw dari bulan-bulan lainnya khususnya dalam beribadah berbuat kebaikan sehingga kebaikan itu digambarkan semalam saja sama dengan seribu bulan biasa,  sehingga amatlah mulia bila dibulan berkah  ini kita dapat saling berbagi bahagia dengan sesama ummat Islam terutama dengan para anak Yatim agar kita semua mendapat berkah dari Allah.

Dengan niat tersebutlah pada  kesempatan yang diberikan Allah ini kami gunakan untuk mendekatkan silaturahim dan mengajak warga panti untuk saling berbagi kebahagian.“,   sementara Ustad menyampaikan pesan “ Agar semua ummat Islam  memanfaat bulan yang di Rahmati Allah ini mulai dari 1 Ramadhan hingga akhir Ramadhan dengan melaksakan ibadah Puasa sebagaimana mestinya dan memperbanyak ibadah, sesungguhnya tugas dan tanggung jawab di tugas kita masing-masing juga merupakan satu ibadah selama kita menjalankannya dengan benar sebagaimana petunjuk al-Qur’an yaitu mengajak kepada kebenaran dan menjauhi dari kemungkaran,  dan semoga bulan ini dapat menjadi Bulan Universitas Iman bagi kita semua sehingga setelah selesai kita akan keluar dengan kepribadian dan sikap yang positip “

Kegiatan diakhiri dengan sholat Magrib berjemah di Mesjid AL-Hamid samping Yayasan kemudian makan malam dan Bersalaman dengan semua peserta.  Wabillah taufik walhidayah Summasalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu.


“  Sebaik-baik rumah kaum Muslimin yaitu rumah yang di dalamnya ada seorang anal yatim yang diperlakukannya dengan anak baik.    Dan sejelek-jelek rumah kaum muslimin yaitu rumahnya yang didalamnya ada anak yatim yang diperlakukan dengan buruk.   Aku (Nabi) dan pemelihara anak yatim di syorga itu seperti ini (diisyaratkan oleh nabi dengan jari tangannya). (HR. Bukhari).  “

By. Bakri Supian















Barang siapa  yang mendirikan Puasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan kebaikan, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu (HR.Bukhari – Muslim).

Minggu, 22 Juli 2012

EKSPEDISI KHATULISTIWA DI BUMI BORNEO 2012.


EKSPEDISI KHATULISTIWA DI BUMI BORNEO 2012.
Tim Ekspedisi Khatulistiwa yang beranggotakan 1.530 orang prajurit TNI ,Mahasiswa , Menwa, Peneliti, Kepramukaan,dan Tokoh Masyarakat Perbatasan yang akan melaksanakan ekspedisi disepanjang Perbatasan Indonesia - Malaysia sepanjang 2.200 km yang berlangsung mulai 05 April 2012 hingga 17 Juli 2012.  Thema ekspedisi khatulistiwa adalah  " PEDULI DAN LESTARIKAN ALAM  INDONESIA ",   Ekspedisi ini diharapkan dapat Meningkatkan rasa cinta tanah Air (CIPATA), Ekspedisi khatulistiwa merupakan bagian dari upaya mengenal  kawasan border  posisi  lintang dan bujur perbatasan baik identifikasi patok yang telah ada maupun bentangan alam yang ada seperti Pegunungan, lembah, sungai, laut dan lembah. Termasuk di dalamnya  kondisi Flora, Fauna, sosial, demografi,  geografi,  kultur masyarakat setempat serta komunikasi dengan masyarakat perbatasan,  kegiatan tersebut dibagi dalam bagian sebagai berkut  :
 KEGIATAN EKSPEDISI :
a. Penjelajahan :    1). Tim Sus menjelajah Tanjung Datu (Provinsi Kalbar) s.d. Pulau Sebatik (Provinsi Kaltim)  sepanjang 2.200 km.   2). Tim Jelajah Sub Korwil sesuai wilayah Korwil.     3). Tim Jelajah Laut Rawa Sungai dan Pantai oleh Tim Marinir sepanjang 5.800 km

b. Penelitian :   1). Kehutanan.   2). Flora Fauna.  3). Geologi dan Potensi Bencana. 4). Perbatasan.

