Kamis, 30 Juni 2016

HOMO FLORENSIENSIS SPESIES MANUSIA KERDIL DARI FLORES NTT

NusanTaRa.Com    


Nusatenggara Timur termasuk salah satu kawasan Nusantara yang banyak meninggalkan bukti-bukti kehidupan prasejarah baheula baik yang masih hidup seperti Komodo dan Ikan Hiu Martil atau yang telah tiada seperti manusia kerdil (Hobbit) yang diketemukan tahun 2003 oleh para Ilmuan Jepang.    Sebagaimana di lansir Journal of Royal Society kerangka manusia purba yang mengecil disebut  “ Hobbit  “, Pengerdilan ini disebabkan oleh proses evolusi dalam beberapa generasi melalui proses yang disebut pengerdilan insuler karena disebabkan keterbatasan sumberdaya dan keterisolasian hidup mereka.

Berdasarkan fosil-fosil temuan arkeologi nasional (Arkenas) mengeksplor manusia kerdil Homo florensiensis tahun 2003, menyimulkan  hidup sekitar 18 ribu sampai 36 ribu tahun silam di gua Liang Bua sebuah gua di dusun Rampasasa, Kabupaten Manggarai, Flores.   Jumlah fosil manusia Homo florensiensis yang ditemukan sebanyak 6 individu namun hanya satu fosil yang tulang belulangnya lengkap.

Hobbit yang ditemukan di flores tahun 2003 dengan ketinggian 106 Cm, melahirkan beberapa anggapan tentang kehadiran manusia di bumi NTT seperti Menurut ahli dari Australia Bert Robert mengatakan Spesies ini diperkirkan punah dari bumi flores 50.000 tahun lalu sementara peneliti Jepang yang menemukannya tahun 2003 memperkirakan kepunahannya sekitar 12.000 tahun lalu.   Beberapa ahli mengatakan bahwa nenek moyang hobbit tersebut seperti kera yang memiliki otak berukuran kecil, Pendapat lain mengatakan Hobbit berasal dari Homo sapien yang pertumbuhannya terhalang penyakit dan teori lain mengatakan Homo florensiensis berevolusi dari mahluk yang berotak besar ada di Asia Timur yang dikenal Homo Erektus yang kemudian mengecil setelah migrasi dan hidup bergenerasi di flores.

Homo erectus diperkirakan bermura di Danau Turkana Tanzania merupakan yang pertama meninggalkan bentuk kera meski bipedal, yaitu otak relatip gede, muka lebih rata dan  tubuh lebih atletis berbanding generasi sebelumnya.   Evolusi yang dialami Homo erectus menandakan bahwa spesies Homo yang  pertama menggunakan api, berburu sebagai sarana survive, berlari seperti manusia modern, pertama membuat perkakakas dari batu dan yang pertama mengembara keluar dari Afrika hingga ke Asia timur (Richard Leakey).

Bert Robert Geokronologis dari University of Wollongong, Australia mengatakan bahwa kehadiran Homo sapien di flores turut berperan atas kepunahan Hobbit yang tentunya akan menjadi focus utama dalam kajian lebih lanjut.  Kepunahan Homo Florensiensis 50 000 tahun lalu dimana pada kurun waktu yang sama diperkirakan banyak mahluk lain yang punah dari kawasan tersebut seperti Gajah kocil, Hiu Martil, Bangau marabou raksasa, Burung Nazar dan Komodo, kata Matt Tocheri ahli Pleontropologi dari Lakehead University.

Penggalian selama tahun 2007-2014 yang menguak pemahaman tentang situs gua tempat ditemukannya fosil tulang Homo floresiensis dan sedimen yang mengandung fosil lebih jauh.   Sisa-sisa kerangka Hobbit berasal dari 60.000 hingga 100.000 tahun lalu, sementara peralatan batu mereka berusia 50.000 sampai 190.000 tahun, kata arkeologi Thomas Sutikna dari Universitas Wollongong Australia dan Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Republik Indonesia.    Meski Para peneliti belum menemukan adanya bukti langsung  bahwa orang-orang kerdil itu (Homo florensiensis) telah bertemu Homo sapiens speies kita, tapi catatan menunjukkan nenek moyang kita sudah mendiami pulau-pulau lain di sekitarnya pada waktu itu dan mencapai Australia sekitar 50.000 tahun lalu.

Sebagaimana ksepekatan para pakar Palaentologi bahwa awal evolusi kehidupan mansuai atau Homo terjadi sekitar 7 juta tahun yang lalu disekitar Tanzania Afrika.    Sementara Evolusi manusia kerdil (Hobbit) bermula sekitar 2 juta tahun yang lalau yaitu Homo erectus meski masih memiliki kemiripin kerra Bipedal tapi kecerdasan dan budaya hidupnya jauh telah berkeembang di daerah Turkana Tanzania Afrika, diperkirakan spesies ini pulalah yang pertama kali bermigrasi meninggalkan Afrika kepenjuru dunia bahkan mencapai Bumi Nusantara dan membentuk spesies baru hasil evolusi perjalanannya yang disebut Homo florensiensis yang berkembang di flores.
byMuhammadBakkaranG     




Perjalanan waktu dapat merubah wujut,
Homo florensiensis penghuni flores sejenis Hobbit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HALIS MUHAMMAD NUR KERJA KERAS SUKSES SULAP PANTAI MASIRETE JADI TEMPAT USAHA WISATA

NusaNTaRa.Com     byLaCappotttA.         S   a   b   t   u,    2   7      A    p    r    i    l      2   0   2   4      Pantai Masirete yang...