Sabtu, 09 Juli 2011

SaiNS Baheula BangSA INdoneSIA

SaiNS BahEUla BangSA INdoneSIA
 
       Nenek moyang Bangsa Indonesia sebenarnya telah mewariskan begitu banyaknya warisan berharga bahkan bisa disebut sebagai warisan dunia, namun kita kurang mengetahui, menganggap enteng dan tidak mengembangkannya sebagaimana mestinya sehingga tidak menjadi setara dengan beberapa kemajuan dunia yang sebenarnya beberapa diantaranya memiliki dasar keilmuan dari Penemuan nenek moyang kita, Dibawah ini dipaparkan beberapa Dunia Sains Nenek moyang yang patut  di banggakan bahkan dapat di sejajarkan dengan penemuan dunia lainnya.

1.     Borobudur :  Bukti kecanggihan teknologi dan arsitektur


       Borobudur merupakan bangunan candi yang sangat megah dan Luar biasa   yang diperkirakan mulai dibangun sekitar 824 M oleh Raja Mataram bernama Samaratungga dari wangsa Syailendra.
       Keunggulan bangunan ini adalah sebuah bangunan besar di atas bukit terdiri dari tujuh susun tanpa menggunakan paku dan semen dan menggunakan batu yang sangat banyak tanpa kendaraan seperti sekarang serta bentukan relif batu yang sangat indah, Di zaman sekarang membangun seperti Candi Borobudur  yang mengadopsi Konsep Fraktal (Bentuk Geometris yang memiliki elemen-elemen yang mirip dengan bentuk secara keseluruhan) sangat mustahil.
       Candi borobudur sendiri adalah stupa raksasa yang di dalamnya terdiri dari stupa-stupa lain yang lebih kecil. Terus hingga ketidak berhinggaan. Sungguh mengagumkan nenek moyang kita sudah memiliki pengetahuan seperti itu. Bangunan Candi Borobudur benar-benar bangunan yang luar biasa.

2. Kapal Jung Jawa : Teknologi kapal raksasa
       Penjelajah Laut Nusantara telah melanglang sepertiga bola dunia jauh sebelum Pelaut Cheng Ho dan Colombus melakukan pelayaran.  Meski sejak 500 SM orang Cina telah mengembangkan berbagai jenis kapal namun hingga abad VII pelayaran Laut Bebas mereka belum ada.  Sebagai bukti Perjalanan keagamaan I-Tsing (671-695 M) dari Kanton ke Perguruan Nalanda di India Selatan  menggunakan Kapal Sriwijaya kapal yang menguasai pelayaran Laut Cina Selatan, yang merupakan bentuk kapal Jung Jawa.
       Konstruksi perahu bercadik sangat unik.  Lambung perahu dibentuk sebagai menyambungkan papan-papan pada lunas kapal. Kemudian disambungkan pada pasak kayu tanpa menggunakan kerangka, baut, atau paku besi. Ujung haluan dan buritan kapal berbentuk lancip.  Kapal ini dilengkapi dengan dua batang kemudi menyerupai dayung, serta layar berbentuk segi empat, untuk Kapal Perang dengan bobot 500-1000 ton dinding kapal terbuat dari 4-6 lapis papan yang tahan atas letupan bom dan tiang layar 4-5 tiang.  Kapal Jawa jelas berbeda dengan kapal Tiongkok yang lambungnya dikencangkan dengan bilah-bilah kayu dan paku besi.         Selain itu kapal Tiongkok memiliki kemudi tunggal yang dipasang pada palang rusuk buritan.
       Sejarah perkembangan kapal Jawa berawal dari bentuk Kapal Jung Borobudur sebagaiman tergambar pada relif di dinding Candi Borobudur, kemudian berkembang menjadi Jung Jawa dan selanjutnya menjadi Jung Nusantara pembedaan ini bagi saya semata-mata melihat perkembangan kapal dari Ukuran kapal, layar, tiang layar dan ketebalan dinding yang lebih besar, Kegunaan kapal yang tadinya untuk transportasi biasa menjadi kapal perang dan Niaga khusus dan dari sisi pengguna kapal yang tadinya hanya kalangan kerajaan Jawa kemudian menjadi kapal resmi buat penguasa di Nusantara.
       Bukti lain kepelautan bangsa Indonesia di ungkapkan oleh Pelaut Portugis yang mengarungi samudra pertengahan abad 16  Diego De Coute dalam buku Da Asia terbit tahun 1645 yang mengatakan bahwa pelaut Jawa lebih dulu tiba di Tanjung Harapan, Afrika dan Madagaskar, karena ia menemukan warga disana yang berkulit Coklat yang mengaku sebagai turunan Jawa.