c. Komsos (Komunikasi Sosial) :  1) Karya Bhakti,  2) Bhakti Sosial,  3) Penghijauan,
 4) Ceramah Kebangsaan.  
Ekspedisi Khatulistiwa Borneo 2012 bergengsi kebangsaan ini terdiri dari komando pengendalian, tim Korwil, tim  SubKorwil dan tim Unit SubKorwil (Penjelajah, Peneliti dan Kosmos) berikut ini  :
 Poskotis :
     a. Kodam XII/Tanjungpura :  1) Korwil Kalimantan Barat :   a). Sub Korwil Sambas kedudukan di Pelabuhan Kamla Merbau, Desa  Sebubus, Kecamatan  Paloh.   b). Sub Korwil Sanggau kedudukan di Eks Perum Bea Cukai, Desa  Entikong, Kecamatan  Entikong.   c). Sub Korwil Kapuas Hulu kedudukan di Balai TN Betung Kerihun, Desa  Lanjak, Kecamatan  Lanjak.   2) Korwil Kalimantan Tengah :  a). Sub Korwil Puruk Cahu kedudukan di Km 45, Desa  Asam Tumpuk / Saripoi, Kecamatan  Tanah Siang.
     b. Kodam VI/Mulawarman : 1).  Korwil Kalimantan Timur :   a). Sub Korwil Nunukan kedudukan di Camp PT. Adi Mitra Lestari, Desa   Tampilan, Wasan, Kecamatan  Sebuku.   b). Sub Korwil Malinau kedudukan di Lap. Bola Sentaban, Desa  Sentaban, Kecamatan  Mentarang.   c). Sub Korwil Kutai Barat kedudukan di Lapangan Bola L. Bagun, Kecamatan  :  Long Bagun.    2). Korwil Kalimantan Selatan  :    a) Sub Korwil Hulu Sungai Tengah kedudukan di Kaki Peg. Meratus, Desa  Timan, Kecamatan  :  Hantakan Murung Barabai.

