Sabtu, 28 November 2020

KELOMPOK MUJAHIDIN INDONESIA TIMUR PIMPINAN ALI KALORA TEWASKAN 4 WARGA DI KABUPATEN SIGI SULTENG.

 NusaNTaRa. Com                                                                                                                                                                                                byMuhammaDBakkaranG,                                                                                                      Minggu,  29    N o v e m b e r     2020

Kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan  Ali Kalora diduga kuat sebagai kelompok yang membuat kerusuhan di Desa Lembontonga, Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah, dalam kejadian tersebut  empat orang warga desa itu meninggal dan desa dibakar.     Para korban dieksekusi langsung oleh Ali Kalora ditempat kejadian,   polisi menyatakan tindakan tersebut bertujuan untuk menyebarkan teror di masyarakat.

Kejadian terjadi sekitar pukul 09.00 WITA di kediaman korban di Dusun ST 2 Lewono,   Kelompok teroris tersebut berhasil menyandera Bapak Yasa dan Ibu Ulin kemudian Ulin dan suaminya Pino.   Namun dalam trajodi itu Ulin berhasil melarikan diri,  tapi Ali Kalora Cs berhasil  mengeksekusii korban lainnya sehingga empat korban tewas menggenaskan kemudian para pelaku membakar rumah korban dan beberapa rumah dalam kampong,     Ada empat itu yang meninggal, atas nama Yasa kemudian Pinu, Naka dan Pedi    Ujar SiGaluh Ulin.

Para pelaku pun melarikan diri ke arah hutan usai melakukan aksinya,  Polisi masih mendalami kasus tersebut yang  diduga kuat ada tiga orang buron dari kelompok MIT yang  terlibat dalam aksi pembunuhan itu.  "  Dari kemarin sampai dengan  saat ini, personel Satgas Tinombala masih melakukan pengejaran terhadap kelompok MIT yang telah melakukan terror  ",  Ujar SiDin Didik.   Ali Kalora menjadi pimpinan MIT setelah pimpinan sebelumnya  Santoso, tewas di tangan aparat,   Sebelumnya  aparat TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Tinombala menembak mati dua anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, yang pernah masuk Kota Palu, Sulawesi Tengah dan  keduanya masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Kapolda Sulteng Irjen Pol Abdul Rakhman Baso mengatakan dua anggota MIT itu ditembak di wilayah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.   "  Kedua DPO inisial W alias A alias B dan AA alias A, dan ketika dilakukan penangkapan mereka melakukan perlawanan sehingga dilakukan tindakan tegas terukur yang menyebabkan kedua anggota MIT meninggal dunia  ",  Ujar SiDin  Abdul,  Selasa (17/11/2020).

Operasi Tinombala telah tiga kali diperpanjang tahun ini dengan target menyelesaikan kelompok teroris MIT di Sulawesi Tengah yang masih berkeliaran.   Masa tugas satgas ini seharusnya berakhir pada 30 September 2020 lalu, tapi diperpanjang hingga 31 Desember karena masih ada 13 orang kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora yang menjadi DPO (Daftar Pencarian Orang) yang harus ditemukan.

Ali Kalora adalah 'petinggi' yang tersisa dari kelompok militan Islam yang berbasis di Poso, Sulawesi Tengah, semenjak Santoso alias Abu Wardah tewas dalam penyergapan aparat keamanan pada 2016 lalu.   Dia juga ditunjuk sebagai pemimpin kelompok itu menyusul diringkusnya pentolan kelompok Muhajidin Indonesia Timur (MIT) Basri alias Bagong, di tahun yang sama.   Basri, orang nomor dua di MIT, ditangkap tanpa perlawanan pada 2016 setelah seorang anak buahnya tewas hanyut di sungai, kata polisi.

Di antara DPO itulah yang diklaim polisi sebagai pelaku dalam kejadian Jumat (27/11/2020) yang menewaskan empat orang dalam satu keluarga di Dusun Tokelemo, Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.   Hingga Sabtu (28/11/2020) malam warga di lokasi kejadian masih mengungsi di masjid dan gereja serta aparat kepolisian masih dalam posisi siap dan berjaga,  aparat yang tergabung dalam Operasi Tinombala disebut sedang dalam  pengejaran  terduga pelaku pembunuhan itu.

"  Jadi mereka kadang-kadang suka melakukan aksi secara acak.  Namanya teroris, jadi melakukan tindakan teror untuk menakut-nakuti masyarakat  ",  Ujar SiDin Komisaris Besar Didik Suparnoto Kabid Humas Polda Sulteng,  Sabtu (28/11/2020).   Berdasarkan informasi kuat yang beredar kuat bahwa  aksi pembunuhan itu pertama kali dilaporkan oleh seorang saksi bernama Ulin yang tak lain merupakan anak dari korban, yang berhasil selamat melarikan diri pada saat trajodi itu.

Pendeta Damanik meminta agar Satgas Tinombala bekerja lebih berani dan professional,   karena keamanan, kedamaian, kesejahteraan, hubungan harmonis antar umat beragama dan kesatuan bangsa harus menjadi yang utama.   Pada Sabtu (28/11) Pimpinan Pusat Gereja Bala Keselamatan menggelar jumpa pers dan menyebar rilis, meminta jemaatnya tetap tenang serta waspada. Masyarakat diharap tidak menyebarkan informasi ataupun gambar yang tidak benar/tidak layak agar tidak menimbulkan keresahan atas kejadian yang menewaskan satu keluarga itu.

Masih ada 11 orang anggota MIT yang diburu oleh aparat keamanan  dan  Polisi pun mengimbau agar mereka segera menyerahkan diri.   Terkait kejadian ini, ormas Islam Sulawesi Tengah PB Alkhairaat dalam rilis tertulisnya juga mengimbau masyarakat tidak tersulut emosi dan tidak mudah terprovokasi serta mendukung situasi pemulihan ini.

Ali Kalora dan masa mudanya

Pimpinan MIT 2020 Ali Kalora, 

Mujahidin Indonesia Timur tewaskan empat warga.

 

 

 

 

 

 

 

NusanTaRa.Com 

melayani Adverstetment

Sila dail nomor 0812 5856 599 

 

2 komentar:

  1. Semoga para ekstrimis dalam negeri cepat di atasi ....... kasihan rakyat kocil

    BalasHapus
  2. Pihak militer dapat segera mentuntaskan ekstrimis ini, sehingga tidak berlangsung lama dan membuat penduduk tak aman

    BalasHapus

BRIGJEN TNI MIRZA PATRIA JAYA SE, KUNJUNGAN KERJA MONITORING DI SOBATIK KALIMANTAN UTARA

NusaNTaRa.Com byFarhaMTukirmaN,           S   e   l   a   s   a,    2   3      A    p    r    i    l     2   0   2   4 Rombongan  Brigjen TN...