3.  Tambak :  Awalnya tempat penangkapan dan Pembesaran Ikan.

       Hal yang patut disyukuri bangsa Indonesia bahwa Nenek moyang kita sebagai bangsa bahari tidak saja meninggalkan warisan sebagai pelaut yang ulung tapi beberapa warisan kebaharian  lainnya, diantaranya pembuatan Tambak yaitu sebuah kolam ditepi laut untuk memelihara ikan.
       Budidaya ikan Tambak ini mulai dikenal di Indonesia di daerah Takalar Sulawesi Selatan jauh sebelum bangsa Taiwan dan China mengenal Budidaya Tambak, meski penggunaan Tambak dulu tidak semutahir sekarang tapi dasar tersebutlah yang berkembang hingga perkembangan budidaya tambak sekarang, karena bertambak dulu prinsipnya hanyalah membuat petakan air di pinggir laut dengan tanah (kolam) kemudian pada saat air pasang, air yang masuk bersama biota laut ke tambak kemudian ditutup sehingga saat surut air tetap di tambak, kemudian ikan yang besar ditangkap sedang yang kecil dikurung untuk dipelihara hingga dewasa.
        Berdasarkan Prasasti Karang Bogem bahwa Kerajaan MajaPahit pada tahun 1387 M memiliki seorang Patih Tambak yang bertugas memungut Upeti dari para Nelayan Tambak, ini berarti bahwa masyarakat Gersik pesisir sejak dulu telah mengenal dunia Tambak.   
      
4. Keris: kecanggihan teknologi penempaan logam

       Penempaan logam sejak lama telah ditemukan di bumi Nusantara diantaranya dalam pembuatan keris sehingga lahirlah para Empu sebagai cerdik Pandai dalam pembuatan Keris dengan menempa dan pelipatan berbagai jenis logam sebagai bahan dasar bukannya dengan pengecoran.
       Pembuatan Keris yang dimulai dari lembaran besi yang ditempa dengan berkali lipatan dapat mencapai ribuan kali, merupakan suatu kegiatan cukup istimewa dan menarik, Perkembangan Penempaan disertai pelipatan tersebut yang mewujudkan suatu teknologi tersendiri sehingga lahirlah Tekni Tempa TOSAN AJI (Tosan=besi dan Aji=berharga).
       Pemilihan bahan tempaan dalam pembuatan Keris juga telah dikuasai dalam TOSAN AJI termasuk pemilihan Akan batu Meteorit yang mengandung unsur Titanium sebagai bahan Keris terbaik karena sifatnya Ringan dan kuat.
       Pemilihan akan batu meteorit yang mengandung unsur titanium sebagai bahan keris, juga merupakan penemuan nenek moyang kita yang mengagumkan. Titanium lebih dikenal sebagai bahan terbaik untuk membuat keris karena sifatnya ringan dan sangat kuat, namun ada juga permasalahannya yaitu bahan ini mempunyai titik lebur yang sangat tinggi mencapai 60 ribu derajat celcius dari dari titik lebur logam lain yang hanya mencapai 10 ribu derajat celcius.  Dalam alam modern sekarang ini Titanium banyak digunakan untuk Pelapis Hidung Pesawat Angkasa luar, Ujung Roket dan Peluru Kendali antar Benua.


5. Benteng Keraton Buton : Arsitektur bangunan untuk pertahanan 

       Bekas ibu kota salah satu Kesultanan Buton di Sulawesi Tenggara terdapat sebuah benteng yang cukup unik dan artistic sebagai suatu bukti kejayaan tehnologi masa lampau yang patut kita banggakan dan menjadi kekayaan khasana budaya Bangsa. 
        Benteng tersebut dibangun di atas bukit seluas sekitar 20,7 hektar di Buton berbentuk Lingkaran dengan panjang lingkaran 2.740 meter dengan Pintu Gerbang 12 buah dan Pos Penjaga/Kubu Pertahanan (bastion) atau Balura (bahasa setempat)  dan terbuat dari Batu Kapur.
       Kekhasan lain Benteng ini tiap Pintu Gerbang (lawa) dan Balura dikawal 4-6 meriam, secara keseluruhan jumlah meriam benting ini sebanyak 52 buah, Pojok kanan sebelah selatan terdapat Godana-Oba (gudang mesiu) dan Gudang Peluru disebelah kiri.  Letaknya pada puncak Gunung yang tinggi dengan Lereng terjal mengitarinya membuatnya sebagai Benteng terbaik dizamannya.  