Beberapa aktipitas Tim ekspedisi Khatulistiwa di lapangan  :
1.     Tim Ekspedisi Khatulistiwa Subkorwil 03/Putus sibau menemukan kodok purba yang berukuran sebesar ayam panjang 41 Cm, lebar 18 Cm, memiliki kulit kasar dan terdapat tonjolan kasar.   Ditemukan di Gunung Batu Lobang Tanah, Putussibau, Kalimantan Barat.    Pimpinan Letda Inf Muhamad Zoddiqul menemukan kodok yang diduga spesies langka tersebut saat menjelajah patok perbatasan RI-Malaysia pada koordinat 3006 -  3992. Kodok lain yang diketemukan adalah Bufo juxtasper kodok ini bisa bertahan sepuluh hari di darat.
Perwira di Tim Ekspedisi Khatulistiwa Subkorwil-1 Sambas Mayor Arh MN Komarudin   menemukan fakta bahwa masyarakat di perbatasan terutama di daerah pesisir umumnya mengidap hipertensi dan asam urat tinggi,  hal itu diketahui setelah tim menggelar bakti sosial di Desa Temajuk dan Cermai di Kecamatan  Paloh dan dilokasi ini mereka mengadakan pengobatan gratis. Tim Sus Jelajah darat yg akan melintasi daerah perbatasan dari Patok A1  Tanjung Datu Kab. Sambas hingga ke P. Sebatik akan mengamati patok batas sepanjang perbatasan dan menemukan beberapa patok telah hilang dan mendapatkan beberapa titik sebagai daerah illegal logging. 
 Tim Ekspedisi Khatulistiwa 2012 Sub Korwil 08 Hulu Sungai Tengah (HST) memperkirakan lokasi populasi dan habitat kijang emas (Muntiacus  atherodes)  di Kawasan Pegunungan Maratus, Kalimantan Selatan yang berbatasan dengan Kalimantan Tengah dan bersama Pegunungan Schwaner membentuk punggung dan puncak daratan Kalimantan.   Kapten Pasukan Efendi Hermawan dan timnya yang menemukan di Desa Haratai  Kecamatan Lakdoso Kabupaten Hulu Sungai Selatan,  Kijang emas atau kijang kuning yang oleh warga setempat disebut kijang hilalang merupakan salah satu jenis kijang endemik Kalimantan yang sangat langka.
 kata : “ Dr. Ir. Abdul  Haris Mustari, MSc. Tim Peneliti dari IPB”, diarea ini juga mereka menemukan Tupai Raksasa yang disebut Tangkarawak.   Tim Ekspedisi Khatulistiwa HST diarahkan pada pendataan dan penelitian tentang kerusakan hutan, geologi, kekayaan flora dan fauna, sosial budaya, serta pendataan potensi bencana.
 Tim Ekspedisi Khatulistiwa Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan, Kapten Mar Tantahara,  Menemukan Kepala ular itu segitiga, ekornya merah. Ini adalah ciri-ciri ular berbisa, dan peneliti UGM Kukuh Indra berupaya menangkap ular yang  panjang lebih dari 100 cm.    Trimeresurus sumatranus itu. ''Ini ular yang sangat langka, dikenal hidup di Sumatra,''.   Selain itu ditemukan beberapa jenis ular,  ular viper daun (anakan),   ular viper palsu/berbisa (Psammodynastes sp), Viper hijau (Tropidolaemus waglerii)  dan ular viper daun (Trimeresurus borneensis) dewasa.  Tim menangkap ular viper itu di pokok pohon di Gunung Pindihan. Di Gunung Paku.  Selama tiga minggu gerakan pertama, Tim telah mengumpulkan 72 spesies reptil dan amfibi.   Didapatkan pula kodok sungai Bufo asper dan Kodok Bufo juxtasper. 
Tim Ekspedisi Khatulistiwa 2012 Koordinator Wilayah 08 Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, selama penelitian dan penjelajahan berhasil mencatat 193 temuan. 72 temuan pada penelitian dan penjelajahan pada tahap pertama dan 121 temuan pada tahap kedua.  Diantaranya 60 jenis kupu-kupu seperti Kupu-kupu Sayap Burung (Troides Andromache) dan Kupu-kupu Brook (Troganoptera brookiana) tergolong langka.
Penemuan lainnya ranggah/tanduk kijang emas (kepala) yang sudah mengering, burung enggang  dan macan dahan yang ditemukan warga dalam keadaan sakit.   Macan Dahan (Neofelis nebulosa) dengan ukuran panjang 15 meter merupakan jenis kucing terbesar di Kalimantan penyebarannya  meliputi Pegunungan Himalaya, Cina bagian selatan dan Taiwan ke Selatan menuju semenanjung Malaysia, sedangkan di Indonesia sendiri ada di Sumatera dan Kalimantan.    Babi Hutan Berjanggut (Sus barbatus), Kijang Muncak (Muntiacus muntjak), Sambar/Payau (Rusa unicolor). Lainnya,  berbagai jenis primata seperti Lutung (Presbytis cristata), Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) dan  Kelasi Merah (Presbytis rubicunda).
 Tim Ekspedisi Khatulistiwa Subkorwil IV Murung Raya Kalimantan Tengah dikomandani Lettu Inf Haris Puji,  Menemukan bangunan mirip arsitektur candi dan hewan langka berupa kura-kura darat di Co 9581-0475 Tanjung Joang, kura-kura tersebut merupakan  kura-kura darat dengan nama latin Manouria Emys dan merupakan kura-kura terbesar kedua di dunia setelah kura-kura Galapagos, hidup di pegunungan ketinggian 1000 meter dpl tersebar di Asia tenggara dan Cina Selatan, makananya yang utama adalah daun keladi (Kelp araceae),  daun muda dan buah-buahan. Untuk status konservasi Appendix II CITES (dilindungi) dikarenakan sudah mulai punah.     
Tim Penjelajah Ekspedisi Khatulistiwa Sub Korwil 04/Murung Raya  menemukan air terjun. Air terjun ini ditemukan Tim Penjelajah I dipimpin Lettu Inf Muhtar di Desa Saruhung. Air terjun ini mengalir menuju turbin PLTA yang digunakan sebagai sumber listrik bagi warga.    Di desa Kolam, Tim Penjelajah I juga menemukan air terjun dengan ketinggian sekitar 20 m jarak dari perkampungan (Desa Kolam) 3 km dan  air terjun dengan ketinggian 35 m terletak sekitar 4 km dari perkampungan (Desa Kolam)  dengan air yang cukup deras.   Selain air terjun ditemukan  juga Gua Bahuta  oleh masyarakat setempat dipercaya  tempat untuk menyembuhkan orang sakit.   
         4.     Tim ekspedisi khatulistiwa Sub-Korwil V Nunukan dipimpian Mayjen TNI Wisnu 
                 Bawatenaya,   Pelepasannya oleh Wakil Bupati Nunukan Hj. Asmah Gani 
                 (3/4/2012).  Tim Penjelajah 1 dipimpin Letda  Infantri Ananta telah berada di Patok
                 Perbatasan 187 di kilometer (KM) 78 dar arah sebatik  Kec. SeiMenggaris daerah
                 Kandoangan, secara keseluruhan Tim Ekspedisi ini akan meneroka kawasan
                 perbatasan sejauh 385 km dengan melewati 3.264 Patok Perbatasan.   Tim 
                 Penjelajah 2 telah finish yang dilepas pada 30 mei dari arah barat Long Midang
                 menuju arah barat yaitu ke Lumbis sejauh 104 km & Patok Perbatasan 1.957 buah
                dipimpin Letda Infantri Bobby Kotatcht.

