Sabtu, 02 Januari 2016

TIGA RANCANGAN BUSANA DYNAND FARIZ MENJADI JUARA INTERNASIONAL


NusanTaRa.Com.


Dynand Fariz bukanlah nama yang asing bagi bangsa Indonesia teristimewa bagi para Desainer busana yang unik dan megah,  karna beliau satu-satunya desainer Indonesia yang mempunyai kemampuan yang sangat membanggakan dengan pengalaman dan karya yang telah mengisi berbagai acara busana Internasional seperti Miss International, Miss Supranational dan Miss Universe.  Karya Dynand dalam beberapa acara tersebut mendapatkan penghargaan sebagai wujut bahwa karya beliau di terima dunia.  Adalah Dynand Fariz Seorang desainer yang banyak berkarya dalam Pestifal Jember Fesien (PJF) dan sebagai kreator berdirinya PJF yang diselenggarakan setiap tahun sebagai satu ikon budaya nasional.

Karya " The Chronicle of Borobudur " bukan merupakan karya pertama kali bagi Dynand Fariz  untuk Yayasan Puteri Indonesia dalam mengikuti pestifal Internasional.   Karna sebelum rancangannya  `The Chronicle of Borobudur` yang berhasil dibawakan Elvira Devinamira di Miss Universe 2014, Dynand juga membuat kostum untuk wakil Indonesia di Miss International 2014 berthema " Tale of Siger Crown " yang dibawakan Elfin Pertiwi di Miss International 2014 dan Kostum berthema " The Warrior Princes of Borneo "yang dikenakan oleh Estelita Liana pada ajang Miss Supranational 2014 dan hebatnya keduanya juga berhasil menyabet predikat Best National Costume.  


Dynand mengaku, inspirasi `The Chronicle of Borobudur` diambil dari salah satu sub-tema Jember Fashion Carnaval (JFC) ke-13 yang berlangsung pada 20-24 Agustus 2014. Tema besar dari event itu adalah `Triangle Dynamic in Harmony`, dan dari sub-tema `Wonderful Artchipelago Carnival`itulah inspirasi Borobudur didapat.

Meski inspirasinya diambil dari JFC di tahun 2014, kostum yang dikenakan oleh Elvira Devinamira di ajang Miss Universe merupakan kostum baru.   Pembuatannya makan waktu 2 bulan, termasuk proses riset tema, pencarian material, dan segala macam hal lain termasuk produksi.    Rampung pada bulan Desember 2014, kostum ini dibuat dengan melibatkan tim beranggotakan 10 orang. Kesepuluh orang tersebut merupakan anggota Jember Fashion Carnaval yang sudah berpengalaman dan piawai dalam membuat busana megah.

Keseluruhan kostum `The Chronicle of Borobudur` tersebut dibuat secara hand-made buatan tangan.   Karena ini bukan pertama kalinya bagi  Dynand untuk menghasilkan karya demikain mengaku tak menjumpai kesulitan khusus dalam melahirkan karya tersebut sesuai hasil eksplore terhadap thema budaa tersebut.   Dijelaskan Dynand bahwa material yang digunakan untuk kostum Borobudur tersebut tak jauh berbeda dengan material yang digunakan untuk membuat kostum-kostum lain. “Ada tembaga, besi, baja, batu-batuan, kain, dan lain-lain yang mendukung dekorasi kostum,” ucap desainer yang merupakan pendiri JFC itu.

Hasil eksplore pada Candi Borobudur  tentunya akan memudahkan baginya untuk melahirkan warna-warna yang sesuai untuk digunakan pada kostum, Dynand memilih warna-warna  yang sesuai seperti  abu-abu dan hitam. Guna memberi variasi pada kostum itu, Dynan juga membubuhkan warna-warna lain seperti warna emas dan cokelat.


“Saat Elvira melihat hasil rancangan kostum ini, dia takjub, sangat senang, sangat mengapresiasi, serta bangga untuk bisa mengenakannya. Saya berpesan pada Elvira bahwa ia harus siap menjadi duta Indonesia melalui kostum yang sudah dibuat dan ia harus tampil percaya diri serta melakukan yang terbaik untuk membawa nama Indonesia,” kisah Dynand.

Menurutnya, satu hal yang tak bisa diabaikan dari diraihnya predikat Best National Costume di Miss Universe 2014 adalah cara Elvira membawakan kostum itu. Dan untuk itu, gadis dengan paras menawan itu telah berlatih keras mengenai cara berjalan membawakan kostum itu dengan baik.    Kata Dynand, “Elvira belajar berjalan sambil mengenakan kostum tanpa terkesan terbebani”.
Baginya, `The Chronicle of Borobudur` hanya salah satu inspirasi dari sekian banyak kekayaan budaya Indonesia yang menakjubkan.



“Di samping kemegahan Borobudur akan menarik perhatian juri serta masyarakat luas, dengan memakai kostum bertema Borobudur, Elvira sekaligus mempromosikan Borobudur sehingga diharapkan masyarakat internasional berkeinginan untuk melihat langsung candi tersebut,” demikianlah Dynand memberikan argumentasinya kepada Yayasan Puteri Indonesia.
byRyanSyahputra-ReffLiputan6.Com


Putri Cantik melenggang-Lenggok di atas pentas,
Keindahan Budaya suatu gambaran akal budi yang dinamis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PARI GERGAJI GIGI KECIL DAPAT SURVIVE DENGAN BAWAAN PARTHENOGENESIS BILA TERTEKAN

NusaNTaRa.Com byIrkaBPiranhA,         S     e    n    i     n,        0    6      M    e    i      2    0    2    4   Pari Gergaji Gigi Ke...