6. Si Gale gale : Teknologi Robot tradisional Nusantara

       Kalau diluar negeri kita mengenal Patung yang sangat terkenal dengan kisah melegendanya yaitu PINOKIO di Indonesia kita juga mengenal beberapa Boneka atau Patung khas sampai ada yang menyerupai Robot karena dapat bergerak-gerak secara khusus layaknya robot seperti Sigale-Gale dari Batak.
       Sigale – Gale merupakan Boneka khas dari Batak Sumatra Utara dengan Legenda Kisahnya bahwa dulu kala Seorang Raja dari Suku Karo di Samosir membuat Patung dari Kayu untuk mengenang anak satu-satunya yang telah meninggal dunia dan melepaskan kerinduan dan kesedihannya pada anak tersayangnya tersebut.
       Keunggulan Boneka tersebut sehingga disebut sebagai Robot karena ia dapat bergerak dan bertingkah layaknya manusia seperti membungkuk, menggerakkan tangannya, gerakan mata, gerakan kepala dan menari-nari yang digerakkan manusia melalui tali-tali yang menghubungkannya, jadi komplisitas tali yang menghubungkannya dengan beberapa orang yang memainkannya serta ketinggiannya dapat mencapai satu meter setengah membuat ia merupakan suatu penemuan yang cukup special dijamannya dulu dan bisa dikatakan sebagai awal dari dunia kerobotan dunia.


7. Pengindelan Danau Tasikardi :  Kecanggihan Teknologi Penjernihan Air
       Nenek Moyang kita tepatnya di zaman Kesultanan Banten sekitar abad ke 16-17 telah dapat membangun satu jentra pemprosesan air bersih yang diambil dari waduk Tasikardi yang dialirkan ke bangunan Keraton Surosowan untuk keperluan seharian.
       Tehnik pisik penjernihan air yang banyak digunakan jaman sekarang telah diterapkan dijentra tersebut seperti Pengendapan dan Penyaringan air kotor dalam proses ini,  air dari waduk sebelum mencapai Keraton Surosowan akan melalui tiga bangunan penyaringan air seperti tersebut diatas yaitu bangunan yang diberi nama Pengindelan Putih, Abang dan Emas.
       Setelah melalui Pengidelan barulah air dibagikan ke Keraton Surosowan melalui pipa-pipa yang berdiameter 40 Cm dan terbuat dari tanah liat.
         Sebagai rangkaian kemajuan Kesultanan Banten dibidang Ilmu Pengetahuan saat itu selain pemprosesan air bersih tersebut pada zaman itu juga dibangun sebuah Danau buatan yang disebut  Danau Tasik Ardi sebagai pemasok kebutuhan air bersih bagi Penduduk disekitar dan pemasok air bagi lahan pertanian, suatu yang luar biasa.


8. Karinding : Teknologi pengusir hama dengan gelombang suara


       Kerinding merupakan alat music Sunda yang terbuat dari Pelepah Kawung atau Bambu berukuran 20 x 1 Cm yang di Potong menjadi tiga bagian yaitu bagian Jarum tempat keluarnya nada (Cecet Ucing atau Ekor Kucing), Pembatas Jarum dan Bgaian Ujung disebut Penenggeul (Pemukul) alat ini selain berfungsi untuk hiburan ternyata bermanfaat untuk mengusir Hama.
       Jika alat musik ini bagian Penenggeulnya dipukul bagian jarum akan bergetar mengalunkan suara dan ketika dirapatkan ke mulut akan menghasilkan bunyi khusus.   Bunyi bernada ini tidak hanya untuk menghibur karena nada yang dihasilkan alat ini mempunyai gelombang sangat rendah atau low decibel yang dapat menyakitkan pendengaran hama dan mengganggu konsentrasi hama akan membuatnya segera menjauhi ladang pertanian  .

9. Rumah Gadang : Arsitektur Rumah Aman Gempa 

       Para nenek moyang orang Minang ternyata berpikiran futuristik alias jauh maju melampaui zamannya dalam membangun rumah. Konstruksi rumah gadang ternyata telah dirancang untuk menahan gempuran gempa bumi. 
       Konstruksi Rumah Gadang di Sumbardengan daya lentur dan soliditas tinggi membuatnya mempunyai kemampuan yang tinggi dalam menghadapi Gempa sehingga yang berkekuatan di atas 8 skala richter, karena guncangan yang tiba akan diterima secara sama pada semua bagian konstruksi. 
       Tingginya kelenturan bangunan ini disebabkan oleh penyambungan atau penghubung beberapa bagian dari bangunan tidak terbuat dari paku yang kaku tap oleh pasak yang lebih pleksibel selain itu kaki bangunan tidak ditanam ke bumi melainkan diletakkan di atas batu sandi.   Batu sandi ini dapat berfungsi meredam getaran yang ditimbulakan bumi yang akan mencapai bangunan lainnya, sehingga saat Gempa besar bangunan hanya berayun lunak saja