     Sejauh ini Tim Ekspedisi di Nunukan yang saat ini berada di SeiMenggaris,  Unit  Peneliti  telah menemukan Flora & Fauna seperti  Ular Phyton spesies baru dan satu ular yang menurut warga setempat aneh,  22 jenis tanaman obat (Halit, Lali, Penggo, Maraliel, Kulat, Pasak Bumi, Kayu Pengering, Mung, Tidu, Akar Amplas, Pengalit, Selong, Belung, Akar Kayu Darah,  Rotan Merah, Akar Penawar Racun Kedayan,   Kayu Knadikara,  Pengingat,  Keput, Kayu Serai,   Seloang,  Akar Sengkeret dan 
                Kayu Penahan), satlain berupa Beo (Gracula religiosa), Kacer
          (Copsychud sp), Kuoa Raja (Argusianus argus), Gagak Hutan (Carvus enca), Murai
          Batu (Monticola sp), Kadalang Kembang (Phaenicopaheus javanicus), Ikan Baung,
          Macan Dahan dan lain-lainnya.  Di Desa Tau Kecamatan Sebuku Tim Ekspedisi
          menemukan seekor Gajah Borneo (Elephas maximus borneensis)seukuran Kerbau
         besar dengan kotoran yang berserakan.   Unit Peneliti Geologi dan Potensi bencana
         menemukan kandungan Batu Bara di KM 15 SeiMenggaris diprediksi memiliki
         kandungan kalori cukup tinggi, Unit Peneliti Sosial Budaya menemukan Bidan yag
         melaksanakan prakteknya di bawah kolong rumah serta Kelas 1, 2 dan 3 SD yang
         belajar di bawah kolong rumah karena jarak sekolah jauh dn harus melewati sungai
         besar yang kerap banjir namun kelas 4, 5 dan 6 tetap belajar di Sekolah.
         Ekspedisi Khatulistiwa nantinya akan dapat melakukan tugas pengenalan wilayah
         sebagai teritorial perbatasan dr berbagai aspek yang dapat meningkatkan ketahanan
         nasional dan akan dapat melancarkan satu pembangunan yang bersinergi dengn
         berbagai proses pembangunan seperti adanya pengenalan Geografis, Demografis  dn
         Potensi wilayah.   Lebih jauh ekspedisi ini akan menjadi pengecekan perbatasan yng
         ada disepanjang perbatasan berupa patok dan alam dan mengecek apakah masih 
          berada pada posisi yang sesuai.   Semua hasil temuan tersebut nantinya akan
          dilaporkan pd pihak terkait dan akan menjadi satu bahan dasar untuk perumusan
           dalam pengembangan wilayah perbatasan.

