Rabu, 13 Januari 2016

HELIKOPTER AGUSTA WESTLAND-101 MENJADI PILIHAN UNTUK INDONESIA ONE

NusanTaRa.Com

Helikopter AW-101 buatan Italy-Inggris


Rencana Pemerintah untuk pengadaan helikopter melalui TNI AU tahun anggaran 2016 yang diperuntukkan khusus untuk kegiatan kepresiden, helikopter tersebut akan digunakan presiden Jokowi dan JK untuk kebutuhan tugas terutama bagi daerah yang berjarak dekat dan bermedan penerbangan yang sulit.    Sebagaimana kita ketahui bahwa Jokowi termasuk Presiden RI yang memiliki jam terbang yang cukup tinggi dalam dalam menjalankan tugas untuk mensukseskan nawa Citra program pemerintahan beliau dengan kabinet Kerjanya.   Pesawat yang akan hadir di Indonesia sekitar bulan April 2016 telahpun masuk dalam target pengadaan TNI Angkatan Udara selaku pengelolanya.



Pengadaan pesawat helikopter baru ini sesuai pengumuman Kepala staf  TNI AU Marsekal TNI AU Agus Supriatno, tentunya untuk menggantikan helikopter kepresiden jenis Super Puma yang telah  berusia 25 tahun.    Keberadaan Helikopter ini tentunya diharapkan dapat meningkatkan kinerja presiden dalam mensukseskan program kerja beliau karena diketahui bahwa pesawat yang akan dibeli  AW-101 memiliki mobillitas dan aksebelitas kerja yang lebih baik.



Helikopter presiden yang biasa disebut Indonesia one atau RI-001 akan melayani kesibukan Presiden keberbagai belahan Nusantara yang memiliki kondisi alam yang khusus,  Geograpis yang berpulau-pulau serta beberapa daerah tidak memiliki Lanud sehingga sesuai menggunakan helikopter.   Adapun saat ini heli kepresidenan masih menggunakan NAS 332 Super Puma Jenis helikopter super puma angkut sedang serbaguna, jenis ini telah digunakan sejak Presiden Soeharto, presiden Negara lain yang menggunakan type ini Presiden Brasil dan Francis.   


Helikopter NAS 332 SuperPuma-buatan PT. DI
 Helikopter NAS 332 Super Puma yang digunakan presiden RI selama ini diproduksi oleh PT Dirgantara Indonesia (PT IPTN) dengan Lisensi  Aerospatiale sebagai pemilik hak paten untuk memproduksi pesawat tersebut dengan pemeliharaan di bawah Sekneg dan operaasional oleh Skadron Udara 45 Jakarta.   NAS 332 Super Puma diproduksi tahun 1979 memiliki 4 baling-baling, mesin ganda dan berukuran sedang.



TNI AU  memilih  Agusta Westland-101 karena dinilai heli ini paling mumpuni untuk menunjang kepentingan VVIP dengan tingkat keselamatan dan kenyamanan yang lebih baik.    Karena heli ini memiliki standart pengamanan modern yang tinggi seperti memiliki kemamuan anti peluru serta mampu mengangkut 30  penunpang diluar dua orang dikokpit.  



Kelebihan lain dari heli baru VVIP yang akan dipesan tesebut, dilengkapi bantalan udara yang dapat mengembang seperti bantalan udara jika terjadi benturan,   AW-101 juga memiliki kelebihan dapat mendarat di perairan dalam keadaan tertentu karena dapat dipasangi pelampung,  Plat-plat baja tahan peluru di heli AW-101 in juga dapat dipasang pada helikopter lain sesuai keperluan.     Kita sudah lakukan semua kajian dan pilih AW,  Ada beberapa kelebihan, dia punya baling-baling 4, nyaman dan aman, punya perahu karet, intinya dapat memberi kenyamanan bagi VVIP    jelas Marsma Dwi Badarmantyo Kepala Dinas Penerangan TNI AU.


Meski menimbulkan banya pro kontra pembelian Helikopter Agusta Westland (AW)  101 yang akan mengantar Jokowi melakoni tugasnya di Nusantara,  ternyata helikopter tersebut termasuk jenis termewah di dunia yang tentunya akan menaikkan imege bangsa Indonesia di mata Dunia.   Kelebihan lain dari Helikopter mewah ini memiliki Ruangan di dalam kabin pun cukup luas, hingga bisa mengangkut penumpang sampai 30 orang.  Dengan kecepatan maksimal 278 km per jam, helikopter ini bisa menembus jarak hingga 1.360 km, Soal harga, AW-101 dibanderol US$ 21 juta atau sekitar Rp 288 miliar.


Pengadaan AW-101 telah masuk agenda pengadaan TNI AU untuk kebuthan alutista 2015-2019,  tapi tetap pengadaan tersebut menimbukan banyak opini yang pada dasarnya mengacu pada prinsip pengadaan kebutuhan menggunakan produk dalam negeri dan Produk luar negeri yang memiliki keunggulan lebih.   Sebelumnya PT Dirgantara Indomesia melalui Direkturnya Budi Santoso, mengatakan bahwa pembelian tersebut tidak sesuai dengan Undang-Undang Industri Pertahanan yang mewajibkan keterlibatan industry nasional dalam pengadaan alat pertahanan dari luar negeri.  JKalla sendiri mengak heran dengan pengadaan helikopter kepresidenen AW-101 butan Italia-Inggeris tersebut,    Padahal, helicopter yang saya dan Pak Jokowi pakai Super Puma saat ini kan sangat bagus ukurannya dan masih baru “ tandas beliau.



Menteri PAN dan RB  Yuddy  Chrisnandi mengatakan kalau Presiden Joko Widodo pasti akan mempertimbangkan memakai helikopter  EC-725 buatan PT  Dirgantara Indonesia (PT DI) selain mendukung komitmen pemerintah untuk mengutamakan produk dalam negeri juga produk PT DI telah memenuhi syarat standarisasi yang sepadan dengan buatan luar negeri terlebih akan memiliki harga yang lebih menguntungkan.



Meski demikian Bangsa Indonesia akan bersiap menyambut kedatangan burung besi Indonesia One atau RI – 001 yang dibeli dari Italia pada bulan mei 2015, sebagai pengadaan TNI AU dalam memenuh kwalitas AU yang memenuhi kebutuhan berdasarkan Renstra 2015-2021 dan pembiayaannya tidak lagi dari Anggaran Sekretariat melainkan AU.    Pada saat itu Burung Besi AW-101 akan melintasi dirgantara Nusantara bersama presiden atau Wakil Presiden untuk mengembang misi pembangunan Indonesia yang mensejahterakan dan Damai.
byRyanSyahputra.

Helikopter AW-101-buatan Italy-Inggris


Burung Elang terbang di bawah Pesawat tinggi,
Pesawat yang baik mendukung kelancaran tugas Pak Jokowi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PARI GERGAJI GIGI KECIL DAPAT SURVIVE DENGAN BAWAAN PARTHENOGENESIS BILA TERTEKAN

NusaNTaRa.Com byIrkaBPiranhA,         S     e    n    i     n,        0    6      M    e    i      2    0    2    4   Pari Gergaji Gigi Ke...