10. Tempe : Pemanfaatan bioteknologi untuk makanan


       Dalam dunia Kuliner Bangsa Indonesia sejak dulu kala telah menemukan Pengolahan buah kedelai menjadi pangan makanan yang cukup terkenal yaitu “ Tempe “.   Tempe sudah dikenal sejak berabad-abad lalu dibumi Nusantara, dalam Bab 3 dan Bab 12 Manuskrip Serat CENTHINI dengan setting Jawa abad ke 16 telah ditemukan kata  “Tempe”.
       Sebenarnya bangsa Cina, Jepang, India dll sejak dulu juga telah mengenal pengolahan Kedelai menggunakan Ragi tetapi Penggunaan Ragi jenis Rhizopus yang merupakan proses Mikroba atau Mikroorganisme tersebut pertamakali hanya digunakan oleh Nenek moyang bangsa Indonesia.


11. Pranata Mangsa : Sistem  ilmu astronomi nenek moyang kita

       Budaya bangsa Indonesia sejak dulu telah mengamati perkembangan astronomi atau Dunia Langit sehubungan dengan keterkaitannya dengan kehidupan mereka sebagai bangsa Bahari dan Agraries.  Di Jawa ilmu ini dikenal dengan PRANATAMANGSA yaitu peramalan musim berdasarkan gejala-gejala alam yang umumnya berhubungan dengan tata letak bintang di langit.  
       Sebagai Bangsa Indonesia kita harus bangga karena telah diwariskan sebuah pengetahuan yang sangat besar setara dengan bobot penanggalan bangsa lain di muka bumi seperti penanggalan bangsa Mesir Kuno, China, Maya dan Burma dan tak kalah bila dibandingkan dengan penanggalan dunia riset sekarang dalam berbagai sector Cuma pengembangan kita sebagai penerus kurang terperhatikan sehingga kita tak mengenal disiplin tersebut.
       Menurut Daldjoeni dibukunya “ Penanggalan Pertanian Jawa Pranata Mangsa “ penggunaan Pranatamangsa masih sangat relevan dengan keadaan sekarang karena ilmu ini oleh moyang kita dibikin dengan mempelajari keadaan alam seperti musim Hujan, musim kemarau, musim berbunga, Musim berbuah, Musim Hama, Posisi Rasi bintang, Pengaruh Bulan Purnama dll.


12.  Main Raga :  Hiburan berunsur atraksi Bola. 

       Di Muka bumi ini siapa yang tak mengenal Sepak Takraw sebuah olah raga yang mulai dipopulerkan di daratan Semenanjung Malaysia, suatu olah raga yang menggunakan Bola terbuat dari anyaman Rotan dan dimainkan dalam sebuah Garis segi Empat menggunakan Net sebagai pembatas dan penghalang antara regu pemain, dalam permainan ini pemain hanya boleh menggunakan kaki, Badan dan kepala untuk memainkan bola.

       Tapi siapa sangka bahwa Sepak Takraw yang mendunia ini awalnya berkembang dari sebuah olah raga daerah, bahkan bisa dikatakan sebagai atraksi dan hiburan rakyat, yang dimainkan sekelompok orang yang mempunyai kemampuan memainkan secara atraktip bola rotan tersebut yang disebut RAGA dari Makassar, sedang perbedaan yang ada hanyalah sebuah perubahan disebabkan oleh pengaruh Olah raga lain yang lebih dahulu popular yang menggunakan Net dan lapangan.
       Zaman dulu ketika raja dihibur oleh sekelompok Pemain dengan atraksi Raga yang Atraktip, Menarik dan Lucu, maka raja akan memilih pemain berdasarkan kriteria tersebut untuk dijadikan juara mendapatkan hadiah atau untuk dijadikan kerabat raja.  Raga ini oleh Pendatang atau perantau dimainkan di merata Nusantara kemudian di Semenanjung Malaysia dengan pengaruh olah raga lain seperti PoliBall, BadMinton, BasketBall, Soccer dll mengalami perubahan menjadi Sepak Takraw yang dimainkan rakyat di jalan-jalan.


Main RaGa Raja  MeLayu
Raja Bijak Karena BerilMu















































Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HALIS MUHAMMAD NUR KERJA KERAS SUKSES SULAP PANTAI MASIRETE JADI TEMPAT USAHA WISATA

NusaNTaRa.Com     byLaCappotttA.         S   a   b   t   u,    2   7      A    p    r    i    l      2   0   2   4      Pantai Masirete yang...