           Tiga Tim Ekspedisi Khatulistiwa Subkorwil Malinau Tim Jelajah, Peneliti dan
           Komunikasi sosial  tlh memulai misinya sesuai tufoksinya dn saat  di Desa Singai
           Terang, Kecamatan Mentarang.  Penjelajahan oleh Tim Penjelajah yg berjumlah 39
           org yaitu penjelajahan unit-1  di mulai dr  Desa Long Berang Kec. Mentarang Hulu
           menuju Pos Pamtas Long Midang melintasi  Wayagung CO 7325 3439.   Tim
          Penjelajahan Unit-2,  14 anggta di mulai dr Pos Pamtas Long Nawang Patok V 848
          CO.04575472 menuju Pos Pamtas Apau Ping CO.6958 3935.  Di desa  Long Gapit
          dibangun Tugu Khatulistiw dgn peletakan batu pertama oleh Letkol Inf M Yamin
          Yono sebgai komandan Subkorwil 6, berbentuk segetiga dgn dilengkapi dokumen
          selama kegiatan ekspedisi dan nama2 peserta ekspedisi Khatulistiwa Malinau.

         Tim Ekspedisi Katulistiwa Subkorwil Kutai Barat,  Desa Suku Dayak  Kenyah Batu
          Majang menemukan belukar Anggrek Bambu (Arundina graminifolia) sekitr hutan
         hujan yg sedang berbunga Putih Ungu di bulan April dn Mei.  Di desa Long Bangun
         ditemukan Kantung semar, beberapa anggrek dan Ular Wagler sangat beracun
        (hemotoxin) dn Rumah adat Lamin yang dipergunakan sebaik bioskop saat musim
        hujan.  Tim Sosial Budaya  bertugas mendata segala macam  kekayaan budaya dn
        cara hidup masyarakat, seperti diketahui   bhw di Kalimantan terdapat lebih 400 sub
        Suku dayak diantaranya yang ditemui Tim di Kecamatan Long Bangun adalah suku
        Dayak Punan yng merupakan suku Dayak Paling Primitip dan pola hidupnya masih
        menyatu dengan alam.

       5.     Tim RALASUNTAI (Tim khusus, Rawa,  laut,  Sungai dan Pantai) yang terdiri dr Inta. Ampibi Marinir, Satuan 81 Gultor dan Paskhas 465 Pontianak  tiba dgn selamat di Mako  Lanal Nunukan 18-6-2012 yng disambut Danlanal Nunukan Letkol Laut Eko Vidhianto, Kapten Marinir Mardiono dari Ketua Tim ekspedisi Wilayah Nunukan dan Aparat Pemkab (Hasan Basri).   
Tim Relasuntai  bertolak dari Kalimantan Barat pd 7 April 2012 menggunakan 2 unit Combat-boat 600 PK, dikomandani Mayor Marinir Freddy Ardianszah mmbawa 17
           orang personil dengan tugas utuk menjelajahi perairan Laut, Sungai, Rawa, Pulau
           dan Pantai yang dilewati mulai dari pesisir Sambas Kalimantan Barat  hingga
           Nunukan Kalimantan Timur yg berjarak 5.800 km dengan tugas mengenali daerah
           operasi yang dilewati, Karakteristik masyarakat setempat, adat istiadat dan budaya,
           alam sekitar serta potensi yang terkandung di setiap daerah.
           Di Kota Bontang Kaltim  Tim Ralasuntai melaksanakan pengibaran bendera Merah
           Putih di bawah laut sbg bentuk perayaan Harkitnas.    Selama lamisi ini berjalan  3 bln
           mengalami banyak kendala namun dapat ditasi dengan segera seperti Mogok saat di 
           Banjarmasin, sakit,  Pembacaan jalur yang belum dikenal serta  perjalanan selama 3 
           bulan tersebut membuat rambut peserta yang biasanya Cepak menjadi  rambut 
           melambai-lambai  dan memiliki kumis tak terurus serta berewokan.

Sebenarnya masih sangat banyak lagi kegiatan dan temuan yang telah dilaksanakan Tim Ekspedisi Khatulistiwa Borneo 2012 mulai dari Kalimantan Barat hingga Kalimantan Timur  selama 3 bulan tapi tak dapat terkaper semua di sini namaun apa yang ada di atas kiranya telah cukup memberikan gambaran seputar aktipitas mereka yang sangat positip bagi membangun Kalimantan dan meningkatkan kecintaan pada Bumi Borneo sebagai satu bagian dari Negara NKRI.

Akhirnya Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan dengan mendapat penyambutan secara adat  meresmikan  Penutupan Ekspedisi Khatulistiwa 2012 di Desa Long Alango, Kec. Bahau Hulu Kabupaten Malinau Kalimantan Timur Senin 16 Juli 2012.
Ekspedisi Khatulistwa 2012 berupa Penjelajahan Perbatasan, Rawa, Laut, Sungai dan Pantai yang telah berlangsung selama selama tiga bulan didelapan titik di Pulau Kalimantan dan telah menghasilkan  sejumlah temuan positip berupa hasil penelitian di bidang Kehutanan, flora, fauna, geologi serta potensi bencana dan soaial budaya

By Bakri Supian



Berjalan berlari melintasi hutan tanah air,
Tim Ekspedisi Khatulistiwa 2012 meningkatkan Cinta tanah air.

Selasa, 10 Juli 2012

Brazil Kembangkan Nyamuk Rekayasa Genetik Untuk Perangi DB


AFP-11-Juli-2012
Posted by Bakri Supian


    Semoga proyek Pengembangbiakan Nyamuk di Brasil ini sukses sehingga Negara kita dan negara-negara berkembang lainnya yang mempunyai kondisi lingkungan yang hampir sama akan turut mengembangkan proyek ini dalam mencegah DB.   Brazil akan mengembangbiakan sejumlah besar nyamuk hasil rekayasa untuk membantu menghentikan penyebaran demam berdarah, sebuah penyakit yang menyerang hampir 500.000 orang tahun ini.
    Demam berdarah menyerang sekitar 50 hingga 100 juta orang di daerah tropis dan sub tropis setiap tahunnya, menyebabkan demam, sakit di bagian otot dan sendi, serta demam berdarah dengue dan sindrom syok dengue yang berakibat fatal.
    Penyakit itu disebabkan oleh empat jenis virus yang disebarkan nyamuk Aedes aegypti. Hingga kini belum ada vaksin untuk mencegahnya, sehingga para ilmuwan mengalihkan fokus untuk mengendalikan pertumbuhan nyamuk tersebut.
    Inisiatif di Brazil akan memproduksi nyamuk jantan Aedes aegypti yang dimodifikasi secara genetik dalam jumlah besar, yang akan dilepaskan ke alam untuk kawin dengan nyamuk betina, kata pihak kementerian kesehatan.      “Keturunan mereka tidak akan berkembang hingga dewasa, dan itu akan mengurangi populasi,” kata mereka dalam sebuah pernyataan.
    Nyamuk-nyamuk baru itu akan diproduksi di sebuah pabrik yang diresmikan pada Sabtu, di bagian timur negara bagian Bahia, Brazil. Empat juta serangga akan dilepaskan setiap pekan.
     Percobaan telah dilakukan di dua kota yang dipenuhi nyamuk di Bahia, dengan 3.000 nyamuk yang dilepaskan di masing-masing kota.    “Menggunakan teknik ini, kami mengurangi populasi nyamuk hingga sebesar 90 persen dalam enam bulan,” kata kementerian tersebut. 



Hidup Gembira Sangat menyenangkan,
Namun Hidup Sehat harus lebih diutamakan.


.....

Pasang Surut Medali Indonesia di Olimpiade


Oleh Abdul Malik | Yahoo! Olahraga – 11-07-2012


Sejak keikutsertaannya di Olimpiade Musim Panas 60 tahun silam, tim kontingen Indonesia telah berhasil mengantongi 25 medali, yang mayoritas disumbang dari cabang bulutangkis dan angkat berat.        Untuk ukuran Asia Tenggara, Indonesia ada di peringkat pertama negara pengumpul medali terbanyak pada ajang Olimpiade Musim Panas. Kemudian diikuti Thailand dengan 21 medali. Tapi jumlah medali emas Indonesia yang ada enam, masih kalah banyak dengan Thailand yang berhasil mengumpulkan tujuh.

Medali Olimpiade pertama Indonesia disumbangkan oleh trio srikandi pemanah, yakni Lilies Handayani, Nurfitriyana Saiman dan Kusuma Wardhani pada Olimpiade Seoul, Korea Selatan, 1988. Kala itu, tim pemanah putri berhasil menggondol medali perak, setelah tahun-tahun sebelumnya tim merah putih sama sekali belum bisa meraih medali.

Kemenangan Nurfitriyana dan kawan-kawannya menjadi pembuka bagi Indonesia untuk kembali memperoleh medali dalam kompetisi di pesta olahraga multi-cabang terbesar di dunia itu. Pada Olimpiade berikutnya di Spanyol, 1992, kontingen merah-putih berhasil membawa pulang dua medali emas dan dua perak, serta satu perunggu. Semuanya dari cabang bulutangkis.

Para peraih medali itu, Alan Budikusuma dan Susi Susanti meraih medali emas untuk tunggal putra dan tunggal putri. Sementara perak disumbang Ardy Wiranata untuk tunggal putra serta Eddy Hartono dan Rudy Gunawan untuk ganda putra. Medali perunggu diberikan Hermawan Susanto pada tunggal putra.

Pada Olimpiade Atlanta 1996, tim Indonesia kembali membawa pulang empat medali. Lagi-lagi, semuanya dari bulutangkis. Hanya kali ini, Susi Susanti membawa pulang medali perunggu untuk tunggal putri. Ganda pasangan Antonius Ariantho dan Denny Kantoro juga menyumbang medali yang sama.       Sedangkan emas disumbang pasangan Rexy Mainaky dan Ricky Subagja pada cabang ganda putra. Sementara perak oleh Mia Audina untuk tunggal putri.

Olimpiade Sydney, Australia pada 2000 merupakan catatan sejarah tersendiri bagi Indonesia. Sepanjang ikut kegiatan tersebut, di Negeri Kanguru inilah Indonesia berhasil membawa pulang medali paling banyak: 1 medali emas, 3 perak dan 2 perunggu.    Medali emas disumbang oleh pasangan Tony Gunawan dan Candra Wijaya dari cabang bulutangkis ganda putra. Sedangkan medali perak disumbang pasangan Tri Kusharjanto dan Minarti Timur, Hendrawan, Raema Lisa Rumbawes. Untuk perunggu disumbang oleh Sri Indriyani, Winarni Binti Slamet.

Setelah itu, pada Olimpiade di Athena, Yunani, jumlah medali yang dibawa pulang kembali turun, yaitu hanya empat: 1 medali emas, 1 perak dan 2 perunggu.      Medali emas disumbang oleh Taufik Hidayat dalam bulutangkis tunggal putra. Sedangkan perak oleh Raema Lisa Rumbawes untuk cabang angkat berat perempuan kelas 53 kg. Perunggu diberikan oleh Sony Dwi Kuncoro serta pasangan Eng Hian dan Flandy Limpele masing-masing pada cabang bulutangkis tunggal putra dan ganda putra.

Pada Olimpiade terakhir empat tahun silam di Beijing, China, kontingen merah-putih kembali membawa pulang 1 medali emas, 1 perak, dan 3 perunggu. Emas disumbang pasangan Hendra Setiawan dan Markis Kido untuk cabang bulutangkis ganda putra.      Sedangkan medali perak disumbang pasangan Nova Widianto dan Lilyana Natsir untuk bulutangkis ganda campuran. Medali perunggu disumbangkan oleh Maria Kristin Yulianti, Eko Yuli Irawan, dan Triyatno, yang masing-masing dari cabang bulutangkis tunggal putri, angkat berat pria kelas 56 kg, dan angkat berat pria kelas 62 kg.

Lalu bagaimana dengan raihan medali di Olimpiade London 2012? Mari kita dukung dan mendoakan yang terbaik untuk kontingen Indonesia yang berjuang mulai 27 Juli hingga 12 Agustus 2012.

Posted by Bakri Supian

PULAU BUNGIN SUMBAWA DI TENGAH LAUTAN JADI PULAU TERPADAT DI DUNIA

NusaNTaRa.Com byLaDollaHBantA,         R    a    b    u,       2    0         A    p    r    i    l        2    0    2    4 Pulau Bungin d...